24) Best Part

94 5 0
                                    

Best Part

***

Raka mengemasi barang-barang nya kedalam tas, di ceklis satu persatu barang-barang yang dia bawa sewaktu berangkat. Ketika sudah lengkap langsung pergi bus mengechek barang-barang donasi bersama Leon.

"Gimana Leon udah lengkap?"

"Sebelas, dua belas, tiga belas , empat belas. Udah ada empat belas kardus kan? Kaya kemaren ?" Tanya Leon memastikan.

"Iya bener, kardus nya masih di lakban semua kan Leon?"

"Masih ko."

"Oke, Thanks, sekarang bantu yang lain beresin tenda ya, gue masih ada keliling mau ke konsumsi dulu."

"Siap."

Raka mengechek konsumsi di dapur umum, sudah ada para siswi yang ikut berpartisipasi.

"Oke, bus nya bakal Dateng lebih awal kayanya jadi pastiin semuanya lebih cepet ya, karena lebih cepat lebih baik."

Flo melihat Raka kegirangan "kak Raka mau mie goreng atau Rebus, pake saos atau ngga?"

"Kalo mau nanti Flo buatin khusus buat Kak Raka, pasti sibuk banget kan dari pagi kesana kemari, ayo dong request." Tambahnya

Raka mengerut jidatnya, "Ga perlu."

"Jangan malu-malu Kak Raka, nanti Flo buatin serius enak yang pasti."

"Gue sibuk." Setelah itu Raka pergi dari Dapur umum .

"Malu gue jadi Flo." Teriak Lala and the geng menertawai Flo.

"Iya so murahan sekali." Nana ikut serta membully.

"Heh, dengerin ya siapa lagi yang mau jadi lu pada cabe-cabean dasar. Dari ujung kuku pun tetep masih cantikan gue iwwww." Balas Flo pergi.

Flo pergi membawa satu nampan berisi 5 mie. Teman-teman nya mengambil mie satu persatu.

Jessie mengamati Wajah Flo heran, barusan dia melihat Flo senang-senang saja sekarang sudah berganti lagi mood nya.

"Ulu-ulu anak Papi kenapa?" Ardit mengacak rambut Flo gemas.

"Anak mami sayang." Jessie malah melebihkan.

Flo tertawa melihat keduanya, drama nya yang bagus ujarnya.

"Niko David mana?"

"Noh." Jessie menunjuk

Disana terlihat Niko David sedang membantu anak yang lain.

"Kalian ngga bantu juga?"

"Bantu doa kita." Jawab Ardit

"Bantu doa, apa buat tiktok?"

"Dua-duanya dong." Cengir Ardit mengambil Mie di Nampan.

***

Di dalam Bus keadaan cukup ramai, karena ada karaoke di dalam Bus. Flo melihat Raka tertidur pulas, dia berinisiatif menyenderkan kepala Raka di bahu nya, itu sebenarnya sebagai tanda terima kasih karena Raka senantiasa memberi bahu nya, pas perjalanan Jakarta - Bogor.

Dengan pelan Flo memindahkan kepala Raka, takut jika Raka bangun. Hitungan sepuluh menit masih aman jantung Flo, namun saat menit selanjutnya jantungan Flo tidak bisa dikatakan aman.

Berada di dekat Raka sedekat ini jantung nya perpacu lebih cepat, pikiran over thinking bermunculan, bahkan bukan hanya over thinking, hal-hal aneh yang dia pikirkan juga muncul.

FLORA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang