This Is Jealously

1.8K 224 55
                                    

Hari ketiga darmawisata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ketiga darmawisata.

Pukul tujuh pagi Xiao Zhan dan Yibo hendak turun ke lantai bawah untuk sarapan di restoran yang disediakan hotel. Seperti biasa mereka memakai outfit kembaran lagi, kaos putih sebagai dalaman, dilapisi kemeja biru agak longgar sebagai luaran.

"Baby, cepat. Aku sudah lapar."

Yibo sudah berada di depan pintu ketika mengucapkannya sambil menunggu Xiao Zhan yang masih mencari kaos kakinya.

"Tunggu, Yibo. Kaos kakiku tidak ada."

"Semalam bukannya sudah kau siapkan?"

"Aku lupa." Xiao Zhan mengaduk-aduk tasnya. "Kaos kakiku tidak ada, Yibo, apa mungkin aku lupa membawanya?"

Yibo akhirnya masuk lagi ke dalam kamar untuk membantu Xiao Zhan mencari dan membiarkan pintu kamarnya masih terbuka.

"Coba kulihat tasmu."

Xiao Zhan menyingkir untuk membiarkan Yibo mencari ke dalam tasnya.

"Tidak ada, Baby. Kau pasti lupa membawanya kemari."

Wajah Xiao Zhan mulai merenggut, ia terduduk lemas di tepi ranjang. "Masa aku harus pakai sepatu tanpa kaos kaki ... Nanti kakiku bisa lecet. Apalagi hari ini kita akan ke Great Wall. Sepanjang jalan, kan, harus berjalan kaki."

Yibo menghampiri Xiao Zhan lalu berjongkok di depannya dan berkata, "Kalau kakimu sakit, aku akan menggendongmu, Baby. Jangan khawatir. Kan, ada aku." Ia tersenyum dengan sangat tampan, membuat Xiao Zhan tidak tahan untuk tidak tersenyum juga.

Xiao Zhan menangkup wajah Yibo dengan kedua tangannya. "Baby, kau yang terbaik untukku." Ia menyentuhkan kedua hidung mereka dengan gemas.

"Bagaimana kalau di sini." Yibo menunjuk bibirnya.

Senyum Xiao Zhan mengembang hingga seluruh giginya yang rapi terlihat jelas. Lalu ia mengecup singkat bibir Yibo.

"Lagi, agar aku kuat untuk menggendongmu nanti," pinta Yibo.

"Kau nakal." Xiao Zhan tersenyum jahil.

"Kalian yang nakal!"

Suara seseorang langsung menimpali, membuat keduanya menoleh bersamaan ke arah suara yang berasal dari pintu. Ternyata geng dari kamar sebelah sudah menanti mereka di ambang pintu.

"Pagi-pagi sudah berbuat yang aneh-aneh," gerutu Zuo Cheng, "Malah pakai acara pintu dibuka lagi. Kalian ini lagi buka theater ya."

"Kami tidak berbuat yang aneh-aneh, kok." Xiao Zhan memeluk leher Yibo sambil menempelkan kedua pipi mereka. "Kami tadi sedang bicara, iya, 'kan, Baby?" Xiao Zhan bertanya pada Yibo dalam jarak yang sangat dekat.

Yibo langsung mengecup bibir yang di dekatnya itu. "Iya, Baby. Kau benar, kok."

Xiao Zhan tersenyum atas perlakuan Yibo, sementara Zuo Cheng, Yubin dan Jiyang memutar bola matanya dengan malas. Bosan karena Yibo selalu memanjakan Xiao Zhan. Jili? Ia menggigit bibirnya dengan sorot mata yang manja.

OH TETANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang