Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen ya!****
Liam terbangun dari tidurnya ketika telinganya mendengar suara adzan,baru saja ia ingin bangun tapi lehernya terasa sedang di peluk erat oleh sebuah tangan.
Kepala Liam sedikit dotundukan,ternyata tangan sang adik,perlahan ia menyingkirkan tangan Kayla yang melilit lehernya."
"Eunghh." Kayla melenguh kala merasa tidurnya terganggu,tapi sedetik kemudian ia kembali tertidur nyenyak.
"Abang mau salat,kamu lepasin dulu tangan kamu dari leher abang yah." Liam kembali mencoba melepaskan tangan sang adik,tapi nihil,adiknya itu sangat erat memeluk lehernya.
"Aaaa abang diem,Kay ngantuk," rengek Kayla dengan mata tertutup.
Menghela nafas,akhirnya Liam diam,tanganya terangkat mengelus surai hitam milik adiknya sampai adiknya itu kembali tertidur nyenyak,setelahnya,ia kembali mencoba melepaskan tangan Kayla dan akhirnya berhasil,lalu ia memindahkan kepala sang adik ke bantal,sebab semalaman adiknya itu tertidur di lenganya.Sungguh kini tangan kirinya sangat pegal.
Setelah melasanakan kewajiban nya Liam kembali naik ke atas kasurnya,ia berbaring di samping Kayla lalu memeluk tubuh mungil adiknya itu,kembali menjadikan tangan nya sebagai bantalan sang adik,tapi sekarang mengunakan tangan kanan nya.Perlahan Liam mulai memejamkan matanya,tak membutuhkan waktu lama,laki-laki itu sudah masuk ke alam mimpinya.
****
Sinar matahari menerebos masuk melalui selah selah gorden yang berada di kamar Liam,sedangkan 2 manusia yang berada di dalam kamar masih tertidur dengan pulasnya.
Sampai akhirnya ketukan pintu mengganggu tidur nyenyak mereka,lebih tepatnya Liam,laki-laki itu mulai membuka matanya,pandangan nya langsung terarah menuju pintu kamarnya yang masih diketuk dari luar.
"Siapa?" tanya Liam agak keras,ia masih dalam posisinya,tak bergerak sedikit pun.
Ketukan itu terhenti. "Ini bibi den,bibi mau belanja dulu,kalo mau sarapan,udah bibi siapin di meja makan,bibi pamit ya den,"
"Iya bi?" sahut Liam.
Pergerakan manusia dalam dekapanya membuat Liam menunduk,mata cantik adiknya mulai mengerjap dan perlahan terbuka dengan sempurna.
Liam menarik senyuman,tanganya terangkat mengelus sayang kepala Kayla dan dilanjut dengan mengecup kening adiknya. "Ututu cantiknya abang udah bangun,iya udah bangun?" dengan gemas Liam menggigit pipi kiri adiknya.
"Aww,sakit pipi kay abangg," rengek Kayla manja,perempuan itu lalu memeluk dengan erat leher sang abang.
Liam terkekeh,tanganya bergerak mengelus bekas gigitanya tadi. "Maaf ya,soalnya abang gemes banget sama kamu," ucapnya seraya mengeratkan pelukanya pada sang adik.
Kayla tak bersuara,perempuan itu mulai menutup matanya kembali,ia sangat malas hari ini,mood nya juga sedang berantakan,dan untungnya sekarang hari minggu.
"Abang mau ke kantor? " tanya Kayla di ceruk leher abangnya.
Anggukan Liam lakukan. "Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA
Teen Fiction[On-going] **** Ini tentang pernikahanku,cerita pernikahan yang penuh dengan lika-liku. - Kayla Syaqeena Balqis ****