[ 🐮 X 🦌 ] : Jungwon's House

262 35 4
                                    

  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
ㅤㅤ
ㅤㅤ Sejak tadi, Junghwan belum juga sadar dari pingsannya. Jungwon berulang kali mengecek keadaan temannya itu, badannya masih panas.

Sampai-sampai Zoa ketiduran di samping ranjang Junghwan. Kepalanya menumpu pada pinggir kasur dan kedua lengannya ia gunakan sebagai bantalan.

Jungwon berjalan ke luar kamarnya dengan gontai.

Rumah Jungwon pada saat ini lagi rame banget soalnya sekumpulan anak buah Junghwan pada ke sini. Jihan dan Jaehee juga bertamu karena pengen temenin Zoa.

"Bro, Junghwan udah sadar apa belum?" tanya Haruto.

"Belum, anaknya masih demen pingsan."

Jungwon mengusap wajahnya kasar. "Kalian gak pulang kah? Udah jam 2 pagi nih. Besok masih sekolah, njir."

"Hehehe nginep boleh gak?" tanya Ni-ki sambil cengengesan.

Ni-ki dan yang lainnya masih asik nonton bola.

"Boleh, tapi jangan berisik ya? Emak gue masih sakit," ucap Jungwon setengah berbisik.

Inhong mengacungkan jempolnya di kala semua orang terlalu fokus pada layar televisi.

⠀  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
ㅤㅤ


"Hayang seblak."

"Hayang seblakkkkk."

Zoa terbangun dari tidurnya ketika mendengar Junghwan yang sedang mengigau.

"Wan, lo udah sadar kah? Woy, bangun!" Zoa berulang kali menepuk-nepuk tangan Junghwan.

"Eh, kok gue ada di sini?" tanya Junghwan dengan suara yang pelan.

"Lo tadi pingsan." Zoa mengganti kompresan Junghwan yang sudah mengering. "Jadi untuk sementara waktu ya lo di sini dulu."

"Duh, gue jadi ngerepotin Jungwon nih. Kita pulang aja, yuk?"

Sebelum Junghwan bangkit dari tempat duduknya, Zoa sudah terlebih dahulu menahan tangan si cowok.

"Udah, gak usah. Lo di sini aja sampai besok. Jungwon juga gak keberatan, kok. Lagian gue udah kirimin dia sembako se-truk."

"Hah? Maksud lo apaan dah, Zo?"

"Ya sembako buat kebutuhan kita sampai besok. Asal lo tahu aja, temen-temen lambe lo tuh pada nginep njir."

"HAH?"

Buru-buru Junghwan turun dari atas ranjang Jungwon dan mengecek keluar kamar. Ia menyembulkan kepalanya dari balik pintu dan bener aja, mereka semua pada ngumpul bareng.

"Gak percayaan sih lo sama gue," kata Zoa lagi.

"Hehehe gue kira lo ngibul."

Junghwan kembali tiduran dan meletakkan kompresannya lagi. "Mereka tuh ngapain ke sini sih, njir. Kayak gak punya kehidupan masing-masing aja."

"Ya khawatir lah sama lo. Gue juga kalau jadi mereka ya pasti bakalan ngelakuin hal yang sama."

"Iya juga sih hehehe. Ngomong-ngomong, Zo."

"Apaan?"

"Hayang seblakkkkk."

Zoa kira Junghwan tuh cuma ngigau aja. Eh ternyata pengen seblaknya beneran.

"Gila aja ya, lo! Mana ada kang seblak yang masih melek jam segini!" balas Zoa agak emosi.

"Hah memangnya ini jam berapa?"

Kebalik Woy! | Junghwan ft.Zoa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang