Bab 28
Pak Z si tukang plafon dan kedua anak buahnya (Akhir bulan September tahun 1994 .Waktu kejadian sekitar jam 16:00. Dalam plafon ruang tamu)
Pak Z adalah tukang plafon yang sering dipanggil oleh Yohan untuk memperbaiki plafon, mengecat tembok, dan memperbaiki atap di rumah ini.
Pak Z berperawakan tinggi , kurus , berwajah kecil, dan berumur sekitar awal 50an tahun
Hari itu, Pak Z ditelpon oleh Yohan dan diminta untuk datang ke rumah ini , untuk memperbaiki plafon yang rusak dan lepas di bagian atas ruang tamu.
Ia datang ke rumah ini sekitar jam setengah 3 sore, bersama dua orang anak buahnya.
Satu bertubuh kurus. Satu nya bertubuh pendek dan gendut.
Kedua anak buahnya sedang merakit andang (Tangga rakit yang tinggi sekali) dibawah plafon yang rusak dan berlubang.
Suasana rumah ini sedang sepi, semua anggota keluarga Yohan sedang pergi, kecuali Adiguna dan Istari yang sedang mengikuti les pelajaran matematika di ruangan makan.
Langit sedang mendung dan gelap.
Kelihatannya sebentar lagi turun hujan yang lebat.
Ruangan tamu dan seluruh bagian rumah terlihat gelap dan suram.
Hanya ada pencahayaan lampu berwarna putih pucat yang tersembur dari bagian ruang makan.
Pak Z mencoba menyalakan 4 buah lampu di ruangan tamu.
Namun, lampunya hanya menyala 1 buah saja.
Tukang yang bertubuh kurus merasa bahwa bulu kuduknya berdiri ketika sedang merakit andang.
Terasa ada angin yang dingin , melewati tengkuknya.
Ia memberitahu Pak Z ,
"Iki omah e kok serem ngene yo? Akeh dhemit e iki mesti. Sampeyan kok gelem nerimo garapan iki to, boss?" (Ini rumahnya kok seram begini ya? Pasti banyak setannya. Anda kok mau saja menerima pekerjaan ini sih, boss?)
Pak Z menjawab,
"Wes, ojok mikir sing aneh-aneh. Ndang pasangen andang e. Ndang mari kerjo e. Ndang moleh. Dhemit opo seh? Aku ora wedhi!" (Sudah, jangan berpikir yang aneh-aneh. Cepat pasanglah andang nya. Cepat selesaikan kerjanya. Cepat pulang. Setan apa sih? Saya tidak takut!).
Tukang yang bertubuh kurus itu sambil bergidik, cepat-cepat memasang andang nya dan segera menaikinya.
Tukang yang bertubuh pendek gemuk, tidak mengeluarkan suara apa-apa dari mulutnya.
Ia hanya terdiam dan membantu memasang andang itu.
Pak Z mengamati tukang yang bertubuh kurus itu menaiki andang dari bawah.
Tukang bertubuh kurus itu mulai melepas plafon yang rusak dan berlubang itu.
Ia memasukkan kepalanya ke dalam plafond dan berteriak,
"Mambu opo iki? Janc*k, mambu e koyok telek e asu campur mayat e kucing, c*k!" (Bau apa ini? Sialan, baunya seperti kotoran anjing bercampur dengan bau bangkai kucing!)
"Onok opo ndek njero ne, le?" (Ada apa di dalamnya, nak?) , tanya Pak Z.
"Mboh,hoewkkkk, aku arep muntah iki!!!"(Nggak tahu.Hoewkkk. Saya mau muntah ini!!!), kata tukang bertubuh kurus itu sambil cepat-cepat menuruni andang.
Pak Z menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ia langsung menyuruh tukang yang bertubuh pendek gemuk untuk menaiki andang sambil membawa senter.
![](https://img.wattpad.com/cover/276188695-288-k530449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah 9 Hujan
HorrorKisah-kisah nyata yang menyeramkan , mengenai Rumah 9 Hujan , yang disusun berdasarkan kesaksian-kesaksian dan cerita-cerita dari para penghuni rumah yang mengerikan tersebut.