Kejadian tadi, akhirnya Flo menginap di rumah Jessie. Menemani gadis itu sampai benar-benar pulih. Karena sedari tadi Jessie terus menerus menangis.
Untung besok hari libur,jadi Flo bisa menemani Jessie sampai hari esok.
Jessie melamun, jika di hitung sudah ketiga kalinya David berkhianat kepadanya. Menjalin kasih dengan banyak perempuan, tapi kenapa hati Jessie masih sakit. Padahal seharusnya dia sudah terlatih dengan itu.
Benar kata orang, Selingkuh itu adalah penyakit. Suatu kebiasaan, apalagi laki-laki seperti David, selain tampang nya yang rupawan, uang nya juga menawan, perempuan seperti apapun bisa David dapatkan.
"Flo, apa menurut lu gue maafin David aja Flo?"
"Hah." Bukan nya tidak mendengar ucapan Jessie. Justru Flo kaget dengan ucapan Jessie.
"Gue masih sayang, cinta juga si, selama ini David terus ngerangkul gue di saat gue disini ngga punya siapa-siapa. Bahkan, dia juga yang menjamin Hidup gue,sekolah gue, tempat tinggal gue. Gue rasa gue berhutang Budi sama dia."
"Jess, jalani apa yang ngebuat lu nyaman, jangan sampai nyesel ujung-ujung nya. Kalo di rasa ngga Worth it buat di lanjutin udahan aja ya, jangan di paksa kalo itu tentang perasaan."
"Gue memutuskan buat kasih dia kesempatan sekali lagi."
"Apapun itu gue dukung keinginan lu."
Drt...Drt...Drt...
Ponsel Flo berdering, Flo menerima panggilan suara.
"Iya, Hallo."
"Kok, dadakan si Pak. Kan Flo belum siap-siap."
"Okelah Flo, kesana sekarang."
Flo menaruh ponselnya di meja, dilema antara kontrak dengan Jessie. Tidak mungkin juga Flo meninggal kan Jessie seorang diri, disaat hatinya kacau. Lalu bagaimana dengan kontrak, Flo juga tidak bisa seenaknya karena sebelumnya sudah tanda tangan kontrak terkait Job ini.
"Ada apa Flo?" Tanya Jessie bingung saat melihat Flo bulak-balik tak karuan.
"Maaf Jess, gue bingung banget ini." Gumam Flo, memegang handphone dengan kedua tangan nya.
"Kenapa, jangan bertele-tele Flo."
"Tadi, pak Hans telpon katanya pemotretan di majuin, padahal jadwalnya kan hari Selasa, tapi ternyata hari ini. Gimana menurut lu?"
"Lah Dateng lah, kontrak itu sebagai bentuk pertanggungjawaban lu."
"Lu Fine, kalo gue pergi sekarang?"
"Jelas fine, Flo gue udah ngga semelow kemarin malam. Tapi boleh lah gue ikut sama lu, daripada gue dirumah suntuk."
"Hah serius, ayo dah gue pesen Taxi Online dulu ya." Wajah bahagia terukir jelas.
🌼🌼🌼
Dan Akhirnya Jessie menemani Flo pemotretan, Jessie menunggu Flo pemotretan di ruang make up. Sambil memainkan ponselnya. Jessie tidak menyangka, Flo talent di naungan MR management, kelahiran artis ternama.
"Keren juga tuh anak, bisa gabung sama MR Model. Hah itu Jasson kan Cover majalah Popular gila si keren banget dia. Makin ganteng aja."
Mulut Jessie tak hentinya terbuka, saat melihat Laki-laki bernama Lengkap Jasson Khan itu duduk di sampingnya. Hati nya berdebar hebat saat wangi Parfum Jasson tercium di hidung nya.
"Kak Jasson Khan kamu?"
Jasson tersenyum, melihat Jessie yang dari tadi menganga melihatnya padahal tidak ada yang salah dari dirinya.
"Iya, ini gue."
"Ya Tuhan mimpi apa gue. Ketemu Jasson Khan, sedeket ini bisa-bisa nya dia kelihatan ganteng banget padahal Doi cuman pake kolor." Gumam nya.
Jasson menyalakan Rokok nya "Talent baru ya?" Tanya nya.
"Hah, bukan aku lagi nungguin Temen pemotretan." Balas Jessie menetral kan hati nya, agar terbiasa.
"Sorry gue ngga nyaman, ngobrol pake bahasa aku kamu, gue lu aja ya."
Di luar dugaan, di foto Jasson terlihat angkuh sombong , tapi di kehidupan nyata dia sangat baik, Walaupun namanya sedang melejit.
"Jess, Sorry ya kelamaan." Ujar Flo datang di belakang Jessie.
"Oh, ternyata dia temen kamu Flo?" Sahut Jasson langsung berdiri menyambut Flo.
"Iya, ka kenalin ini Jessie temen aku. Jessie kenalin ini Kak Jasson."
Mereka berdua saling berkenalan.
Jessie ingin mengumpat saja, disaat sedang nefresh tangan nya sedang dingin Flo malah menyuruh nya berjabat tangan.
"Flo, aku ke pak Hans dulu ya. Nanti pulang sama aku ya, tunggu sebentar oke. " Pamit Jasson.
"Engga usah ka, merepotkan. Flo pesen Taksi Online aja."
"Ah sejak kapan kamu merepotkan, tunggu disitu jangan kemana-mana." Pinta nya sebelum Jasson menghilang.
Jessie kebingungan, perasaan tadi lima menit yang lalu, Jasson berkata 'Jangan pake aku kamu, gue ngga nyaman'. Lalu kenapa sekarang menggunakan aku kamu?
Jika di pikir-pikir Enak juga jadi Good looking seperti Flo,selalu di hargai, di ratukan, tidak seperti dirinya, tidak ada yang bisa dia banggakan. Bahkan apa yang seharusnya dia jaga pun sudah hilang sejak lama.
Mengingat hal kelam dulu, Jessie mengelap air matanya "Sejak kapan Flo, lu deket sama Jasson Khan?"
"Hm, sejak gue mulai masuk Agensi aja. Dia juga baik orang nya gampang akrab sama orang."
Karir Flo di dunia Modeling bisa di katakan terlalu cepat, setelah baru satu Job dia terima, dia sudah tanda tangan kontrak untuk bergabung di Agensi model nya sekarang.
Jasson datang membawa Amplop coklat di tangannya. "Yes, akhirnya pak Hans setuju."
Jessie dan Flo melihat Jasson kebingungan.
"Kenapa ka emang nya?"
"Jadi, aku kemarin ikut Casting Series gitu, dan ternyata aku terpilih buat jadi pemeran utama nya. Dan itu juga harus dapat izin dari pak Hans
"Seneng aku dengernya, bolehlah Ice Cream kafe."
"Hey, kamu tuh lagi batuk mending yang lain aja. Jessie pengen apa ?"
Jessie yang sedari tadi melihat adegan Jasson dan Flo terkejut, kenapa sekarang dia yang diminta pendapat "Ramen aja yuk, gerimis gini enakan Ramen kayanya."
"Okelah yuk cus."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORA (On Going)
Novela Juvenil13/06/2021 🥇 #kakakelas 15/06/2021 🥇 #romanticschool Bagaimana bisa aku mencintaimu hanya dengan melihat mu sekali? Bagaimana bisa aku merindukan seseorang yang tak pernah memiliki memori bersamanya? Bagaimana bisa keduanya selalu tumbuh setiap sa...