I Love You, Sister! #05

3K 115 10
                                    

Brukk!

Mereka berdua jatuh bertumpuk dengan posisi Gino yang diatas, sedangkan Leona yang dibawah Gino. Posisi seperti itu membuat Leona deg-degan, apalagi Gino memandang nya dengan tatapan penuh nafsu.

Wajah Gino semakin mendekat ke wajah Leona, matanya terfokus pada bibir Leona yang pink alami membuat Gino ingin sekali mencicipi nya. Pasti rasanya manis seperti madu.

Hidung mereka kini sudah bersentuhan 2centi lagi pasti bibir mereka akan menempel tapi-

"GINO, ONA!" Bentak Zelil yang tak sengaja lewat di depan kamar keduanya, melihat kedua anak nya pada posisi seperti itu membuat Zelil berpikir negatif.

Bugh!

Dengan kesadaran yang sudah sepenuhnya, Ona memukul wajah Gino membuat Gino jatuh memegangi wajah nya yang terasa sangat ngilu.

"Kalian sedang apa heh?!" Tanya Zelil mendekati keduanya yang masih dibawah lantai.

"E- emm tadi Ona jatuh Bun, kebetulan Gino lewat. Yaudah deh Gino juga ikut jatuh sama Ona. Iyakan No?!" Jelas Leona mengedipkan satu matanya agar Gino mengiyakan ucapan nya.

Gino yang mendapat seperti itu tidak mengerti, emang yah cowok itu kalo dikode nggak pernah peka. Leona yang tidak mendapat respon dari Gino, menyubit paha Gino membuat Gino menahan ringisan nya agar Zelil tidak curiga.

"Iyakan No?" Tanya Leona sekali lagi mengedipkan matanya.

"Hah? Eh iya." Jawab Gino linglung.

"Kalian nggak ngelakuin macem-macem kan?" Tanya Zelil membantu Leona berdiri dari duduknya.

"Astaghfirullah, enggak Bun. Suwer!" Timpal Leona menunjukan jari telunjuk dan tengah nya.

"Bunda kira kalian lagi berbuat yang enggak-enggak" Ucap Zelil membuang nafasnya kasar.

"Ahh enggak kok Bun." Sangkal Leona.

Gino tidak memperdulikan keduanya, dia masuk ke kamar nya untuk main game. Kamar yang bernuasa hitam- abu itu adalah kamar kesayangan Gino dari kecil hingga sekarang.

"Bunda mau istirahat dulu, kamu juga ya Na." Ujar Zelil diangguki Leona. Mereka berdua masuk kedalam kamar nya masing-masing.

Sedangkan dikamar Gino, sedang asik WhatsApp-an dengan kedua teman gesrek nya.

RELIGI NG-GANTENG! 👑


Revan tukang ngibul🔊
Gino, gue mau main kerumah lo Nih!
Tolong siapkan sesajen camilan dan kopi buat akang Evan!
(11.20)

Lingga-nteng🔉
Lo beneran mau main Van?!
Bukan nya lo di isolasi karena kena virus Alayers?!
(11.23)

Revan tukang ngibul🔊
Enak aja Lo! Gue tuh masih waras Ga!
(11.23)

Lingga-nteng 🔉
Waras kok main nya berbi-berbian!
Udah kaya anak cewek nggak si? Apa jangan-jangan lo udah ganti gender?!
(11.23)

Revan tukang ngibul🔊
Tambah kesini ketikan lo nambah menjadi yah Ga, salut gue baca nya!
Eh tapi gue beneran mau kerumah No.
Woyy @GinoArsenee
(11.24)

GinoArsenee
Main tinggal main napa si?
Biasanya main nyelonong aja pake segala izin!
(11.24)

Revan tukang ngibul 🔊
Gue kan cuma bilang, biar Lo nyiapin kedatangan gue ehm, pake cemilan kek, apa kek. Pokok nya yang enak paham?!
(11.24)

GinoArsenee
Siapa lo nyuruh-nyuruh?
Emang nya lo raja apa!
(11.24)

Revan tukang ngibul 🔊
Yaudah gue OTW !
(11.25)

Lingga-nteng 🔉
Jemput Van.😔
(11.25)

Revan tukang ngibul 🔊
Emang nggak modal!
(11.25)

Gino terkekeh pelan melihat mereka adu chat di WA. Gino menyempatkan untuk tidur sebentar.

20 menit kemudian.

Tok tok tok tok. . . .

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Leona dari novel Galaksi kesukaan nya. Leona memang berada di ruang tamu sedang bersantai sembari membaca novel.

Leona berjalan menuju pintu utama, setelah dibuka ternyata 2 orang cowok seumuran dengan nya. Dahinya mengerut karena melihat mereka berdua yang bertamu hanya menggunakan Celana pendek (katok) dengan atasan kaos oblong.

"Maaf, kalian nyari siapa?" Tanya Leona yang sudah berdiri dari duduknya.

"Ga, dia siapa? Selingkuhan nya Gino?!" Tanya Revan berbisik pelan ke Lingga.

"Masa si, Gino itu setia. Mana mungkin dia selingkuh!" Jawab Lingga berbisik ke Revan agar Leona tidak mendengar nya.

Leona sendiri yang melihat mereka berbisik-bisik jadi semakin bingung.

"Mas, kalian cari siapa yah?" Tanya Leona lagi membuat mereka berdua tersadar kalau ada 1 makhluk hidup lagi didepan nya. Jahat hiks-

"Eh mbak, kita cari Gino ada?" Tanya Revan.

"Gino . . . ada dikamar nya tuh lagi molor." Jawab Leona seadanya. Memang benar kalau Gino tidur, ketika Leona mau turun kebawah dia tidak sengaja melihat pintu kamar Gino terbuka sedikit.

Mata Revan dan Lingga melebar kala Leona mengatakan itu.

"Waduh, udah gercep aja." Ucap Revan pelan tetapi masih bisa di dengar Leona yang berada di depan nya.

"Maksudnya?" Tanya Leona bingung.

"Enggak, eh lo siapa? Kok kita baru liat. Ya nggak?" Tanya Revan meminta persetujuan Lingga dan dibalas anggukan dari Lingga.

"Gue a-"

"Woyy kenapa nggak masuk? Diem- diem bae, sini masuk!" Ucapan Leona terpotong karena Gino sudah berada di belakang Leona.

"Kenapa lo nggak suruh mereka masuk Na?" Tanya Gino, Leona hanya mengendikkan bahu nya acuh.

"Urusin aja tuh temen lo yang gak jelas itu!" Ujar Leona ketus dan langsung pergi ke taman, jangan lupakan kalau dia sudah mengambil novel nya kembali.

•|| To be Continued||•

I Love You, Sister!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang