Bab 27

87 8 0
                                    


Bab 27

Janoko , Yohan , Jatmiko , Ricky , Abyasa , Adiguna , dan Arjuna (Sekitar awal bulan Februari tahun 1994 . Jam 21:00 dan jam 01:00 sampai jam 01:30 . Ruang makan dan ruang kamar tidur tamu)

Rumah ini menjadi lebih ramai dan hidup semenjak Janoko datang dan menginap selama beberapa bulan ini.

Janoko adalah salah satu kakak sepupu Yohan yang memiliki hubungan sangat dekat dengannya dan anak-anaknya.

Ia memiliki selera humor yang tinggi dan sangat sering sekali mengajak anak-anak Yohan pergi jalan-jalan ke beberapa pusat perbelanjaan di Surabaya dan mengajak mereka menonton film di bioskop-bioskop di beberapa mall di dekat rumah ini.

Anak-anak Yohan menjadi sangat senang dengan keberadaan paman mereka , Janoko ini.

Ia sekarang terlihat sudah tua dan uban di rambutnya terlihat lebih banyak.

Tubuhnya juga terlihat menggendut di usianya yang lebih dari 50 tahun.

Janoko menginap di rumah ini selama beberapa bulan dikarenakan oleh adanya konflik antara dirinya dengan seseorang di kota tempat tinggalnya , Jakarta.

Orang tersebut terus mencarinya dimana-mana , sehingga Janoko memilih untuk "melarikan diri" dan menetap ke Surabaya sambil menunggu konflik ini mereda di Jakarta.

Janoko sudah tidak asing lagi dengan gangguan "penghuni misterius" rumah ini.

Ia pernah diganggu oleh "mereka" , 12 tahun yang lalu (Lihat Bab 12).

Namun , Ia sekarang menjadi pria paruh baya yang lebih berani.

Mungkin Ia menjadi lebih berani seiring bertambahnya usia dan pengalaman hidupnya.

Malam itu , sekitar jam 19:00 ; Janoko , Jatmiko , Yohan , Bagong , Abyasa , Adiguna , Arjuna , dan Ricky (Anak dari Janoko , yang berperawakan kurus dan tinggi. Ia bekerja di salah satu dealer mobil besar di Surabaya , dan tinggal di kos-kosan yang tidak jauh dari rumah ini) sedang bersantai di ruang makan.

Abyasa , kedua adiknya , dan Ricky sedang mendengarkan keempat pria paruh baya ini bercerita mengenai kejadian-kejadian menyeramkan yang pernah mereka alami selama ini , baik di dalam rumah ini ataupun di tempat-tempat yang lainnya.

Abyasa juga menceritakan kejadian-kejadian menyeramkan yang pernah Ia alami di rumah ini beberapa tahun yang lalu (Lihat Bab 24 dan 26).

Cerita-cerita yang mereka utarakan sangatlah seram dan mengerikan.

Situasi di ruang makan itu menjadi sangat mencekam dan aneh.

Bulu kuduk seluruh orang di ruang makan ini menjadi berdiri.

Ketika giliran Yohan menceritakan apa yang Bagong alami 13 tahun yang lalu (Lihat Bab 11) dan yang Janoko alami 12 tahun yang lalu di area lorong luar rumah ini , semua orang di ruang makan ini bukannya merasa takut , namun mereka tertawa terbahak-bahak.

Janoko dan Bagong yang juga ikut tertawa terbahak-bahak , mengakui bahwa memang pengalaman-pengalaman yang mereka alami itu sangat menyeramkan namun ada sisi lucunya juga.

Tiba-tiba, terdengar suara keras seperti barang yang jatuh dari arah bagian dalam kamar tidur tamu , yang berada di sebelah ruang makan.

Arjuna , yang masih berumur 10 tahun saat itu , langsung berlari dan memeluk Abyasa.

Yohan dan Janoko segera memeriksa kamar tidur tamu , karena mereka kuatir ada beberapa bagian plafon di kamar itu yang ambruk , dikarenakan usia rumah ini yang sudah sangat tua.

Rumah 9 HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang