part 4

2.3K 314 8
                                    

a dreams
.
.
Ari_AKA
.
.

Info untuk kalian sebelum baca part ini

Peringatan dipart ini ada unsur 18+ walau enggak terlalu tapi bisalah dipikir-pikir dulu sebelum membaca. Dan untuk part-part berikutnya bakal ada unsur gxg jadi bijaklah dalam membaca. Yang egk suka atau risih diperbolehkan meninggalkan ff ini

.
.

Selamat membaca

Setelah menelan obat dari tabib sakit kepala lisa berangsur mulai menghilang. Lisa sudah tak lagi merasakan sakit dikepalanya, kini wajah lisa tak sepucat saat pingsan tadi.

" lisa bagaimana keadaamu? Apa masih ada yang sakit? " tanya kristal menarik lisa kedalam pelukannya.

Senyum mengembang diwajah lisa saat kristal memeluknya sembari menangis. Imo atau eomonim angkatnya ternyata sangat mengkawatirkan dirinya. Lisa membalas pelukan kristal memeluknya tak kalah erat. Hati lisa menghangat saat merasakan ketulusan dan kasih sayang kristal yang sangat tulus, layaknya seorang ibu untuk anaknya. Rasa yang tak pernah lisa dapatkan sedari dulu. Karena baik lisa didunia nyata atau lisa yang ada dialam mimpi, mereka berdua sama-sama sudah kehilang kedua orang tua mereka. Sungguh tragis memang namun itulah takdir yang harus lisa jalani.

Lisa berusaha mati-matian menahan air matanya agar tidak keluar. Lisa sudah berjanji tidak akan menangis lagi, apa lagi didepan cooper atau kristal.

Kristal melepas pelukannya melihat wajah lisa sendu. Lisa tersenyum memegang tangan kristal yang ada dipipinya.

" lisa baik-baik saja.. Eomonim jangan kawatir " ucap lisa pelan dengan senyum lemahnya

" lisa.. Kamu memanggil ku eomonim? Aku tak salah dengar kan?" tanya kristal

" aniyo eomonim.. Eomonim tidak salah dengar.. Mulai sekarang aku akan selalu memanggil mu eomonim" jawab lisa, kristal kembali memeluk haru lisa akhirnya setelah sekian lama lisa mau memanggilnya eomonim.

Lee berdiri dibelakang cooper mengusap bahu cooper dengan senyum bahagianya. Lee dan cooper sangat senang melihat lisa sudah mau mengakui kristal sebagai eomonim-nya. Cooper meneteskan air matanya haru tak ingin hyeong-nya melihat air matanya cooper segera menghapusnya.

Lisa mencoba mengingat kejadian demi kejadian yang ia alami, tapi malah membuat kepala lisa semakin berdenyut nyeri.

Lisa tak mengerti bagaimana dia bisa sampai datang kejaman kerajaan dulu atau Dinasti joseon padahal saat sebelum lisa ada disini, lisa merasa tengah tidur dikasurnya miliknya dan saat bangun ia mendapat pukulan dikepala oleh kristal imo.

Lisa kira kejadian yang dia alami hanyalah sebuah mimpi, ternyata lisa salah semua ini adalah sebuah kenyataan, kenyataan tak masuk akal yang menimpa dirinya. Karena tak ada pilihan lain lagi lisa meyakinkan hati, jika ini memang takdirnya maka lisa akan menerimanya dengan iklas.

.
.

Kediaman lee samchon

Ruang tamu

Kristal, lisa dan cooper memilih menginap dirumah lee selama dua hari satu malam untuk kesembuhan lisa. Dan saat ini lee, lisa dan kristal tengah berkumpul diruang tamu sedangkan cooper bermain dengan anak-anak lain diluar rumah.

Lee, kristal dan lisa tengah duduk saling berhadapan mereka bertiga tengah membicarakan hukuman yang wangbi berikan kepada lisa. Wajah lisa saat ini nampak tegang, lisa takut hukuman yang diberikan untuknya akan sangat berat. Kristal juga terlihat sangat kawatir sedari tadi hatinya tak henti berdo'a berharap lisa tak mendapatkan hukuman apapun.

a dreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang