[ 🐮X 🦌] : Ngelabrak

1K 177 31
                                    


───────────────────

          Setelah jam pulang—tepatnya di jam 2 siang, Zoa dan kawan-kawan lebih memilih untuk nongkrong di cafe dekat sekolahnya daripada harus pulang ke rumah masing-masing. Masalahnya, Zoa dan Jaehee mau nemenin Jihan yang nanti bakalan berantem sama Wonyoung.

"Han, kok bisa sih lo diajakkin berantem sama si Wonyo-wonyo itu?" tanya Jaehee sambil melahap red velvet cake kesukaannya.

Jihan mengedikkan bahunya. "Gak tahu tuh. Katanya sih gara-gara Haruto deket sama gue."

Mereka lebih memilih untuk duduk di dekat dinding kaca. Di sana, mereka bisa melihat suasana jalan raya yang pada siang itu agak lenggang.

"Han, kalau Mas lo tahu gimana? Kelar dah hidup lo." Zoa nunjuk-nunjuk muka Jihan pakai sedotan milkshake coklatnya.

Jihan sama sekali tidak menunjukkan wajah takutnya. Justru ia malah tertawa pelan. "Mas Seungwoo gak bakalan tahu ah. Santai aja."

Yang dimaksud Mas Seungwoo di sini adalah Pak Seungwoo, guru olahraga mereka.

Zoa bergidik ketika guru olahraga sekaligus mas-nya Jihan itu marah.

"Wonyo kan udah jadi mantannya si Haruto kan ya. Kok sikap dia masih posesif gitu sih?" Jaehee ngetuk-ngetuk meja dengan jari manisnya.

"Dia masih sayang kali sama si Haruto," balas Jihan cuek.

"Lo suka sama Haruto, gak?" tanya Zoa ke Jihan.

"Suka kok."

Zoa dan Jaehee saling berpandangan. "Serius Lo?" tanya Jaehee.

Jihan nganggukkin kepalanya berkali-kali. "Suka. Suka kalau ngeliat dia ngerjain tugas gue hehehe."

Ingin rasanya Zoa dan Jaehee mengeroyok cewek bergigi kelinci itu sekarang juga.

"Jadi lo gak naksir sama dia sama sekali?" selidik Zoa lagi.

Jihan menggeleng pelan. " Gue gak mau suka sama cowok apalagi kalau sampai masuk ke tahap pacaran. Kan kalian tahu sendiri kalau Mas Seungwoo itu ngelarang gue buat pacaran." Jihan memandangi Jaehee dan Zoa secara bergantian. "Larangannya itu udah kayak diet. Ketat banget."

Tawa Jaehee dan Zoa pecah. Receh memang.

"Eh, itu geng lambe bukan sih?" tunjuk Jaehee ke warung kopi yang ada di seberang jalan.

Geng lambe yang dimaksud itu adalah Junghwan and friends.

Jihan naikkin alisnya sebelah, "oh iya itu geng lambe. Seneng banget ya mereka nongkrong di sana."

Zoa langsung buang muka. Kalau udah ngebahas Junghwan tuh kadar kekesalannya semakin meningkat. Daripada dia ikut ngeliatin geng-nya Junghwan yang gak jelas itu, lebih baik Zoa ngeliat hape-nya sebentar.

"Han, lo harus liat ini!" pekik Zoa tiba-tiba.
"Hah kenapa sih?" Jihan bertanya.

Zoa arahin hape-nya ke Jihan.

"I-itu kan pas gue sama Wonyo berantem di kantin..." Bibir Jihan bergetar.

"SIAPA YANG VIDEOIN SIH?" Jaehee sangat terheran-heran.

Zoa tersenyum sarkas. "Kerjaannya si onoh lah," ujar Zoa arahin dagunya ke Junghwan dan temen seperlambe-annya yang lagi nongkrong di warkop. "Siapa lagi." Lanjutnya.

"Tapi gue gak ngerasa kalau ada yang videon gue sama Wonyo." Jihan jadi pusing.

Zoa langsung gebrak mejanya. "Gue harus datengin dia. Ini pasti kerjaannya Junghwan!"

Kebalik Woy! | Junghwan ft.Zoa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang