[ 🐮 X 🦌 ] : Di labrak

934 164 79
                                    

────────────────────
🐮🦌

             Berulang kali Jaehee memijit pelipis Zoa sambil ngarahin minyak angin ke arah lubang hidung temannya itu, akan tetapi usahanya tetep aja gak mempan.

Zoa pingsan sekitar 3 jam yang lalu. Sebagian teman-teman Junghwan pun juga udah ninggalin warkop itu. Jadi di situ sisa Niki, Siyun, Jaehee dan tentunya Zoa.

Junghwan dan sebagian temannya udah pada ke lapangan belakang sekolah. Pastinya mau ngeliput keributan itu lah. Jihan yang sebagai tokoh utama dalam pertikaian itu juga udah lama pergi dari situ.

"Jihan," lirih Zoa. "Jihan kemana?"

"Astaga Zoa akhirnya lo sadar. Jihan udah pergi."

"Hah?"

Zoa hampir aja bangkit dari tempat tidurannya tapi ditahan sama Jaehee. Tempat tidurannya Zoa itu adalah bangku panjang yang ada di warkop itu. Jaehee menggunakan pahanya sebagai bantalan untuk kepala Zoa.

"Jel, gue mau nyusulin Jihan!" Zoa langsung bangkit lalu berjalan dengan langkah terburu-buru.

"Astaga Zoa!"

Siyun dan Niki saling bertukar pandangan. Mereka bingung dengan ini semua.

"Sumpah ya, mereka itu riweuh banget," ujar Siyun sambil geleng-gelengin kepalanya.

"Hooh."-Niki


[ 🐮X 🦌 ]


      Lapangan belakang sekolah sudah dipadati oleh sejumlah siswa-siswi SMPN Blue Rose. Mereka ingin menyaksikan perkelahian antara Wonyoung dan Jihan.

Jeongwoo dan Junghwan sudah siap di tempat masing-masing. Jeongwoo sebagai kameramen sedangkan Junghwan sebagai reporternya. Bentar lagi mereka bakalan melakukan siaran langsung.

Jihan dan Wonyoung sudah saling berhadapan. Di kubu Wonyoung, ada Dahyun yang memijat kedua bahu gadis itu. Jihan anteng aja. Biarpun kedua temennya gak dateng, yang jelas banyak orang yang dukung dia.

"Jihan semangat!"
"Jangan kasi kendor, Han!"
"Aaaaa Jihan!"

Jihan tersenyum remeh ke arah Wonyoung.

Sementara itu, Haruto diikat sama Jungwon di bawah pohon rambutan. Maksudnya biar Haruto gak mencegah perkelahian itu. Astagfirullah bejat sekali.

"WON, JIHAN GAK SALAH APA-APA!" teriak Haruto.

"Sttt diem napa," ujar Jungwon sambil mengarahkan telunjuknya di depan bibir.

Nah, atas aba-aba dari Junghwan—si Jeongwoo mulai merekam adegan itu dengan handycamn-ya.

"Oke semuanya selamat sore. Kembali lagi bersama saya So Junghwan. Kalian akan melihat perkelahian antara saudari Jihan dengan saudari Wonyoung," ujar Junghwan bak reporter yang sedang meliput berita penting.

"Seperti yang kita lihat di akun gosip, jika Jihan masih unggul dalam hal ini. Dalam artian, Jihan masih berada di posisi teratas dengan pendukung paling banyak. Mereka berspekulasi jika Jihan memenangkan perkelahian ini. Kalau begitu kita akan melihat keadaan yang sebenarnya. Apakah Jihan akan menang? atau justru sebaliknya?

Junghwan masih melancarkan aksinya dengan sangat mulus. Mic yang berada ditangannya pun ia pegang dengan mantap tanpa ada rasa gugup sama sekali.

"Woo, kok lo videoinnya gemeteran sih? Kan tadi udah gue kasi makan."

Junghwan nanya begitu di saat siaran langsung sedang berjalan. "Astagfirullah, gue mau pipis woy!"

"Ck, tahan dulu dah."

Kebalik Woy! | Junghwan ft.Zoa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang