25. His Little Request

1.8K 109 5
                                    

Albert menginjakkan kakinya di studio latihan yang biasa dia pakai bersama Jenni. Sudah beberapa hari sejak itu, namun Jenni masih belum masuk kerja.

Hasil rapat sudah diumumkan di bulletin website perusahaan. Tidak bisa diduga, melalui hasil tersebut Jenni tidak akan mendapatkan hukuman apapun.

Karena itu banyak yang mengintip dan melewati studio latihan hanya untuk bertemu dengan Jenni. Sosok wanita yang bisa menjerat presdir, berlaku seenaknya namun tidak mendapatkan sanksi apapun.

Siapa yang tidak akan penasaran?

Jenni disebut mitra tersukses yang dimiliki Grup Athlan. Tanpa sponsor dia sudah bisa berdiri sendiri, meskipun reputasi yang dia punya perlahan menurun.

"... Apa?"

Jenni menatap manajernya dengan tatapan kosong. Dia sekarang berada di ruangan kerja yang letaknya dekat dengan studio latihan.

Manajer menatap tegas ke arah Jenni yang sepertinya masih bingung dengan alur pembicaraan.

"Iklan kecantikan. Itu diganti dengan artis lain.. karena Anda terlibat masalah sebelumnya. Jadi kami pikir Anda tidak harus mengambil program apapun dan istirahat beberapa hari."

Jenni masih menatap kosong sambil memikirkan kata 'program apapun', itu berarti dia tidak akan mengambil semua program yang disediakan oleh perusahaan, bahkan selain iklan kecantikan.

"Tapi aku sudah istirahat lima hari penuh kemarin?"

Manajer membalas tatapan Jenni dengan pasrah. Manajer itu, yang bernama Shinta, tidak bisa berbuat apa-apa. Baru kemarin lusa, direktur hiburan mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan program apapun kepada wanita itu, dan dengan alasan bodoh mengatakan bahwa Jenni harus beristirahat.

Shinta tahu kalau itu adalah sebuah alasan. Semua orang tahu kalau direktur tidak ingin rating program televisinya menurun.

Skandal Jenni dengan Presdir Athlan sudah menyebar di perusahaan, dan kemungkinan dunia luar sudah tahu juga.

"Aku mengerti."

Jenni membalas dengan kalimat singkat dan mengangguk, lalu dia memutar badannya. Dia sudah menduga ini akan terjadi, jadi dia tidak bisa membantah.

Bila dilihat dari sudut pandat ketiga, Jenni yang menyerang presdir dengan memukul kemudian menciumnya, itu terlihat seperti perilaku wanita gila.

"Apa kau tidak apa?"

Albert mendekati Jenni setelah wanita itu keluar dari ruangan manajer. Albert bisa melihat Jenni tersenyum lembut kepadanya.

"Aku tidak apa."

Masih ada dua acara lagi yang akan dia adakan sekitar bulan Oktober dan Februari mendatang. Dia tidak memiliki kegiatan khusus selain mempersiapkan acara tersebut. Jenni tahu bahwa tidak hanya program iklan kecantikan yang dibatalkan. Host di channel televisi, pembawa acara, iklan lain, Jenni yakin semua tawaran itu sudah lepas dari tangannya.

Albert menatap Jenni dengan tatapan yang tidak pasti. Dia sudah dihubungi oleh presdir sebelumnya dan itu sungguh membuatnya terkejut.

Naughty Person - 18+ [S2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang