KAYLA 31

1.2K 161 24
                                    

Hai brou,selamat membaca

"Jangan terlalu lama menyia-nyiakan seseorang,
karena jika orang itu pergi,kamu juga yang akan
menyesal di kemudian hari."

****

Mendengar suara bel rumahnya berbunyi membuat Kayla yang tengah bersantai mendengus,mengganggu sekali pikirnya.

"Mba tolong bukain pintu ya," ucap Kayla ketika bel rumahnya berbunyi,ia meminta tolong karena malas beranjak dari duduknya,kebetulan juga Riska lewat.

"Iya non."

Setelah membukakan pintu,munculah seorang laki-laki yang langsung menerobos masuk dan melangkah cepat ke arah sofa yang Kayla duduki.Kayla memang sedang duduk di sofa ruang tamu seraya menonton kartun favoritnya di layar tv.

"Happy graduation sayangnya abang!" Seru laki-laki itu seraya mendudukan tubuhnya di samping Kayla.

Kayla memutar bola matanya malas,ia lalu bersidekap dada seraya berucap ketus. "Telat!"

Ya Kayla sudah menyelesaikan masa SMA-nya,tepatnya 4 hari lalu ia mengalami kelulusan,dan 2 hari lalu adalah hari perpisahan di sekolahnya.Tapi, yang membuat dirinya marah adalah abangnya tak datang di acara perpisahan sekolahnya itu,padahal Liam adalah seseorang yang sangat ia harapkan datang,sebab di saat semua temanya datang berama keluarganya,Kayla harus bersama siapa jika tak dengan abangnya?suaminya?ia sudah mengajak tapi laki-laki itu menolak.Papa mertuanya?malu mengajaknya.Tapi pada akhirnya ternyata Suami dan Papa mertuanya datang,meskipun telat,tapi tak apa,yang penting dirinya tak sendirian.

Liam menggaruk tengkuknya yang tak gatal,4 hari sebelum acara perpisahan di sekolah adiknya ia memang pergi keluar kota untuk urusan pekerjaanya.Sebenarnya 2 hari sebelum acara itu ia sudah berniat pulang,tapi ternyata cuaca tak memungkinkan pesawat untuk terbang,jadilah ia baru bisa pulang kemarin.

"Maaf ya,abang kan udah bilang,cuaca nya waktu itu buruk banget disana,jadi gak memungkinkan pesawat buat terbang,emang kamu mau abang kenapa-napa?" Tanya Liam seraya menoel pipi adiknya yang tengah memalingkan wajah darinya.

Mendengar itu Kayla menggeleng dengan cepat seraya menolehkan wajahnya pada Liam kembali.ia tak akan mau Liam kenapa-napa,karena hanya laki-laki itu satu-satunya keluarga yang ia punya,meskipun kini ia sudah mempunyai Kenzo dan papa mertuanya. "Nggak!Kayla gak mau abang kenapa-napa," ujarnya dengan wajah sendu.

"Jadi masih mau marah nih?"

Kayla menjawab dengan gelengan.

Liam mengetuk-ngetukan telunjuk di dagunya,ia sedang berfikir harus melakukan apa untuk menebus kesalahanya itu,hingga akhirnya ia menemukanya. "Mau jalan-jalan gak?kita habisin hari ini buat pergi ke tempat-tempat yang kamu suka dan belanja apa aja yang kamu mau,anggap aja ini sebagai ucapan maaf dan kado karena kamu udah jadi lulusan terbaik di sekolah,mau gak?"

Kayla mengangguk antusias. "Mau,mau!Kay siap-siap dulu ya,tunggu disini,jangan kemana-mana!awas aja kalo pergi!" Peringatnya,setelah itu ia berlari dengan cepat menuju kamarnya.

Setelah beberapa saat,Kayla kembali turun menuju sang abang yang masih setia duduk di sofa. "Ayok abangkuu yang ganteng,adik cantikmu sudah siapa." Ujarnya centil seraya tersenyum menyebalkan.

KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang