61

1.5K 204 40
                                    

a dream's
.
.

Ari_AKA

.
.

Akhir dari sebuah kisah yang harus ditutup. Terus bergerak maju melangkah menuju awal yang baru

.
.
Selamat membaca

Seoul korea Selatan

Seorang gadis tengah duduk dikursinya menatap layar labtop yang menyala didepannya dengan serius. Dia sudah duduk disana hampir tiga jam lamanya. Tangannya tak berhenti bergerak diatas keyboard dan sesekali tangannya beralih mengambil pena didekatnya menulis diatas kertas yang penuh dengan angka dan tulisan. Wajahnya yang dingin dan serius terlihat menawah dengan kacamata bertengger dihidung mancung miliknya. Setelah dirasa lelah gadis itu menyandarkan tubuhnya melihat jam dipergelangan tangannya menunjukkan waktu pukul 20:00 malam. Gadis itu membuang nafasnya sejenak kemudian bangkit dari duduknya meregangkan otot lehernya yang terasa kaku sembari berjalan keluar dari ruangannya. Gadis itu terus berjalan melewati orang-orang yang tengah menikmati waktu mereka dengan kekasih atau sahabat mereka untuk menghabiskan malam minggu. 

Gadis bersurai hitam panjang menghentikan langkahnya saat sampai diteras bangunan lantai dua. Dia berdiri diujung menggenggam pembatas pagar besi. Matanya teralihkan saat mendengar tawa bahagia orang-orang yang berjalan dibawahnya baik tua atau muda mereka terlihat benar-benar menikmati sabtu malam mereka.

Wuss..

Angin bertiup dengan lembut disekitarnya membuat rambut gadis itu terurai dengan indahnya. Wajahnya menengadah melihat kearah langit tersenyum lembut saat mata bulatnya menangkap banyak bintang bertaburan diatasnya.

" indah sekali " gumamnya melihat salah satu bintang yang paling terang dibandingkan dengan bintang lainnya

" aku merindukanmu " gumamnya membuat raut wajahnya berubah jadi sendu

" bagaimana kabarmu dan putra kita? " lanjutnya lirih hatinya berdenyut nyeri dan matanya mulai berkaca-kaca

Hari ini tepat 1115 hari sejak kejadian malam itu dimana mimpinya yang terasa sangat nyata. Selama tiga tahun lebih dia menanggung kesedihan dan rasa sakit yang mendalam saat teringat perpisahannya dengan kekasihnya. Perpisahan yang sangat menyakitkan kehilangan orang yang sangat dia cintai. Putri jennie.

Setetes air mata jatuh tanpa permisi. Selalu saja sesakit ini saat teringat dengan putri jennie. Lalisa lekas menghapusnya kemudian mendongak mencoba menahan diri agar tidak menangis untuk kesekian kalinya.

" lupakan lisa.. Itu hanya mimpi " ucap lisa mengerjapkan matanya menghalau air matanya agar tidak menetes kembali. Kenangan yang menyakitkan tentang cintanya yang tak akan pernah bisa bersatu.

Setelah dirasa hatinya mulai tenang lisa kembali masuk kedalam matanya mengedar melihat keseluruhan caffe miliknya yang cukup ramai. Sudut bibirnya terangkat keputusannya keluar dari perusahaan adalah keputusan yang tepat.

Semenjak kejadian malam itu lisa tak bisa lagi fokus menjadi seorang jurnalis. Konsentrasinya selalu pecah bahkan tak jarang dia mendapatkan teguran dari atasannya. Karena tak ingin membuat rekan timnya kwalahan dan terkena amarah dari bos mereka akhirnya lisa memutuskan untuk mengundurkan diri. Lisa berpindah haluan ingin memulai hidup baru dengan membangun caffe miliknya sendiri dengan tabungan yang dia miliki.

Dan disinilah dia, diatas bangunan caffe bertingkat dua didataran tinggi kota seoul. Dream's coffe. Nama yang lisa ambil untuk mengenang kisahnya.

" boby apa sudah dilayani semua? " tanya lisa kesalah satu karyawannya bernama boby

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a dreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang