[ 🐮 X 🦌 ] : Ngumpul

545 83 5
                                    

⏝⏝༄ ࿐❛⏝⏝
.

.


"Nu, itu mah pake an bukan a. Kan awalannya itu huruf vokal, bukan huruf mati."

"Kalau gue yang matiin lu boleh gak?" tanya Jinwoo dengan sombong.

Pertanyaan dari Jinwoo tadi langsung membuat Junghwan menjambak rambut cowok kelahiran 2004 itu.

"Diajarin malah songong, anak dari haenam modelannya begini semua ya?" Junghwan masih menjambak rambut Jinwoo.

"Sakit, goblok! Anak Iksan lebih-lebih!" Jinwoo berusaha untuk melepaskan jambakannya. "Bajunya kuno kayak nenek-nenek."

"Ngomong lagi gue lelepin muka lu ke dalem kobokan ya!"

Jaehee hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Apapun orangnya, pasti kalau ngobrol sama Junghwan bakal berakhir kayak gitu," ujar Jihan menimpali. "Berakhir jadi adu bacot," lanjutnya.

"SPADA! SPADA!"

"Padahal bel gak rusak tapi masih aja teriak-teriak," dengus Jaehee sambil berjalan ke arah pintu depan.

Pas pintu dibuka, ia bisa melihat sosok tinggi Jeongwoo dan Haruto yang lagi bawa bungkusan masing-masing.

"Tidak menerima sogokan, jadi kalian silahkan pulang," ujar Jaehee iseng.

"Yeu gue lempar juga nih," ujar Jeongwoo kesel.

"Ayo silahkan masuk." Itu yang ngomong Haruto sendiri. Mana dia langsung nyelonong aja lagi.

"Ya Allah, ini rumah gue woy!"- Jaehee.

Haruto dan Jeongwoo dikejutkan dengan sosok Junghwan yang lagi duduk di ruang tamu keluarga Lee.

"Ngapain lo di sini?" tanya Haruto heran.

"Lagi ngelesin Jinwoo." Junghwan senyum manis ke arah Jinwoo.

Jeongwoo dan Haruto menghampiri mereka berdua.

"Ini tugas bahasa Inggris itu ya?" tebak Jeongwoo.

"Iya, lo udah belom?" tanya Jinwoo balik.

"Ck, besok Minggu juga. Buru-buru amat ngerjainnya nu." Jeongwoo langsung mendaratkan pantatnya di sofa empuk itu.

"Han, martabaknya pindahin ke piring gih." Haruto ngasi dua bungkusan ke arah Jihan yang lagi sibuk main hape.

"Gue terus yang disuruh, gue lagi," dengus Jihan sambil mengambil dua bungkusan itu secara paksa.

"Jadi cewek pemales banget sih," cibir Haruto.

"Tai lo." Jihan ngasi jari tengah ke Haruto.

"Tai lo? Merk susu ya?"

"ITU H*ILO TOLOL!"

Haruto-nya cuma ketawa.

Zoa melimpir ke arah Junghwan. Badan bongsornya langsung nyender di badan Junghwan gitu aja.

"Ini kapal tanker lagi nyender ke badan gue apa gimana ya?" tanya Junghwan masih ngeliatin Jinwoo yang lagi bikin teks descriptive.

"Kapalnya kelebihan muatan kali, Wan. Makanya berat," sahut Jinwoo lebih kurang ajar.

Zoa nyentil keningnya Jinwoo. "Gue gak gendut ya! Ngasal aja kalau ngomong."

Jinwoo terkekeh pelan, begitupula dengan Junghwan.

Kebalik Woy! | Junghwan ft.Zoa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang