25) Pernyataan

107 6 9
                                    

Kalo sayang harus pilih-pilih orang, biar lu di jadiin satu-satunya bukan salah satunya

***

Flo sedang menari-nari di ruang Seni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flo sedang menari-nari di ruang Seni.
Ardit tiba-tiba datang mengagetkan Flo.

"Door."

Flo mengangkat alis nya , O2N sekali orang di depannya ini jelas-jelas di depan Flo ada kaca berukuran besar, otomatis bayangan dia dari mulai di ambang pintu, sambil berendap-endap pun terlihat.

"Buat Tik-tok Yu!" Seru Ardit, padahal jam pelajaran masih ada walaupun 15 menit lagi akan Istirahat.

Di kelas nya akan memulai pelajaran Seni Budaya, tapi sebelum pelajaran di mulai Flo Dan Ardit kompak untuk membuat Tik-tok guna di Post di Akun Nya Ardit si Jamet Tik-tok.

Sebelum memulai Ritual memposting Video di Tik-Tok mereka terlebih dahulu melihat orang-orang yang membuat sebuah cover dance dengan lagu Kopi Dangdut, Tik-tok dengan Cover seperti ini memang sedang hit-hitz nya.

"Gini Ardit, gimana kalo pas gue bilang Tarik Sis lu Dateng ya kesannya kaya gue tarik gitu lu nya." Ujar Flo menjelaskan bagaimana koreografi nya. Seperti apa yang dia tonton sebelumnya itu bersama Ardit.

" Oh iya gue paham, Tarik sis semongko ah mantap kan. Hafal banget gue. Lu bisa kan WOAH nya kemaren Si Jessie les privat ke gue cuman pengen bisa belajar WOAH."

"Berasa Coach Lo.Hm, kopi dangdut lagu nya?" tanya Flo sembari menaruh handphone ke kaca tempat menari .

"Nanti gue kirim Videonya, Tik-tok an nya di hp gue biar sekalian promosi ya."

"Iya dah iya, followers gue juga 200.000 an.

Ardit melihat keadaan Handphone menempel di dinding kaca takjub "Flo ini bakal jatuh ngga?"

"Si katro, ngga lah masa jatuh kan pake gurita."

Kala ku pandang KerliP bintang nan jauh di sana

sayup ku dengar melodi cinta yang menggema

terasa kembali gelora jiwa muda ku

kala tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut.

Mereka menonton kembali Video mereka, beberapa kali. Ada rasa bangga dalam diri Flo karena ini baru pertama kali dia langsung bisa mengikuti gerakan-gerakan yang di instruksi Ardit di di samping.

Dengan gerakan ala-ala Tik-tok lainnya, akhir nya bisa  Flo dan Ardit ikuti. Keren rupanya, Ardit langsung memposting Video tadi, yang di buat nya bersama Flo.

"Kalian ga ajak-ajak Dede David." David datang seperti bayi bajang mengerucut kan bibirnya.

Di belakang David ada Jessie dan Niko tengah bergidig ngeri mendengar ucapan David tadi "jiji banget si Lu." Niko menimpali David sembari melempar kulit kacang.

"Kaka Niko jangan Jahat sama Dede, hiks hiks." Rupa nya David mulai nyaman dengan peran idiot nya.

"Ulu ulu Dede Kuh, sini peyuk." Tawar Jessie merentangkan tangannya.

David memeluk Jessie begitupun sebaliknya, mereka berpelukan serasa Teletubbies, tidak tau yang di belakang muak melihat tingkah keduanya.

Dengan geram Flo dan Ardit menarik mereka berdua yang tengah berpelukan. "Ish, Drama apa ini?"

"Udah ayo, duduk. Bu Icha udah mau kesini itu."

"Yudah gue mau ke kantin dulu,yak salam buat kak Icha.Gue tunggu di Warung Bu Lilis."

Bu Icha guru magang di sekolahnya, sangat cantik. Fans nya juga tidak kalah dengan Fans Flo, selain cantik dia juga masih muda dan body Goals tentunya.

Hanya Niko yang sedikit waras diantara mereka berempat, Niko melerai perdebatan kecil, biarpun temannya gila Niko masih mau berteman sama mereka, namanya juga Best Friend.

"Dah gue tunggu ya di pojokan kantin."

Mereka kira Ardit sudah pergi menjauh ke hadapan mereka , ternyata salah Ardit masih menunggu Bu Icha lewat setelah itu baru Ardit pergi ke kantin.

🌻🌻🌻

"Niko ganteng , putih , Atletis." Ujar Flo berteriak mengejar Niko terengah-engah, di depan Gerbang sekolah.

"Mau apa Hm?" Tanya Niko menghentikan langkahnya mendengar suara 4 oktaf Flo tidak tau tempat emang  ,Niko peka karena  seorang Flo akan memuji jika ingin sesuatu contohnya seperti sekarang, sudah Niko duga.

Dengan senyuman kuda Flo langsung naik ke dalam mobil Niko. "Anterin gue dulu ya ya ya." Flo mengedip kan mata nya beberapa kali .

Niko langsung menyambar pipi Sasa gemas langsung di cubit olehnya "Iya Sayang."

"Hah Niko sayang Flo?" Tanya Flo tertegun. Matanya terbelalak melihat Niko

"Yaps ini terlalu cepat si, tapi itu perasaan gue Flo." Ujar Niko mengelus pipi Flo

Flo memegang tangan Niko menghentikan aktivitas Niko mengelus pipinya, matanya masih menatap Niko lekat. Tatapan tidak percaya, dia pikir selama ini mereka pure temenan.

Niko menggeplak pelan pipi Flo, tertawa senang melihat Ekpresi Flo. "Haha Becanda Flo, gue sayang lu sebagai sahabat Sama kaya Jessie , Ardit , sama David." Sangkal nya.

"Ih geblek si Niko mah." Sasa menonyor Kepala Niko.

"Kalo sayang harus pilih-pilih orang, biar lu di jadiin satu-satunya bukan salah satunya."

"Gue sayang, Flo bukan jual beli yang harus ada timbal baliknya."

"Emang lu mau patah hati?
Kalo misal orang yang lu sayang suka sama orang lain?"

"Kayanya ada cewe yang lu incer nih iya ngga si?"

"Iya, Tapi .Gue udah tau konsekuensi nya, 99 persen dia nolak gue ,1 persen dia Nerima gue. Harapan gue tipis Flo.Jadi gue ga  berharap buat orang itu bales perasaan gue."

Baru kali ini Flo melihat Niko se serius ini, dari Mata Flo yakin Niko mencintai bukan cuman sayang kepada gadis yang dia ceritakan , yang menjadi pertanyaan siapa gadis yang di bicarakan Niko saat ini?

Simak terus hanya di Flora semua nya akan terungkap (hehe bukan Iklan ya)

"Wait, rasanya lu udah cinta deh bukan sayang lagi soalnya beda dari gelagat nya.Emang siapa si?"

"Kepo lu, nanti juga lu tau." Niko mengemudikan mobil nya.

"Mobil baru nih."

"Oh iya dong,kado ultah motor lama gue malah di buang. Sialan emang tuh si Utomo."

"Jangan gitu sama bokap lu."

"Biarin lah dia juga ngga pernah peduli kalo gue panggil Utomo."

"Lu setiap hari nya panggil dia Utomo?"

"Iya Flo."

Mobil baru ini di dapatkan dari kado ulang tahun nya, ayahnya yang memberi kado Mobil sekaligus SIM di Usia nya yang ke 18 tahun.

Keluarganya Niko memang salah satu jajaran keluarga elite , bahkan nama ayahnya sering di sebut karena selalu wara-wiri di televisi, keluarganya terkenal harmonis di Media, mereka tidak tau saja asli nya seorang Niko terbiasa tinggal bersama Ibu Minah, Asisten rumah tangga nya yang di anggap sebagai Ibu oleh Niko.

Hii jangan lupa Voment, Terimakasih kasih yang sudah mengikuti kisah ini dari awal author tetap bakal Post meskipun sedikit ngaret.

FLORA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang