Happy Reading<3
****
Saat memasuki kamar,Kenzo menghela nafas lelah,bagaimana tidak?Sejak kejadian di depan Alfamart 2 hari lalu Istrinya kini lebih banyak diam,dan lebih sering berdiam diri dikamar,entah sudah keberapa kali juga Kenzo membujuk istrinya agar tak perlu memikirkan hal itu,ia memang mendengar apa yang dibisikan perempuan itu pada Kayla waktu itu,tapi ia tak memusingkanya,mungkin hanya orang iseng.
"Sayang makan dulu yuk?kata bibi kamu belum makan loh dari pagi."
Keyla menatap suaminya sebentar lalu kembali menatap lurus keluar jendela kamar. "Aku gak laper."
Kenzo kembali menghela nafas,ia mendekat lalu berjongkok di depan Kayla dengan menumpukan lututnya pada karpet,Kayla memang sedang duduk di tepi kasur.
Tangan besar Kenzo meraih tangan Kayla dan dilanjut dengan menggenggamnya,ia menatap khawatir pada istrinya itu,ia takut istrinya sakit.
"Kakak kan udah bilang,jangan mikirin hal kemarin,itu pasti cuman orang iseng,kamu tenang aja ya." Ujar Kenzo mencoba menenangkan.
Mata Kayla kini kembali menatap suaminya,Kenzo bisa melihat ada ketakutan dimata istrinya itu.
Kenzo tersenyum."Ada kakak,Kamu gak usah takut,kakak gak bakal ngebiarin siapapun untuk nyakitin kamu." Kenzo mengecup punggung tangan Kayla bergantian,dan kembali mendongak menatap istrinya itu.
"Gimana kalo orang itu bakal jahatin aku,kakak,atau mungkin orang disekitar aku?" Tanya Kayla pelan,perempuan itu menunduk,mungkin kalo untuk menyakitinya,silahkan.Tapi jangan sampai orang-orang disekitarnya,ia sungguh tak akan rela.
"Hey liat kakak." Kayla menurut,ia mendongak menatap suaminya. "Percaya sama kakak,gak bakal terjadi apapun,kakak jamin itu.Kamu tenang aja okey?"
Walaupun ragu,perlahan Kayla mengangguk. "Sekarang makan ya,nanti dede bayi nya kelaperan di dalem." Ujar Kenzo seraya mengelus perut rata Kayla.
"Mana ada dede bayi." Kayla menggeleng seraya tersenyum,ada-ada saja suaminya ini.
Sedangkan Kenzo akhirnya bernafas lega melihat senyuman diwajah istrinya,ini pertama kalinya senyuman itu terlihat lagi setelah kejadian waktu itu.
"Tenang aja,sebentar lagi pasti hadir curutnya papa Kenzo disini." Di akhir ucapannya Kenzo terkekeh.
"Aku kan minum pil." Celetuk Kayla dengan tatapan polosnya.
"Nanti malam kita bikin lagi,terus abis itu kamu gausah minum pil,pasti jadi,semoga aja."
Kayla mendelik,lalu bersidekap dada. "Gak!aku masih pengen sekolah tau,sebentar lagi juga lulus,jadi punya dede bayinya harus ditunda dulu."
Kenzo terkekeh."Iya-iya terserah kamu aja."
"Aku pengen bakso,eh tapi kakak baru pulang kerja,pasti cape."
Sebelum menjawab,Kenzo bangkit,lalu duduk disamping Kayla,ia meraih pipi istrinya lalu menangkup pipi itu. "Siapa bilang kakak cape?kalo buat kamu apa sih yang ngga,ganti celana dulu sana,jangan pake celana pendek,kakak gak suka," titahnya yang langsung dituruti oleh sang empu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA
Teen Fiction[On-going] **** Ini tentang pernikahanku,cerita pernikahan yang penuh dengan lika-liku. - Kayla Syaqeena Balqis ****