26) Mengenai Jodoh

80 5 7
                                    

Jodoh ngga ada yang tau Flo, kadang juga jodoh kita orang random yang ngga kita duga sama sekali."

***

Pulang sekolah Flo tidak langsung kerumah, Niko mengajak nya main kerumah nya,katanya ada sesuatu yang akan di berikan kepada Flo.

"Kerumah gue dulu ya, ada oleh-oleh dari Nyokap dia abis jalan-jalan sama Utomo."

"Ngga ah, nyokap lu sering banget ngasih gue bingkisan engga enak gue."

"Iya ngga apa-apa si, oke kali ini ngga ada penolakan."

Niko menancapkan gas mobilnya, langsung gaspol kerumah nya. Sampai di rumah berwarna Putih dengan Bata merah, vibes nya orientik Belanda. Lahan nya luas, bahkan ada fasilitas Gym, sauna, dan taman Selasar.

Flo menganggapnya bukan rumah, ini lebih mirip apartemen pribadi. Sangat keren. Ini ketiga kali nya Flo maen kerumah Niko, namun ada saja hal yang menggunggah perhatian nya. Kini dia menemukan ruangan Yoga, bisa-bisa nya ada ruangan Yoga disana Flo lagi-lagi berdecak kagum.

"Ko suka Yoga?"

"Ngapain buang-buang waktu."

"Itu nyokap gue kadang sama ibu arisan nya."

"Duduk dulu Flo, ini ada Cookies kesukaan lu."

"Selamat Siang Om."

"Selamat selamat siang juga Flo."

"Niko nanti Saptu ada media yang bakal Liput keluarga kita. Papa harap kamu bisa jaga sikap dan luangin waktu buat hari Saptu nanti."

"Mau sampai kapan Utomo pencitraan depan media?"

"Ikuti aja, selama kamu masih dapat fasilitas dari saya." Pak Utomo menenteng tas kantor nya.

"Dan jangan panggil orang tua kamu dengan sebutan nama kamu itu di didik." Langkah Pak Utomo setelah itu berlenggang pergi.

Flo menatap Niko, sorot matanya penuh kemarahan. "Nik lain kali jangan kaya gitu ya, engga berat ko panggil bokap lu papa."

Flo seraya memperingati mengelus bahu Niko pelan.

"Yaudah Flo ayo naik ke lantai 3 nyokap udah nungguin lu."

Flo memang dekat dengan Mama nya Niko, dia sering bertemu dengan beliau di banyak kesempatan. Mama Niko adalah seorang model go internasional di tahun 90 an, namun memilih hengkang saat dia sudah memutuskan menikah.

"Floriana saya kangen banget sama kamu." Maya memeluk Flo Erat.

"Tamay, Flo juga setiap Flo maen pasti ngga ada Tamay."

Yap, Tamay adalah sebutan khusus untuk Maya, bisa di singkat Tante Maya.

"Tamay, lagi sibuk ngurusin bisnis Make-up Tamay."

Niko pergi meninggalkan mereka berdua, bisa pusing jika satu jam mendengar mereka ngobrol, Pembahasan nya terlalu  aneh untuk Niko.

"Flo, gue ke kamar dulu ya. Kalo udah nanti Telpon gue aja."

"Oke." Flo mengangkat jempol nya.

"Sini Flo, Tamay punya baju buat kamu, ini rancangan Tamay."

Maya memberikan Baju Dress berwarna merah tanpa lengan, dengan sedikit balutan di depan nya.


"Jajal dulu gih kayanya cocok buat calon mantu Tamay."

Flo mengembangkan bibirnya kali ini kikuk dia ingin menjawab apa.

"Jodoh ngga ada yang tau Flo, kadang juga jodoh kita orang random yang ngga kita duga sama sekali."

FLORA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang