Bab 19

103 7 0
                                    


Bab 19

Yohan , Ayudisa , Andre , & Arjuna (Sekitar awal bulan Oktober 1988. Kejadian-kejadian yang tertulis di bab ini terjadi selama beberapa hari. Tidak jelas pastinya jam berapa. Ruang tamu, Kamar tidur Yohan&Ayudisa , Kamar tidur Arjuna & Saudara-saudaranya , dan kamar tidur Harini)

Sudah 4 tahun berlalu , sejak kejadian di bab 17 terjadi.

Bisnis Yohan mengalami penurunan yang drastis sejak awal tahun 1988.

Kondisi rumah tangganya juga menjadi kurang baik akhir-akhir ini.

Ia terus menerus berselisih pendapat dengan istrinya, Ayudisa.

Ayudisa juga sering berselisih pendapat dengan mertuanya, Harini.

Akhir-akhir ini, anak-anaknya menjadi sering jatuh sakit.

Yohan merasa seperti ada awan gelap yang menyelimuti keluarga dan rumah ini.

Hatinya terasa sesak dan pikirannya sangat penat.

Suatu hari, teman baik Yohan yang bernama Andre, mengunjungi rumah ini dan berbincang-bincang dengannya.

Yohan menceritakan kepadanya segala permasalahan yang Ia hadapi dan segala hal yang menyeramkan yang pernah Ia alami di dalam rumah ini.

Andre setelah mendengarkan keluh kesah Yohan, menyarankan untuk diadakan persekutuan agama Kristen di dalam rumah ini, untuk "mengusir" roh-roh jahat dari dalam rumah ini.

Setelah Yohan berkonsultasi dengan istrinya dan Ibunya mengenai saran Andre (Lebih tepat disebut sebagai perdebatan daripada berkonsultasi), akhirnya Yohan memutuskan untuk menuruti saran Andre.

Malam itu, Yohan tidak bisa tidur.

Ia merokok di ruang tamu yang cahayanya terlihat remang-remang.

Dalam pikirannya, Ia menyesal mengiyakan saran Andre.

"Kalau para dewa marah bagaimana? Kalau terjadi apa-apa dengan keluargaku, bagaimana?" , tanyanya di dalam hati.

Sambil berpikir, Yohan memperhatikan asap rokoknya yang berwarna putih kekuning-kuningan , tertiup perlahan-lahan ke bagian depan wajahnya.

Ia secara samar-samar melihat ada sosok wajah seorang perempuan yang melayang di balik asap rokoknya.

Sosok itu mencoba mengatakan sesuatu kepadanya.

Namun, Ia terlalu terburu-buru mengibaskan asap rokok di atas di depan wajahnya dan sosok itu menghilang.

Yohan cepat-cepat berjalan kembali ke dalam kamar tidurnya.

Malam itu, Ia bermimpi mengenai hal-hal yang menyeramkan dan tidurnya tidak nyenyak.

Besok sorenya, diadakan persekutuan agama Kristen di dalam rumah ini (Di bagian ruangan tamu) , oleh Andre dan teman-teman gerejanya, dimana Andre tiba-tiba merasa tenggorokannya dicekik oleh "sesuatu" ketika menyanyikan lagu-lagu pujian agama Kristen.

Namun, ketika Ia memanggil nama Tuhan-nya, cekikan di bagian lehernya itu menjadi lebih longgar.

Tiba-tiba, terdengar suara seperti benda jatuh yang keras sekali dari arah bagian dalam plafon atas ruang tamu.

Terdengar lagi suara seperti jeritan laki-laki dan perempuan yang keras sekali.

Semua orang yang mengikuti persekutuan agama Kristen di ruang ini , mulai merasa ketakutan.

Andre tetap berdoa dengan suara kencang.

Terasa ada hembusan angin yang besar , melewati tubuh mereka semua yang berada di ruang tamu.

Rumah 9 HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang