29) Gep

79 5 4
                                        

"Thanks Flo teraktir an nya, semoga semakin betah di Karir baru nya ini."

"Thanks you Ardit, gue nyaman si. Cuman ngga mau terlalu menekuni masih mau fokus sekolah. Apalagi kan bokap gue itu ambis nya pengen gue jadi Pengacara hebat jadi ya harus ekstra biar berhasil."

"Kenapa selalu nurutin bokap si Flo, keinginan lu lebih penting." Jessie membuka botol minum nya.

"Nggalah, bokap gue yang selama ini nurutin apa mau gue, dari kecil sama sekarang dan gue cuman membayar dengan menuruti apa yang bokap mau aja. Itu juga jelas belum seberapa."

"Enak ngga si ngejalanin apa yang bukan keinginan lu sendiri, yang kita tau kan selama ini semua keputusan Dari bokap nyokap lu selalu menjadi pilihan lu. Kaya hidup lu itu ngga bebas." Kali ini yang memberitakan pertanyaan terlontar dari mulut Niko.

"Hehehe gue anak nya emang masih suka kaya anak kecil jadi harus perlu banyak bimbingan. Suka atau ngga nya ya jalani dulu aja, btw David mana Jess ngga ngikut dia?"

"Katanya ngga enak badan."

Flo mengamati Kafetaria baru di dekat sekolah, Kafe bernuansa bak Instragram mable itu, dengan desain menarik.

Namun mata Flo tertuju pada seorang laki-laki di ambang pintu sana, seperti dia menunggu seseorang yang belum datang. Hingga datang lah seorang wanita memakai Dress denim, sepatu putih Tas putih,tampak casual.

"Eh itu David katanya ngga enak badan." Seru Flo hendak memanggil David.

"Tunggu jangan di panggil dulu." Cegah David saat tangan Flo hendak melambai.

"Itukan Tasya bukan si, anak SMA 45. Team Chiers kan dia." Seru Niko

"Gila si David, Sekelas Tasya bro Team Chiers Nasional." Ardit geleng-geleng takjub.

David , Flo dan Niko memandangi Jessie secara bersamaan.

"Napa lu semua?"  Tanya Jessie Heran

Kini mereka yang terheran-heran dengan sikap Jessie yang selow melihat kekasihnya ngedate bersama wanita lain.

"Gue ngga mau rusakin acara ini, cuma karena dia. Kalian makan dengan tenang, cukup jadi saksi aja kita, dengan cara liatin adegan romantis di depan kita." Tunjuk Jessie, matanya tersirat rencana.

kedua matanya masih fokus memandangi adegan dua sejoli sedang bersuap ria di depan nya.

Flo mengelus bahu Jessie, dia tau hati Jessie sedang tidak baik-baik saja saat ini. "Luapin aja Jess Jangan di tahan."

"Nanti belum saatnya."

"Anjing juga ya si David, apa perlu gue hajar Jess?" Niko ikut berseru

"Si Dajjal, di kasih buket dong si Tasya, Fiks si ini bukan ngedate ala-ala teman biasa." Sahut Ardit.

Ardit mengambil ancang-ancang berdiri, tangan nya terkepal untuk melakukan adegan tinju sekarang juga, meskipun badan nya tidak sekekar David, Ardit rasa Bogeman dadakan bisa membuat pipi David membiru.

"Biar gue aja, apa kalian udah selesai makan?" Tanya Jessie melihat makanan diatas meja.

Mereka kompak mengangguk, mengikuti Jessie berdiri.

Kini atmosfer ketegangan mulai terlihat, Flo melihat kilatan mata tajam Jessie, Jessie terlihat marah.

Jessie membuka tutup botol minuman Soda di tangan nya. "Anak Anjing." Dua kata terlontar.

"Bangsat ya lu." Lagi Jessie menyiram David denga Orange jus milik David.

"Ngga ada otak." Terakhir sebelum pergi Jessie menampar pipi David.

Jelas aksi mereka membuat Semua pasang mata tertuju pada mereka.
Jessie pergi dengan kilatan amarah, di susul dengan ketiga teman nya.

"Gila gila gila, keren banget." Niko bertepuk tangan Ter wah-wah.

"Pas tadi banyak yang videoin lu, Fiks lu bakal viral, secara yang kita tau kan David bokap  nya pengacara hebat." Niko mengacungi jempol.

"Bodo amat gue ngga perduli nama gue jelek, yang penting gue puas. Nyesek banget gue."

Kini kilatan amarah Jessie berganti menjadi air mata.

Flo memeluk Jessie, meringankan sedikit masalah Jessie.

"Emang gue jelek Flo, kenapa David begitu, gue sadar gue banyak kurangnya kalo di bandingkan sama Tasya." Jessie memeluk Flo erat.

Flo mengelus pundak Jessie, "engga ko Jess, lu cantik banget malah, cuman David nya aja yang kurang aja."

"Gue mau peluk aja." Jessie semakin erat memeluk Flo.

"Iya sini aku peluk, semua bakal bahagia Jess."

"Peluk gue, ngga mau Jess?" Ardit diem mengelus rambut Jessie.

Sedangkan Niko fokus menyetir di depan seorang diri, pikiran nya hanya kepada David. Yang Niko tau bagaimana perasaan David kepada Jessie, pasti ada alasan kenapa David memikirkan hal ini sampai jauh.

Hii jangan lupa, Voment maaf kalo jarang update. Minggu depan bakal sering update, Thanks you. 🤗

FLORA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang