Happy Readingg
Lupa kalo belum up hehe,maafkan aku yang suka pikun ini.
****
Seorang laki-laki tengah duduk sendirian di balkon kamar,menatap hamparan langit malam tanpa bintang-bintang sebagai penghiasnya,sepertinya malam ini akan hujan,terbukti dari suara gemuruh dan kilat yang sesekali berbunyi dan terlihat.
Laki-laki itu menoleh ke belakang,tepat pada ranjang dimana istrinya tengah tertidur dengan pulasnya,ia menghela nafas beratnya sebelum kembali menatap langit.
Jam sudah menunjukan pukul 23:00,ia tadi terbangun,dan setelah itu rasa kantuknya hilang,oleh karena itu ia memutuskan menuju balkon.
"Bunda,Ken boleh curhat gak?Ken harap bunda denger," Ucapnya,ada nada kesedihan disitu,matanya masih setia menatap langit,seolah di luasnya langit itu terselip bundanya.
Laki-laki itu menunduk. "Maaf,maaf Ken gak nurutin omongan bunda,maaf ken gak perlakuin Kayla seperti yang bunda suruh,apa bunda marah disana?"
Kepalanya kembali mendongak,matanya memancarkan kesedihan. "Apa bunda gak bisa bantu keluarin Ken dari masalah yang ken hadapin saat ini?ken gak bisa bunda." Suaranya semakin melirih,bahkan satu tetes air matanya jatuh tanpa disadari.
"Apa ini hukuman dari bunda buat ken,karena ken gak ngelakuin Kayla kaya yang bunda bilang?"
"Ken bingung,ken harus milih siapa?kalo Ken milih Kayla,nyawa taruhanya,tapi kalo ken milih Ica,kehilangan Kayla taruhanya."
"Ken gamau kehilangan Kayla,tapi Ken juga gak mau ngehilangin nyawa." Laki-laki itu menunduk,menyembunyikan wajahnya di antara tekukan kakinya,tanganya meremas dengan kuat rambutnya sendiri,kenapa ia harus ditimpa pilihan sulit?memilih ini salah,memilih itu pun salah.
Air matany meluruh,laki-laki itu terisak tanpa diketaui oleh siapapun.
"Ken juga mau punya rumah tangga yang harmonis,ken juga mau Kayla dan Ken kaya suami istri diluaran sana,tapi..."
Laki-laki itu tak mampu meneruskan ucapanya,tangisnya pecah,bersamaan dengan hujan yang turun dengan derasnya.Sepertinya alam juga merasakan kesedihanya sekarang ini.
****
Kayla menggeliat dalam tidurnya,saat merasa ada sebuah tangan yang menimpa perutnya,ia mengerjapkan matanya lalu sedikit menunduk,benar,sebuah tangan melilit tubuhnya,perlahan ia menoleh ke samping,ternyata itu tangan suaminya,tapi tunggu,seingatnya ia tidur di sofa tadi malam,apa suaminya ini memindahkanya?memikirkan itu membuat dirinya tanpa sadar menyunggingkan senyum tipis.
Ia memutar tubuhnya menjadi menyamping,perlahan tangannya terangkat mengelus pipi suaminya itu.Dahinya mengernyit melihat mata suaminya yang terlihat bengkak,seperti habis menangis,dan mengapa kulit suaminya ini terasa panas,ia lalu menempelkan punggung tanganya di kening Kenzo,panas,panas sekali.
ia lalu menoleh pada jam,pukul 03:20 masih sangat pagi.Perlahan ia menyingkirkan tangan Suaminya yang masih melilit di perutnya,nihil tak berhasil,Kenzo malah semakin erat memeluknya.
"Eunghh,shh." Kenzo melenguh sekaligus meringis kala merasakan kepalanya berdenyut.
"Maaf." Gumam Kenzo dengan mata tertutup.Sedangkan Kayla menautkan alisnya,sedang mimpi apa suaminya ini sampai meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA
Teen Fiction[On-going] **** Ini tentang pernikahanku,cerita pernikahan yang penuh dengan lika-liku. - Kayla Syaqeena Balqis ****