'Sial.
Keberadaan wanita di belakangku membuatku gila.
Mungkin karena dulu kami terlalu dekat atau gimana, tapi--
Begitu mencium bau harumnya, atau mendengar suaranya yang indah, aku menjadi kacau.'
Di lantai bawah, tepat sebelah aula panggung, Rey berdiri menatap jendela yang terletak tak jauh dari sana. Dia ingin beristirahat sebentar dan menenangkan pikirannya.
Dua batang rokok telah dia hisap sampai habis. Matanya seakan menerawang. Namun ketika menyadari Jenni ada di belakangnya, menyapaku dengan canggung, dia menjadi kaku.
Jenni dan Albert.
Albert dan Jenni.Dua nama itu terus berkeliaran di otaknya dengan cepat.
"Kau tahu, di perusahaanku ada aturan untuk tidak memiliki hubungan asmara dengan rekan kerja."
Rey mengucapkan kalimat itu dengan nada yang tajam, sebagai awalan untuk memulai percakapan. Dia harus menyembunyikan perasaannya sekecil mungkin. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi bila dia sudah mengungkapkan perasaannya.
"Aku tahu."
Jenni menjawab pelan, dan ikut menatap pemandangan di luar dari balik jendela.
Asmara, huh?
Ini lucu.
"Jadi, sejak kapan kau pacaran dengannya? Apa kau sudah tunangan?" tanya Rey tak acuh, tetapi nada penasaran bisa terdengar di suaranya.
Dia tahu ini kesalahannya.
Membiarkan wanita itu pergi tiba-tiba dan pada akhirnya, dia memiliki laki-laki lain.
Memang dalam sepuluh tahun, pasti banyak hal yang sudah terjadi. Tidak heran bila Jenni berpindah haluan.
"Aku berpacaran dengannya sudah lumayan lama, sekitar tiga tahun?" jawab Jenni mengada-ada, "sebelum itu aku fokus pada karir, jadi begitulah."
Rey mendengus dalam hati. Tiga tahun bukan waktu yang singkat, tapi juga sangat singkat bila mau melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Atau mereka memang tidak masalah?
Rey kemudian mengerutkan keningnya.
Jika Jenni dan pacarnya memang sepasang kekasih, berarti mereka sudah melakukan itu, kan?Wajah Rey menjadi gelap seketika. Rahangnya mengeras dan matanya sangat dingin. Selama ini dia tidak pernah membayangkan bahwa Jenni akan melakukannya dengan orang lain.
Wanita itu miliknya, tapi itu dulu.
Jenni berdeham kecil dan mengatakan bahwa dia harus pergi ke kamar mandi, lalu meninggalkan Rey di sana.
Mungkin Rey tidak sadar kalau Jenni sama gugupnya dengan dirinya.
Sialan.
Ini bukan saatnya fokus kepada wanita itu. Setidaknya, Rey bisa lega melihat Jenni baik-baik saja. Bahkan bila wanita itu bahagia, dia juga akan bahagia.
Meski Jenni akan bahagia bersama yang lain.
Rey tertawa pahit lalu segera mengeluarkan sebatang rokok lain dari dalam saku jasnya. Mungkin hari ini dia akan minum-minum sampai puas.
* * *
Di sebuah bar, salah satu tempat yang ramai pengunjung di jam malam. Beberapa lagu telah disetel sedemikian rupa, grup band yang akan ikut andil juga sedang asyik bernyanyi dan memainkan musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Person - 18+ [S2 END]
RomansaCerita ini merupakan cerita lanjutan dari Naughty Person S1. 💣 KONTEN DEWASA!!! 💣 *BAB PROLOG - 36 DIREVISI, YANG LAIN NUNGGU* -Terdapat banyak adegan seks di dalamnya- Para pembaca yang baik dimohon memilih bacaan sesuai umur, ya! SEXSCENES CP :...