[ 🐮 X 🦌] : ZOO

389 80 29
                                    






Semua orang udah ngumpul di depan warkop Abah Shindong. Mereka memang janjiannya di sana sih. Menurut mereka, warkop Abah Shindong itu tempatnya cukup strategis karena tempatnya berada di pinggir jalan dan posisinya berada di tengah-tengah kota.

"Yaelah, Haruto, Daniel sama Ni-ki lama amat sampainya," ujar Junghwan sambil makan pisang goreng dengan lahapnya.

Zoa tiba-tiba ngambil pisang goreng yang sedang Junghwan makan.

"Astaga kenapa? Lo mau juga?" tanya Junghwan.

"Tadi pagi kan udah disuguhin sarapan sama Jelly, masa makan ginian lagi sih?" omel Zoa.

"Laper lagi." Junghwan ambil lagi pisang goreng yang ditarik oleh Zoa tadi.

Cowok-cowok memilih untuk makan gorengan dan kue sejenak di warkop itu.

"Enak apa ngembat gituan?" tanya Jaehee terheran-heran melihat Inhong makan bakwan.

"Enak, apalagi kalau bakwannya dicelupin ke dalem kopi." Dengan asal, Inhong malah beneran celupin tuh bakwan.

Jaehee langsung noyor kepalanya Inhong. "Jorok amat sih lu! Bakwan dicelupin ke kopi mana enak!"

"Yang lebih enak itu kalau mukanya Inhong dicelupin ke dalam kopi panas," ujar Junghwan sambil megang tengkuknya Inhong terus diarah-arahin ke gelas kopi.

"Melepuh dong muka gue, bangsat!" Inhong berusaha untuk memberontak.

Jaehee hanya bisa menahan emosi melihat Junghwan dan Inhong.

"Kenapa kita gak ngumpul di cafe deket sekolah aja?" Jihan bertanya sambil mainin rambutnya yang dikepang dua.

"Makanan cafe itu mahal tahu gak," ucap Siyun. "Enakan di sini, donat coklat cuma seribu. Lah di cafe, bisa sampai puluhan ribu."

Jihan memanyunkan bibirnya. Kalau dipikir-pikir sih bener juga.

"Udah murah, mengenyangkan lagi," sambung Jeongwoo.

"Mengenyangkan sih mengenyangkan, tapi lo udah cuci tangan belom?" selidik Zoa.

Jeongwoo cuma cengengesan.

"Jorok amat sih anjir!" Zoa dorong-dorong badannya Jeongwoo.

"Sekali-kali tuh makan di tempat kayak gini." Junghwan bilang gitu sambil ngeliatin Zoa. "Biar kalau mendadak susah, udah terbiasa. Gak kaget."

Zoa menatap Junghwan dengan sinis.

"Anjir baru dateng mereka," gumam Inhong.

Haruto, Daniel dan Ni-ki dateng berbarengan. Haruto bawa motor sendirian sedangkan Ni-ki bonceng Daniel.

"Astaga, Jihan cantik banget," puji Haruto yang masih berada di atas motornya. "Rambutnya dikepang dua gitu kayak kembang desa."

Bukannya tersipu malu, Jihan malah ngasi jari tengah ke Haruto.

"Astagfirullah jahat bener, Han." Haruto mengelus dadanya.

"Ini juga si Zoa. Outfitnya merah putih gitu kayak bubur selametan," ujar Haruto berkomentar.

"Suka-suka sih!" Zoa melototin Haruto.

"Yaudahlah, langsung berangkat aja kita," ajak Ni-ki sambil nutup kaca helm-nya lagi.

"Bentar bentar." Junghwan ngambil donat gula dulu baru naik ke atas motornya.

"Gak bayar?" tanya Zoa heran.

"Ngutang dulu hehehehe."-Junghwan.










.


Kangen gak sih sama aq? Oh keknya enggak. Ok ol 😔

Kebalik Woy! | Junghwan ft.Zoa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang