Apartemen Rey sangat luas. Tidak ada ruangan yang terlihat penuh, jadi ini aneh jika udara sangat panas di siang hari, meskipun pria itu sudah menyalakan pendingin.
Bahkan teh yang dia siapkan sebelumnya sudah dingin. Tapi, kenapa sekarang dia merasa sangat gerah?
Rey dan Jenni berciuman tanpa henti. Bahkan ketika mereka beristirahat sebentar, mereka akan tetap melanjutkannya.
Sial. Bibir Jenni sungguh menggoda.
Lidahnya bermain-main dengan nakal di dalam mulut Rey, membuatnya bergidik sampai pria itu tidak sadar, tangannya sudah meremas dada Jenni.
"Jenni--" katanya lemah. Godaan ini sungguh berat. Dia tidak bisa mengendalikannya lagi.
"Tidak apa. Ini salahku juga," jawab Jenni kemudian menggigit bibir bawahnya, "aku menginginkannya."
'Tunggu, apa kita akan melakukan itu? Bukankah ini sama saja seperti dulu?'
'Apa dia baik-baik saja dengan hal ini?'
Seketika Rey mendorong tubuh Jenni menjauh, menghentikan gerakan liarnya. Dia ingin sekali melakukannya, tetapi dia harus membuatnya percaya bahwa dia bukanlah pria yang seperti itu.
Namun, keadaan tiba-tiba berubah menjadi aneh. Entah kenapa, wajah Jenni terlihat lebih ganas dari sebelumnya.
"Kau tahu, Rey? Semakin kau menolakku, semakin aku ingin melakukannya!"
'Apa!?'
Tunggu, ada apa dengan wanita ini?
Jenni terlihat seperti binatang liar yang lepas dari kandang. Matanya berapi-api, melihat Rey dengan tatapan yang sangat intens.
Mulut pria itu menganga tanpa sadar. Berapa banyak sisi yang tidak dia ketahui dari wanita ini?
Jenni mencium bibir Rey dengan kasar, memeluknya dan mendorong tubuhnya. Spontan mereka berjalan acak dan membuka sebuah pintu, hingga mereka tepat berada di atas tempat tidur milik Rey.
"Karena kau seperti inilah, aku selalu mengajakmu duluan," ucap Jenni dengan nafas tersengal.
'Jadi ini salahku?'
Lalu dia harus gimana? Dia ini juga laki-laki yang sehat dan normal. Apa Jenni kira Rey tidak terangsang atau apa?
Rey hanya bagus dalam pengendalian diri.
'Sialan. Astaga, Jenni sungguh nakal.'
Rey tidak bisa membiarkannya seperti ini. Kesampingkan masalah ego dan harga dirinya, apa Jenni benar-benar ingin melakukan hal itu, dalam keadaan mereka sudah memastikan perasaan mereka masing-masing?
"Jenni sayang, kau ingin aku melakukan apa?" tanya Rey sedikit bingung, tidak bisa membuat keputusan.
Jenni menatap Rey dengan matanya yang menyala-nyala.
"Serang aku sekarang. Karena aku tidak terima jika seorang lelaki bisa menahan dirinya."
Ini mungkin akibat dari pelecehan dan kekerasan yang dialami oleh Jenni saat kecil. Rey merasa kasihan kepadanya, namun dia berbuat seperti yang diminta oleh wanita itu.
Tubuhnya tidak bisa menolak.
Dia mengganti posisinya, yang pada awalnya dia berada di bawah Jenni, sekarang berada di atas, menindih tubuh wanita itu yang ramping.
Mereka kembali berciuman dengan tangan mereka bergerak sangat cepat, saling melepas pakaian masing-masing.
Sekejap, mereka berdua sudah dalam keadaan telanjang. Mata Rey menjadi gila melihat tubuh bugil wanita itu. Darahnya mendidih dan dia tidak bisa berpikir jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Person - 18+ [S2 END]
RomansaCerita ini merupakan cerita lanjutan dari Naughty Person S1. 💣 KONTEN DEWASA!!! 💣 *BAB PROLOG - 36 DIREVISI, YANG LAIN NUNGGU* -Terdapat banyak adegan seks di dalamnya- Para pembaca yang baik dimohon memilih bacaan sesuai umur, ya! SEXSCENES CP :...