Gino Arsene Lenadro.
Leona Daizy Lois.
I hope you Enjoy!
Happy Reading:)
•
•
•
🏃
Setelah keluar dari UKS, Gino memutuskan untuk pergi ke kantin berniat membeli Roti dan air mineral serta susu kotak kesukaan Leona. Beberapa hari ini mereka sangat dekat, bahkan setiap didalam rumah mereka tidak lagi bertengkar. Tapi kadang pula bertengkar hanya karena masalah kecil.
Entah karena apa jantung nya berdetak dua kali lebih cepat saat berdekatan dengan Leona, bahkan ketika dia sedang bersama Aqila rasanya biasa saja. Apa mungkin dia sudah menaruh hati pada Leona yang status nya adik tiri nya sendiri?
Gino menggelengkan kepalanya, mengusir segala pemikiran yang mustahil terjadi. Tapi takdir tidak ada yang tahu dan tidak ada yang bisa mengubah takdir.
"Mbak Jum, roti sama susu kotak rasa strawberry nya satu!" Ujar Gino kepada Ibu kantin yang bernama Mbak Jumyati. (Hayoloh siapa yang mikir juminten??)
"SIAP GANTENG!" Teriak nya heboh.
Gino hanya menganggukkan kepalanya sambil terkekeh geli mendengar seruan Mbak Jum yang menurutnya Estetik.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, mbak Jum sudah kembali membawa Roti dan Susu kotak strawberry kehadapan nya. "Berapa mbak?"
"Enam ribu aja Ganteng." Ucap Mbak Jum memilin rambut kritingnya.
Gino langsung memberikan uang berwarna ungu ke mbak Jum. Dengan senang hati Mbak Jum menerima nya, berniat ingin mengambil uang kembalian tapi suara Gino menghentikan langkahnya.
"Kembalian nya ambil aja Mbak." Ujar Gini melengkah keluar dari kantin.
"MAKASIH GANTENG!!!" Teriak Mbak Jum tersenyum manis.
Sepanjang jalan banyak sekali siswa-siswi yang berbisik-bisik, karena penasaran dia mendekat kearah segerombolan siswi yang masih enak bergosip.
"Eh Lo tau nggak si anak baru yang dua minggu masuk sini sekarang dekat sama Gino." Ucap nya membuat teman-teman nya juga ikut menimbrung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Sister!
Novela Juvenil"Turutin apa mau gue atau gue perawanin lo sekarang juga!" -Gino "Ayo siapa takut!" -Leona *** -Kita dipisahkan oleh kenyataan dan keberadaan, namun disatukan karena sebuah kebenaran dan harapan. -We are separated because of reality and existence, b...
