[ 🐮 X 🦌 ] : Klarifikasi

143 28 2
                                    

  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀  ⠀ ⠀
⠀  ⠀ ⠀  Sudah hampir seminggu, Zoa tidak bertegur sapa dengan Junghwan. Cewek itu pun lebih banyak diemnya. Setiap pagi, matanya selalu sembab. Dia nangis cuma karena Junghwan doang.

"Zo, lo tuh kalau lagi gak sehat ya gak usah sekolah aja dulu," ujar Jaehee agak khawatir sama temennya itu.

Jihan, Jaehee dan Zoa lagi makan siang di kantin. Hidangan yang seharusnya enak pun jadi gak enak bagi Zoa.

"Gue ada ulangan harian Ipa. Males banget kalau ulangan susulan," ucap Zoa agak lemes.

"Kenapa sih, Zo? Masih gara-gara Junghwan?"

Zoa menatap Jihan dengan tatapan kosong. "Please deh jangan bahas dia lagi. Gue udah gak mau ketemu sama Junghwan."

"Zo, tapi ini semua cuma salah paham. Gak seharusnya lo begitu sama Junghwan. Lo harus kasih dia kesempatan untuk jelasin semuanya." Jaehee sedikit memberikan saran untuk Zoa.

"Gue udah males, Jel. Gue udah terlalu capek."

Keduanya udah gak paham lagi, harus bagaimana biar Zoa bisa menerima saran teman-temannya.

"Kenapa sih si Liz itu harus dateng? Bikin rusak rencana aja," timpal Jihan ikut kesel.

"Permisi, boleh bicara dengan Zoa sebentar?"

Baru aja di omongin, eh orangnya udah dateng. Zoa mengisyaratkan Jihan dan Jaehee untuk pergi dari sana.

"Kalau gitu gue sama Jihan pergi dulu ya?" izin Jaehee.

Zoa menganggukkan kepalanya seraya memberikan sebuah jempol ke arah Jaehee.

"Zo, maaf mengganggu waktu lo," cicit Liz.

"Mau apa lo ke sini?" Zoa menatap wajah gadis yang ada di hadapannya dengan tajam.

"Gue gak ada hubungan apa-apa sama Junghwan. Gue yang naksir sama dia, dianya enggak. Gue minta tolong banget sama lu, tolong kasih dia kesempatan untuk berbicara."

Sebenarnya Zoa gak terlalu percaya sama Liz, tapi dia juga kasihan ngeliat Junghwan.

"Zo, gue cium pipinya karena gue gak tahu kalau dia udah ada doi. Jadi, tolong maafin dia ya? Permisi, gue mau pergi dulu."

Kata demi kata telah Liz lontarkan agar Zoa tidak salah paham dengannya.

"Gak ada salahnya kalau gue kasih Junghwan kesempatan untuk jelasin ini semua."

Zoa bergegas menuju ke kelasnya karena beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi.










Sedari tadi, Zoa memantau keberadaan Junghwan dari balik jendela kamarnya. Masalahnya anak itu masih berada di depan pagar rumah Zoa sambil membawa toa.

"PERABOT PERABOTNYA. ZOA MAU PERABOT GAK?"

Zoa jadi risih, dia merasa malu karena ulah Junghwan.

"ZOA PLEASE TEMUIN GUE DI SINI. GUE MAU MINTA MAAF SAMA LO!"

Sejujurnya ia masih belum sanggup untuk ketemu sama Junghwan.

"TURUNKAN HARGA DIRI EH HARGA HATI LU!"

"Anjritt, bisa frustasi gue kalau gak nemuin dia sekarang." Zoa gak bisa turun ke bawah karena kepalanya masih terasa sakit.

Beribu cara sudah Junghwan lakukan, tetapi hasilnya nihil.

"ZOAAAA CEPAT TEMUIN AA DI SINI!" teriak Junghwan dengan toa-nya.

Bug!

Akibat ia teriak-teriak pakai toa gak jelas, akhirnya cowok itu terkena lemparan centong dari salah satu tetangga Zoa.

Kebalik Woy! | Junghwan ft.Zoa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang