Pupus (2)

58 11 0
                                    

Kenapa kamu masih ngejar dia? Padahal, kamu sendiri jelas-jelas tau kalo dia gak suka sama kamu. Berhenti aja. Kalo misalnya yang kamu halu-in tentang dia suka juga sama kamu itu bener, dia bakal mundur kok. Mundur kebelakang buat cari kamu yang sempat hilang. Mundur kebelakang buat cari kamu yang sempat berjuang.

----

Perempuan yang masih ditampar kenyataan tadi benar-benar memutar otaknya untuk mengambil langkah selanjutnya.

Prissil berjalan sendirian melewati koridor untuk sampai dilantai paling bawah, parkiran. Menyusul Ghaby yang tadi lebih dahulu berjalan meninggalkannya.

Bukan apa-apa, Ghaby berjalan lebih dulu meninggalkan Prissil karena dia ingin melihat supir yang disewa orang tua nya sudah datang apa belum. Karena jujur saja, walaupun sudah bisa membawa mobil sendiri, Ghaby tidak terlalu begitu dibebaskan untuk menggunakan kendaraan pribadi. Karena usia nya yang masih dibawah umur dan tidak memiliki surat izin mengendara juga menjadi penghalang kuat.

Di SMA Permata juga sama, kepala sekolah juga tidak mengijinkan murid nya untuk sembarangan membawa kendaraan pribadi. Walaupun banyak motor atau mobil diarea parkiran sekolah, mereka yang membawa kendaraan pribadi harus memiliki syarat wajib jika harus berkendara sendiri.

Selain menunjukan KTP dan SIM ke kepala sekolah, mereka juga harus mengikuti tes lain jika ingin membawa kendaraan pribadi. Seperti murid yang usianya sudah diatas 17 tahun yang berhasil mengikuti tes kepala sekolah.

Motor dan mobil yang ada diparkiran sekolah juga milik mereka yang lolos mengikuti tes dari sekolah.

Prissil berjalan dengan langkah yang tidak semangatnya. Dan entah kenapa, langkah kakinya itu membawa Prissil berjalan menuju kantin. Anehnya Prissil tidak menolak. Dia mengikuti langkahnya tanpa arah.

Perempuan itu masih kesal dengan kalimat yang baru saja dia dengar. Saat Prissil mendapatkan gosip kalau Arsen sudah putus dengan Rere, harapan Prissil semakin naik. Ditambah, kalimat Arsen tadi pagi yang membuatnya salah tingkah.

Prissil pikir, Harapan kuat itu akan Prissil genggam tidak lama lagi. Tapi sekarang, semuanya pupus. Dia benar-benar masih merasa kesal pada dirinya sendiri.

Ponsel Prissil berbunyi. Menampilkan nama Ghaby!🐰 dilayar ponselnya. Prissil mengambil ponsel itu dari saku rok miliknya tanpa memberhentikan langkah menuju kantin.

"Ap-"

Dan yah, baru saja Prissil ingin menjawab panggilan Ghaby dari ponselnya, dia dikejutkan dengan lelaki yang kini menatap Prissil kesal dengan tampang datar.

Lelaki yang baru saja membeli teh kotak dari kantin itu harus menerima nasib dengan minumannya yang baru dibeli harus terjatuh begitu saja.

Botol minuman itu tidak pecah. hanya saja, karena tabrakan yang mereka berdua alami membuat botol itu terjatuh menumpahkan semua isi yang ada didalamnya.

Tadi lelaki itu membuka tutup botol minumannya tanpa memperdulikan jalan kearah depan. Dia tetap fokus dengan apa yang dipegang sampai seseorang menabraknya dan membuat lelaki itu terkejut.

Seragam lelaki itu sedikit basah. Satu pasang sepatu Prissil juga ikut basah karena air dari minuman itu sedikit mengenainya.

Tentang HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang