Happy Reading<3
****
Kenzo kini tengah berada di salah satu ruangan yang berada di rumah sakit,ia sedang menemani Ica,karena Rina-mami Ica tengah pulang.
Ica memang masuk rumah sakit tadi siang,penyakitnya kambuh,dan kata dokter ia harus dirawat beberapa hari kemudian sampai keadaanya membaik.
Ica tengah mengidap penyakit Leukimia.
Dan karena penyakit itu juga mengapa Kenzo masih bersama dengan Ica sampai sekarang,ia hanya takut jika Ia memutuskan hubungan mereka,gadis itu akan drop nantinya.
"Ada yang sakit hm?" Tanya Kenzo lembut seraya mengelus tangan Ica yang tak diinfus.
Ica yang tengah berbaring di hospital bed mengangguk. "Kepala aku sakit sama sedikit mual," ucapnya pelan.
"Yaudah tidur,kamu harus banyak istirahat,ini juga udah malam,"
Ica menggeleng. "Tapi kakak jangan pulang ya,temenin aku disini," ujarnya.
Kenzo menghela nafas,ia berhenti mengelus tangan Ica dan berganti menjadi menggenggamnya. "Kakak harus pulang ca," ucapnya berusaha lembut.
Ica menggeleng lagi."Gaboleh!kalo kakak pulang aku gak mau makan,gak mau tidur,biarin aja biar aku cepet mati," ancamnya,seraya menatap memelas pada Kenzo.
Kenzo kembali menghela nafas,ia tau ucapan gadis di hadapanya tak pernah main-main,gadis ini keras kepala,tapi di sisi lain,Kenzo sangat ingin pulang,ia bahkan belum makan dari tadi siang,bukan karna tak punya uang untuk membelinya,tapi ia sudah terbiasa makan siang dirumah memakan masakan Kayla,sedangkan dari tadi siang ia tak diizinkan pulang oleh Ica.
"Kamu kan tau aku punya istri?aku harus pulang ca,nanti besok aku kesini lagi,"
Ica mendelik tak suka saat Kenzo mengucapkan kata Istri. "Ya terus kalo kakak punya istri kenapa?toh kalo kakak ga pulang itu bukan yang pertama kali juga,kakak kan udah pernah sebelumnya."
Kenzo diam,ia ingin mengabari Kayla,tapi handphone nya tertinggal di mobil,dan lagi ia tak dibolehkan selangkah pun pergi dari ruangan Ica.
Kenzo dan Kayla tak sadar saja bahwa sebenarnya sekarang ini mereka berada di satu atap yang sama.
****
Kayla memijit pelipisnya,kepalanga terasa pusing mendengar Liam yang terus merengek meminta pulang.
"Adekk abang pengen pulang ih,"
"Sayangku ayokkk pulangg,"
"Abang gak suka tinggal disini,"
"Kasurnya sempit,makanan nya hambar,gak enak,"
"Ayok pulangg,abang udah sehat kok,ayok pul-"
"Abang masih sakit ya!,udah diem disitu,jangan banyak omong,mau disuntik ha?" Serobot Kayla ngegas,padahal Liam kini berada di ruangan VVIP.
Liam yang akan kembali membuka suara langsung menutup mulutnya rapat-rapat saat telinganya mendengar kata 'suntik',Ia memang takut dengan jarum suntik,saat dipasangkan jarum infus saja sampai menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA
Teen Fiction[On-going] **** Ini tentang pernikahanku,cerita pernikahan yang penuh dengan lika-liku. - Kayla Syaqeena Balqis ****