"ANJING! KENAPA GUA DOANG YANG KENA?"
Perempuan yang ditanya seperti itu tertawa. "Lah. Ini memang rencana elo 'kan, Re?
"Lo juga ikut serta!"
"See? Ini pure rencana lo dari awal. Gak ada yang ubah dan gua juga gak ikut campur. Jangan ngerasa gua gak dukung lo dan ngerasa paling hina disini. Anggap aja ini pelajaran karena lo mainnya gak hati-hati." Kata perempuan dengan satu jepitan menjepit poninya itu. "Ikutin alur aja. Sukur-sukur lo dibebasin gitu aja sama keluarganya Prissil. Memang bodoh."
*****
"Gue cabut duluan ya!" Pamit Arsen yang tidak jadi mengganti pakaian putih abu-abunya.
Arsen malah kembali memasuki kemeja putih dan celana abu-abunya kedalam loker lalu mengunci pintu loker tersebut.
"Mau ngantin sama doi," ujar Arsen. Setelahnya, dia malah langsung pergi begitu saja.
"Punya temen kalo udah punya pacar bucen trusss..." cibir Naufal.
"Prissil masuk?" Tanya Yoga kepada Arsen.
"Lo gak jadi putus sama dia?" Kata Adnan ikutan bertanya.
Arsen membulatkan matanya. Dia mau menampar sekali saja mulut Adnan ketika Adnan berbicara tentang hal yang bisa menyakiti hati orang lain.
Seperti Arsen yang sepertinya tidak terima Adnan mengatakan kalimat seperti itu. "Lo ngedoain gua putus?"
"Lo merjuangin dia?" Balik tanya Adnan yang masih dengan wajah santainya.
Arsen mengabaikan itu. Lalu pergi begitu saja setelah berhasil memukul kencang bahu Adnan disampingnya.
Persahabatan mereka memang dibilang sudah terjalin cukup lama. Tapi jika Adnan sedang mode menyindir seperti itu, Arsen malah menganggap jika Adnan adalah musuhnya yang berpura-pura baik untuk menjadi temannya.
Dulu, bahkan ketika mereka baru menginjak kelas 1 SMA, Adnan dan Arsen pernah menyukai perempuan yang sama. Arsen menyukai perempuan itu seperti biasa dia menyukai mantan-mantannya dulu. Jiwa keplayboy-an Arsen sudah melekat sejak itu. Beda dengan Adnan, dia menyukai sangat-sangat perempuan itu-Namanya Salma. Sampai suatu waktu teman-temannya tahu kalau Adnan menyukai Salma. Saat itu juga Arsen yang memang sudah berpacaran hampir lama dengan Salma langsung memutuskan Salma.
Arsen pikir saat itu semuanya akan baik-baik saja, tapi Arsen salah. Arsen dan Adnan malah terlibat perkelahian dengan adu jatos didepan kelasnya. Adnan malah berpikiran kalau Arsen hanya mempermainkan Salma. Padahal saat Arsen menjalin hubungan dengan Salma, Salma sudah membuat dirinya terbuka. Salma sudah membuat Arsen benar-benar merasakan aura jatuh cinta. Tapi Arsen harus melepaskan Salma. Arsen tidak mau hanya karena perempuan persahabatan yang sudah dijalin lama akan hancur. Walaupun memang itu rintangan dari sebuah persahabatan.
"Kayaknya hp gua ketinggalan dikelas deh. Gua duluan ya!" pamit Raja.
Dengan perihal dinginnya si kutub es, Seorang Raja Praja Pramana. Mungkin kebanyakan orang akan bingung dengan hilangnya secara tiba-tiba sifat asli seorang Raja. Raja adalah tipe orang yang tidak mau basa-basi. Kalau bisa berbicara seperlunya, mengapa harus berlebihan? Dan sifat itu hilang oleh seorang perempuan yang sekarang sudah ingin dia lupakan dalam-dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Harapan
Teen FictionAku yang berjuang, aku juga yang terbuang. Saat harapan yang memang tak pantas untuk di ingatkan. Saat harapan yang hanya menjadi debu dimasa abu-abu. Saat harapan yang memang menyakitkan jika terus diperjuangkan. Dan sekarang, rasaku punah karena k...