Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen!****
Jam 05:30 pagi Kayla sedang berkutat dengan peralatan dapur,tadi sehabis melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim,mandi,da merapihkan tempat tidurnya,ia langsung turun dari kamarnya,sebenarnya Kayla terlebih dulu membangunkan Kenzo,dengan mengetuk pintu kamar laki-laki itu,tapi setelah beberapa saat laki-laki itu tak kunjung bangu juga.
Barang-barang Kayla sudah di masukan ke dalam kamarnya semalam dibantu oleh satpam di rumah ini.
Pagi ini adalah pagi pertama Kayla menjadi seorang istri,ia harus menjadi istri yang baik,jadi ia yang akan memasak sarapan untuk suaminya,sedangkan art nya ia suruh membersihkan rumah,hanya satu yang membantu Kayla.
Tak membutuhkan waktu lama,masakanya sekarang sudah tertata rapih di meja makan.
"Bibi aku ke atas dulu yah,mau bangun kak Kenzo," pamit kayla pada bi Asih yang sedang membersihkan dapur bekas ia memasak tadi.
Bi Asih mengangguk. "Iya non silahkan."
Kayla berjalan menaiki tangga lalu melangkahkan kakinya ke depan pintu kamar suaminya?
"Kak ken bangun,udah pagi,mandi,terus sarapan ke bawah, " Kayla berucap agak keras seraya mengetuk pintu kamar tersebut.tapi Kenzo tak kunjung menyahut,padahal ini sudah jam 6 lebih 10 menit,apa laki-laki itu tak akan ke kantor?biasanya jam segini,Liam sudah siap bersiap untuk pergi ke kantor.
Sedangkan di dalam,seseorang yang bernama Kenzo itu masih bergelung dengan selimut tebalnya,sampai suara ketukan pintu dan suara seseorang menganggu tidurnya.
Mata Kenzo perlaham terbuka,laki-laki itu menggeram marah,berani sekali orang itu mengganggu tidurnya,ia menoleh ke arah nakas,tepatnya pada jam yang menunjukan pukul 06:10 pagi.
Kenzo ingin kembali tertidur tapi ketukan di pintunya,tak kunjung berhenti,dengan kesal Kenzo bangkit lalu membuka pintu kamarnya dengan kasar,membuat perempuan yang berdiri di depan pintu kamarnya terkejut.
Baru saja Kayla ingin berbicara,tapi ia kembali merapatkan bibirnya kala Kenzo mentapnya tajam,ia lantas menunduk takut.
"Ngapain si lo ngetuk-ngetuk pintu kamar gue pagi-pagi gini?!,berisik tau ga?!" Sentak Kenzo marah.Matanya semakin tajam menatap gadis yang berstatus sebagai istrinya itu.
Kayla semakin menunduk takut. "Maaf kak,aku cuman pengen ngajak kakak sarapan, " ucapnya lirih,sembari menatap wajah sang suami yang lebih tinggi darinya.
Tapi tiba-tiba senyum Kayla mengembang. "Aku udah masak tau,kakak cobain yuk,aku jamin enak deh," serunya antusias.
Kenzo memandang remeh perempuan di depanya,ia tak percaya jika gadis dihadapanya ini bisa memasak,mana mungkin kan?"Dih,Ga sudi gue makan masakan lo! " kata Kenzo pedas dan berhasil membuat senyum manis Kayla luntur.
"Udah sana pergi!ngapain lo masih disini,dan awas aja lo kalo sampe ganggu tidur gue lagi, " setelah mengucapkan itu Kenzo kembali masuk ke dalam kamarnya.
Sepeninggalkan Kenzo,bukanya pergi kebawah untuk sarapan,Kayla lebih memilih masuk ke dalam kamarnya.
Setelah menutup kembali pintunya tak lupa menguncinya,Kayla berjalan ke meja riasnya,lalu duduk di kursi yang ada tepat di depan meja rias tersebut.
Ia melihat pantulan wajahnya pada cermin di depanya,lalu tersenyum kecut,tak bisa kah suaminya menghargai dirinya?ia hanya melakukan tugas nya sebagai istri,tapi kenapa tak dihargai sama sekali?
Kenapa pernikahan ayah-bunda dan dirinya sangat berbeda?
ia pernah berfikir semua pernikahan itu adalah suatu kebahagian,mengingat bundanya yang selalu di perlakukan layaknya ratu oleh ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA
Teen Fiction[On-going] **** Ini tentang pernikahanku,cerita pernikahan yang penuh dengan lika-liku. - Kayla Syaqeena Balqis ****