Naughty Person - 18+ [S2 END]

19. The Confession

Setelah itu, Rey mengantar Jenni pulang ke apartemen miliknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Begitu juga dengan Jenni yang masih mematung, seperti jiwanya diambil alih oleh makhluk lain.

Wanita itu tak bisa bereaksi dengan benar.

Rey menempatkan jarinya di sebuah sensor sidik jari untuk membuka pintu apartemennya. Setelah terbuka, dia menuntun Jenni untuk masuk ke dalam.

"... Jenni?"

Rey bertanya untuk memastikan. Sudah sangat lama wanita itu tak berbicara dan matanya terlihat kosong. Apakah dia syok?

Tidak ada tanda-tanda bahwa Jenni akan menerima atau menolak dirinya. Jadi sekarang Rey cuma bisa was-was.

Rey tak bisa meninggalkan Jenni sendirian di tangga darurat, meski sebelumnya dia sudah menyuruh wanita itu untuk tidak bekerja dulu, namun dia yakin Jenni takkan beranjak dari sana.

"Kalau begitu, aku akan membuatkanmu teh."

Ketika Rey akan pergi ke dapur, tiba-tiba Jenni berbicara dengan nada dingin.

"Apa kau bercanda denganku?"

"... Huh?"

"Kau."

Rey berbalik dan menatap Jenni dengan kebingungan. Tadi adalah pengalaman pertamanya untuk menembak seorang wanita dengan tulus.

Namun kenapa Jenni menganggapnya bercanda?

"Kenapa kau mengira aku bercanda?"

"Karena kita ini fwb."

Kalimat terakhir Jenni membuat suasana semakin mencekam. Jenni harus terlihat tenang dan tidak gugup. Bahkan meskipun Rey mengatakan yang sebenarnya, dia tidak ingin berharap.

Tidak.

Sebenarnya dia ingin berharap. Cinta pria itu dan hubungan yang serius.

Namun dia ketakutan. Jenni hanyalah seorang wanita biasa yang lemah. Pikirannya kacau saat ini.

Apakah Rey mengatakan itu untuk menenangkan dirinya? Atau itu memang dari hatinya?

Aku tidak ingin berhubungan serius dengan siapapun.
Aku fwb-an dengan cewek lain pun bukan urusanmu.
Teman iya, lebih dari itu tidak.

Kau adalah cewek gampangan, kan?

Aku bisa tebak, kalau kau duluan yang menggoda pria itu di hutan.

Deg. Deg.

Jenni terlihat tenang saat ini, tetapi dadanya bergemuruh liar. Dia mengingat kenangan masa lalunya dan menjadi kaku seketika.

Takut.

Dia takut mendengar itu lagi.

Rey yang tidak tahu hal itu tersenyum tipis. Wajahnya terlihat sedih tanpa alasan, "Begitu? Apa kau tidak suka kalau aku memiliki perasaan denganmu di saat hubungan kita fwb?"