Kebalik Woy! | Junghwan ft.Zoa [END]

[ 🐮 X 🦌] : Going Crazy

⠀ ⠀  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀ ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
ㅤㅤ
         Junghwan hanya bisa pasrah ketika dirinya terjebak oleh hujan. Ia meringkuk seorang diri di emperan kios. Badannya basah kuyup karena tadi sempat pergi ke pasar untuk beli jeruk buat Babeh Kyuhyun.

Kalau mau ke halte pun jaraknya masih agak jauh dari kios itu. Pokoknya dia harus pergi ke rumah sakit sekarang juga.

"Ini gue di emperan kios begini udah kayak gembel njir," gumam Junghwan.

Sementara Junghwan hanya bisa melongo ketika ada seorang pejalan kaki yang melempar uang goceng tepat di depan mukanya.

"Buset dah, gue bukan pengemis njir. Songong amat tuh orang!" omel Junghwan di tengah hujan yang cukup lebat.

Orang itu menoleh ke arah Junghwan, "Eh Junghwan hahaha gue kira pengemis njir."

Sepertinya suara itu gak asing bagi Junghwan. Ia mendongak ke arah orang itu.

"Hah Lucy? Njir awas aja lu!"

     Jadi Lucy udah kayak ojek payungnya Junghwan. Macem kayak bos dipayungin.

"Lo ngapain hujan-hujan begini, sendirian pula. Dodo mana?" tanya Junghwan sambil teriak-teriak tepat di telinga kiri Lucy.

"Woy! Gue bisa denger ya anjir! Gak usah teriak-teriak segala!" omel Lucy ditengah derasnya hujan.

Junghwan diem sejenak terus narik gagang payungnya karena setengah badannya kena air hujan.

"Anjrit, Wan. Ini tuh payung gue tapi kok elu makenya seenak jidat! badan gue basah!" lagi-lagi Lucy omelin Junghwan.

"Kayaknya gue ini jadi ajang dimarah-marahin sama cewek ya," ujar Junghwan akhirnya sadar diri.

"YA ABISNYA ELU—" Lucy berusaha menahan diri untuk gak ngegasin Junghwan, "aduh sabar Lucy, lu harus tabah menghadapi donat kentang ini.

"Sembarangan aja lu kalau ngebacot. Ganteng gini dibilang donat kentang." Junghwan cuma bisa pasrah. "Lu jadian ya sama Dohyun?"

Lucy mendelik ke arah Junghwan, "Anjir siapa juga yang jadian sama Dodo. Kita itu cuma sebatas rekan kerja."

Junghwan mana percaya sama perkataan Lucy. "Halah gak jadian tapi pacaran kan?"

"Apaan anjirr, kagak," balas Lucy lagi.

Daripada dibales lagi, mending Junghwan diem aja.

"Eh ada taksi tuh," kata Lucy bersemangat sambil nepuk-nepuk bahunya Junghwan.

"Anterin gue sampai sana dong," pinta Junghwan.

"Manja amat lo! ini gue udah sampai di depan rumah. Masa iya nganterin lu kesana."

Bukan Junghwan namanya kalau gak ngeselin. Dengan cepat, ia mengambil alih payung yang sedari tadi dipegang Lucy.

"HEHEHEHEHE MAKASIH BANYAK PAYUNGNYA, CY." Junghwan ngomong gitu sambil berlari ke arah taksi yang kebetulan lagi berhenti di pinggir jalan.

"ANJRIT, JUNGHWANNNN. BADAN GUA BASAH, SU."

Lucy buru-buru berlari ke dalam rumahnya.

    Setengah jam berlalu, kini Junghwan tiba di tempat yang ia tuju. Badannya menggigil kedinginan sembari menenteng bungkusan jeruk yang ia beli tadi.

Kepalanya tiba-tiba pusing.

"Aduh gue mau tidur sebentar ah." Junghwan berusaha keras mencari bangku atau apapun itu yang penting bisa ditidurin.