a dream's
.
.
Ari_AKA
.
.Selamat membaca
Jennie gelisah berjalan mondari mandir didepan pintu kamar penginapan karena lisa tak kunjung kembali padahal hari sudah gelap. Jennie ragu haruskah dia mencari lisa atau tetap disini menunggunya.
" li.. Kamu kemana? Kenapa belum juga kembali " gumam putri jennie melihat kearah pintu yang masih tertutup rapat
" Bagaimana jika lisa benar-benar pergi? Paboya! Seharusnya aku menahannya saja tadi " putri jennie merutuki kebodohannya
" hiks.. Ani.. Lisa tidak mungkin berbohongkan. Lisa selalu menepati janjinya.. Lisa tidak mungkin meninggalkanku lagi.." menolog putri jennie mencoba berfikir positif
Namun orang yang putri jennie harapankan tak kunjung datang. Putri jennie terduduk lemas dikursi kembali menangis seharusnya dia menahan lisa tadi pikirnya.
Putri jennie lekas melihat kearah pintu saat mendengar suara pintu terbuka. Mata putri jennie semakin memanas melihat orang yang dia nantikan akhirnya pulang. Putri jennie lekas beranjak dari duduknya kemudian menubruk tubuh lisa cukup kuat hingga lisa mundur beberapa langkah.
Lisa terkejut saat baru masuk kedalam rumah putri jennie tiba-tiba menubruk tubuhnya kemudiam memeluknya erat sambil menangis.
" ada apa putri jennie? kenapa menangis? Apa ada yang melukaimu? " tanya lisa kawatir
" aniyo hiks.. aku pikir kamu tidak akan kembali li.. hiks.." ujat putri jennie terisak
Jantung lisa langsung bereaksi atas ucapan putri jennie barusan. Mungkin saja saat ini putri jennie bisa mendengarkan bagaimana jantungnya berdegub lebih cepat. Lisa berusaha mengontrol dirinya agar tidak terbawa suasana.
" aku bukan orang yang tidak bertanggung jawab hingga tega meninggalkan putri joseon disini sendirian " balas lisa
Lisa tersenyum dalam diam hatinya menghangat apa sebegitu takutnya putri jennie jika sampai dia pergi tak kembali. Apakah putri jennie masih menyukainya? Tanya lisa dalam benaknya namun lisa lekas membuang jauh pikiran itu. Lisa tak ingin tersesat dalam perasaannya lagi. Lisa memiliki misi yang harus dia selesai dan itu melibatkan putri jennie agar misinya lancar.
" a-aku takut kamu meninggalkanku lisa-ya.. Aku tidak ingin kehilanganmu lagi.. " ucap putri jennie lirih menenggelamkan kepalanya didada lisa mencengkram erat hanbok lisa
Lisa tak bisa menahan luapan dihatinya. Hatinya kembali bergemuruh saat putri jennie mengatakan hal itu. Sebegitu kuatnya efek yang diberikan putri jennie hingga dinding es yang lisa bangun perlahan mulai mencair. Tangan lisa yang kosong terangkat mengusapi surai hitam putih jennie.
" Seongguhamnida putri jennie anda harus makan.. Untuk memulihkan tenaga putri jennie.. " ujar lisa
Putri Jennie melepas pelukannya menatap lisa yang jauh lebih tinggi darinya. Putri Jennie tersenyum manis mengambil alih makanan yang dibeli lisa.
" ijinkan aku yang menyiapkannya " pintanya
" hajima putri jennie.. anda sedang sakit biarkan saya saja yang menyiapkannya " tahan lisa tak ingin membuat putri jennie kelelahan dan bisa jatuh pingsan lagi
" aku sudah sembuh lisa-ya.. Lihatlah wajahku sudah lebih segarkan bukan? " ujar jennie tersenyum manis mengambil alih kain yang membungkusa makanan yang lisa beli
Tak ingin terlalu lama berdekatan dengan putri jennie lisa mundur satu langkah tersenyum kaku.
" a-ah baiklah jika putri jennie memaksa " balas lisa tergagab
KAMU SEDANG MEMBACA
a dreams
General FictionLisa masuk kealam mimpinya yang malah menjadi nyata. Lisa terseret kejaman kerajaan joseon namun dengan gender lisa yang berbeda. Penasaran? Cek aja langsung