23) Deep Talk

104 6 6
                                    

Seperti yang tadi gue bilang, entah mengkahiri hubungan jalan nya atau melanjutkan hubungan, keputusan itu perlu di rundingan,jika memulai harus dengan kedua belah pihak, begitupula mengakhiri kan.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


R

aka duduk di depan Tenda di temani segelas kopi dengan api unggun. Malam ini dia berjaga ketika semua sudah terlarut dari tidurnya.

Sandra keluar menghampiri Raka. "Boleh cerita?" Tanyanya duduk di samping Raka.

"Emang pernah gue ngga dengerin kalo lu curhat?" Canda nya di selingi tawa.

Sandra melamun, bingung ingin bercerita dari mana "gue sama Darren pernah pacaran, hubungan Toxic kami mulai terjadi pas kelas satu, awalnya seneng-seneng doang. Tapi ya bodoh, sampai kejadian hal-hal kaya gini."

Sandra menyeka air matanya "gue juga bodoh menganggap Darren brengsek padahal gue sendiri juga menikmati itu. Gue nyesel atas pikiran gue, pikiran bodoh itu terlintas di saat gue udah kehilangan arah, dan lu tau kan bokap gue namanya lagi harum, dia bakal nyalon Mentri untuk yang kedua kalinya, gue ngga mau gara-gara tingkah tolol gue, bokap gue yang jadi sasaran. Sudah pasti hancur banget hati bokap, liat anak satu-satunya hamil di luar nikah."

"San, sini." Raka menyenderkan kepala Sandra di Bahu nya.

Setidaknya agar masalah Sandra sedikit terobati.

"Gue bakal merasa bersalah seumur hidup." Tangisnya yang meledak.

Raka mengelus-elus rambut Sandra menenangkan gadis itu, membiarkan dia menangis di pundaknya .

"San, mau dengerin gue ngga?"sela nya menyeka air mata Sandra. "Apa yang udah terjadi, buat pelajaran ke depannya jangan ngelakuin hal yang sama mencoba berdamai dengan masa lalu itu jalan nya."

"Jadi maksud lu, gue harus berdamai sama Darren?"

Raka mengangguk "kalian perlu luang gimana kedepan nya, hubungan kalian juga belum berakhir kan. Obrolin apa unek-unek lu sama dia, biar sama-sama ngerti."

"Gue masih sayang dia Raka."

"Untuk kembali atau ngga nya terserah lu, yang jelas coba berdamai sama Darren. Seperti yang tadi gue bilang, entah mengkahiri hubungan jalan nya atau melanjutkan hubungan, keputusan itu perlu di rundingan,jika memulai harus dengan kedua belah pihak, begitupula mengakhiri kan."

"Besok selesai camping. Gue bakal bicarakan sama dia."

"Semoga ini menjadi keputusan terbaik."

"Thanks you sahabat gue." Sandra memeluk Raka.

Raka mengelus-elus rambut Sandra menenangkan hati gadis itu.

"Jangan sedih lagi gue bakal selalu ada buat lu."

FLORA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang