31) Patah dan konsekuensinya

42 2 0
                                    

Playing Now, lumpuhkan ingatanku - Geisha

Gue udah pilih dia dengan konsekuensi di tolak, itu artinya gue udah siap patah hati

***

Raka mengambil handphone yang ada di nakas, mengecek segala notifikasi di Aplikasi whattsap. Hanya mengecek Raka sangat jarang membalas chat jika itu tidak terlalu penting.sesekali dia membalas chat dari Grup nya itupun balasan hanya sebatas haha hehe. Hidup nya Flat hati nya tidak bisa di kikis, sangat tertutup, semenjak kejadian kala itu.

Mine
Flo cepet sembuh,Flo mau kesana nanti sama Leon. Flo kangen Raka hehe (Di baca)

Chat dari Flo hanya di skip,biar saja Flo ke rumahnya toh Leon yang mengajak bukan Raka, jadi Raka tidak usah mencari topik obrolan maklum Raka bukan orang yang suka basa-basi.

Leon
Gimana udah baikan?

Raka
Udah
(Sent)

Tidak mau berlama-lama dengan handphone Raka mengambil buku catatannya, dia akan mencatat materi yang di pelajari sekarang, rugi rasanya bila Raka ter tinggal pelajaran sekolah barang satu kali pun.

Bunda nya membiayai Raka di sekolah unggulan agar Raka bisa mengemban usaha Coffe shop Bundanya, Raka tidak ingin mengecewakan Bundanya barang sekecil apapun.

Bunda nya seorang diri untuk membiayai semua keperluan nya, sejak dulu ketika ayah dan Bundanya bercerai di usia Raka yang masih balita, jelas Raka tidak tau apapun tentang keduanya.

Cklek pintu kamar terbuka terlihat seorang Sandra dari balik pintu mengenakan Celana panjang santai berwarna abu ,Kaos lengan pendek tak lupa sendal jepit hitam yang bertengger di kaki nya. Rumah Sandra di depan rumah nya Raka, Bahkan bunda nya Raka menitipkan Raka ke Sandra.

Ga banyak yang tau kalo Raka, Sandra, dan Bianca sudah berteman sejak dulu. Bianca memutuskan untuk sekolah di Bali karena ikut bersama kedua orang tuanya. Dulu rumah Bianca ada di samping Rumah Raka. Meski telah menetap di Bali kadang Bianca suka berlibur di Jakarta.

" Makan dulu, taro buku nya. Gue udah siapin bubur ." Masih setia dengan wajah datarnya Sandra menaruh bubur di nakas

Raka mengambil bubur di nakas "Thanks ya San."

Padahal Raka sangat tidak suka dengan Bubur, tapi Sandra memberi bubur seolah-olah Raka itu orang sakit yang lemah.

"Kaya sama siapa aja."

Raka memakan bubur sedikit demi sedikit, mual yang dia rasakan saat memakan bubur. Tapi Raka tetap makan karena harus menghargai Sandra.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam masuk."

Tok Tok Tok
Ketukan pintu terdengar oleh keduanya, walaupun pintu tidak terkunci mereka mengetok pintu. 

"Masuk." Sandra memerintah yang di manusia yang di luar

Flo melihat Sandra dengan Raka berdua di kamar dengan tatapan tajam. Bagaimana bisa mereka Sandra bisa sedekat itu dengan Raka, bahkan mereka bisa ada di kamar berdua.

Perbedaan di sekolah dan di rumah sangat jauh, di sekolah mereka seolah tidak saling mengenal di luar sekolah ternyata WAW .

Flo melihat ke uwwuan di depannya Insecure, ternyata Raka suka modelan seperti Sandra, Sandra terlalu Sempurna Dimata Flo. Selain pinter dia juga berbody Goals, terus terkenal cuek sama ketus serta barang Branded selalu dia pakai. Flo berfikir masa iya dia harus bersikap ketus dengan Raka, bagaimana dia mendapatkan seorang Raka.

"Gue ambil Salad dulu, sekalian ambil minum." Ujar Sandra Tatapan Flo langsung saja kepada Sandra.

Leon menatap Flo dengan Penuh intimidasi "mereka berteman Flo." Ucap Leon pelan , Leon tau kalo Flo tengah cemburu melihat Raka dan Sandra . Flo hanya mengangguk , langsung saja dia duduk di Dekat Nakas.

Fokusnya kini kembali kepada seorang Raka, Flo melihat Raka dengan teliti melihat bagaimana luka Raka , terdapat Luka di Dengkul Raka dan kepala nya.

"Kak Raka udah sembuh?" Tanya Flo pandangannya masih memandang objek di depannya yang sedang membaca buku .

"Udah ko." Tanpa melihat ke arah Flo, fokus nya masih dengan buku yang di depannya.

Leon sedari tadi menyusul Sandra seolah tau bahwa Flo butuh waktu berdua dengan Raka.

"Makasih udah jenguk." Kini Raka, menaruh bukunya. Menyenderkan tubuhnya di kasur.

"Iya get well soon ya." Flo mengelus rambut Raka sayang.

Raka diam tak bergerak hatinya merasa entah, susah di jelaskan apa yang dia rasakan kali ini.Sulit sekali untuk di jabarkan .

"Kak Raka." Lamunan Raka, dibuyarkan Flo, mengagetkan Raka, Fokusnya pindah dengan Gadis berambut panjang.

"Hm?" Jawabnya asal masih fokus mencari tau rasa apa yang terjadi pada dirinya.

Flo mengerutkan mulutnya , biasanya jika dekat Raka mood booster nya nambah, tapi melihat kejadian tadi. Flo Badmood ,jeaulous sudah pasti ga enak gini jatuh cinta sendirian.
"Ajak ngobrol Flo si, jangan di diemin."

"Gue ga ada Topik."

Ya gitulah jawaban Simple nan padat Raka, membuat Flo harus Ekstra bersabar, laki-laki seperti Raka sulit di dapatkan.

"Ini Salad buah nya di makan Flo." Sandra mencoba untuk biasa saja dengan Flo.

"Hehe iya Ka, makasih ya."

Flo juga mencoba terbiasa akan keadaan sekitar, baru kali ini Flo merasa canggung. Biasanya dia itu seorang Yang Multi Tasking.

"Raka kebiasaan amat si lu, makan Salad buahnya." Sandra mengambil alih mangkok di tangan Raka kini Sandra menyuapi Raka seperti baby.

Tak bisa ini, Flo panas akan keadaan sekitar, cemburu dia melihat adegan Uwwu live orang yang dia cintai. Oh God baru kali ini Sasa nyesel ketemu Raka.

"Hm, Raka Sandra gue balik dulu Ya, Ayo Flo." Leon peka dengan keadaan sekitar, melihat mata Flo yang mulai berkaca.

Leon menarik Flo dengan cepat sebelum air mata itu jatuh. Leon adalah ciri-ciri laki-laki yang tidak suka melihat air mata mengalir seorang  perempuan.

Gitu-gitu Leon sangat peka, akan keadaan. Flo harusnya berterima kasih segera kepada Leon yang membantunya.

🌹🌹🌹

"Leon makasih." Lirih Flo pertahanan nya Lolos air mata berasil mengalir di matanya, hati nya sudah sepenuhnya untuk Raka jika seperti ini.

"Iya Flo, Raka sama Sandra udah berteman dari jaman TK ." Jelas Leon memasang seat belt nya.

Flo masih menekuk wajahnya. "Gue cemburu banget ." Menghapus sisa air mata di pipi nya.

"Ga apa, nanti juga luluh." Leon langsung tancap Gas untuk mengantar Sasa di rumah.

"Gue udah pilih dia dengan konsekuensi di tolak, itu artinya gue udah siap patah hati ."

"Se besar itu kah rasa cinta lu?"

"Jelas Leon lu tau kan. Gue belum pernah jatuh cinta sedalam itu sama orang."

"Apa lu pernah jatuh cinta?"

"Pernah, kisah nya sama kaya lu."

"Hahaha Tos dulu kita sama."

"Hahaha, dulu cewe yang gue taksir lebih pilih cowo lain, hingga suatu ketika, dia hamil sama si Brengsek itu, gue memutuskan untuk menjadi Ayah dari anak nya. Tapi dia nolak saking ngga mau nya sama gue." Suara Leon berubah parau.

"Leon jangan nangis." Flo mengelus pundak Leon sedikit menengankan Leon.

"Melani meninggal pas melahirkan, lu tau kan melahirkan di usia muda dampak nya lumayan serius."

Flo tidak menyangka ternyata Leon sepedih itu kisahnya. Semoga tenang untuk Melani di alam sana.

Thanks you yang sudah baca, maaf kalo lama Post.

FLORA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang