Happy Reading<3
[Maaf banget baru bisa up lagi,soalnya dari kemarin aku sibuk ngerjain tugas sekolah]
****
"Kayla?"
"Kayla!" Kenzo mengernyit,mengapa istrinya ini malam-malam begini melamun?
"Astagfirullah ya Allah," Kayla mengelus dadanya,lalu menoleh pada Kenzo yang baru saja membuat dirinya kaget,karna menepuk bahunya.
"Jangan deket-deket!" Kayla beriksut menjauh ketika suaminya akan duduk disampingnya.
Kenzo tetap duduk walaupun agak jauh dari Kayla,setelahnya ia kembali mengernyit ketika Kayla yang semakin beringsut menjauh darinya."Kenapa lo?"
"Kakak jahat," lirih Kayla.gadis itu menatap Kenzo dengan mata berkaca-kaca.
Sedangkan Kenzo semakin dibuat bingung kala melihat air mata yang mengalir dari mata Kayla.
"Eh kok nangis sih?" Kenzo beringsut mendekati Kayla,lalu membawa gadis yang tengah menangis itu kedalam dekapanya.
Kayla tak berontak gadis itu malah memeluk suaminya dengan erat,berharap kejadian tadi bukanlah kenyataan.
"Tadi boongan kan?kejadian itu boongan kan?!"
Kedua alis Kenzo terpaut,kejadian apa yang Kayla maksud?
"Kejadian apa?gue baru pulang dari kantor,gue gatau apa yang lo maksud,lo kenapa sih?" Tanya Kenzo heran.Tangan laki-laki itu kini tengah bergerak mengusap bahu Kayla yang bergetar karna menangis.
Kayla mendongak,ia sedikit melonggarkan pelukanya,tepat saat Kenzo menunduk menatapnya,Kayla mulai menceritakan kejadian yang masih terputar dengan jelas di pikiranya,entah itu nyata atau khayalannya saja,tapi kejadian itu benar-benar seperti sungguhan.
"Itu cuman khayalan lo aja,gausah dipikirin." Kenzo menuntun kepala Kayla agar bersandar pada dadany,ia tak habis pikir,mengapa kejadian seperti itu bisa terpikirkan oleh Istrinya?
"Beneran bukan kenyataan?"
Kenzo mengangguk.ah akhirnya Kayla bisa bernafas lega.
"Tapi kalo itu jadi kenyataan apa aku boleh pergi?" Tanya Kayla pelan.
Kenzo menggeleng meskipun Kayla tak melihatnya. "Lo gak boleh pergi kalo bukan gue yang nyuruh." Tegasnya.
Egois sekali bukan?laki-laki ini hanya memikirkan perasaanya saja,tak memperdulikan perasaan lain yang perlahan-lahan akan hancur karna sifat dan kelakuanya.
"Gini deh mau sekuat apapun kakak ngelarang aku pergi,kalo aku udah bener-bener capek ngadepin sifat dan kelakuan kakak,aku bakalan tetep pergi-"
"Mungkin."
"Percuma juga kan?aku terus bertahan dan berjuang untuk mempertahankan rumah tangga ini sedangkan kakak mati-matian juga buat ngehancurinya," Kayla terkekeh pelan.
"Gue gak ada niatan buat ngehancurin rumah tangga kita," tekan Kenzo.
Kayla menggeleng-gelengkan kepalanya heran. "Lalu dengan berselingkuh apa gak akan ngehancurin rumah tangga kita?untuk sekarang aku emang diem aja tapi gak tau kalo nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA
Teen Fiction[On-going] **** Ini tentang pernikahanku,cerita pernikahan yang penuh dengan lika-liku. - Kayla Syaqeena Balqis ****