Sekarang Leona dan Safira sudah berada di kantin, sangat ramai memang sampai tidak ada meja yang kosong. Alhasil mereka duduk bersama Revan, Lingga dan Ipul atas paksaan Revan.
"AAAAaaaaaaaa" Teriak Leona kala pandangan matanya terarah pada bagian bawah badan Revan.
"Eh Lo kenapa Na?" Tanya Fira menepuk-nepuk bahu Leona, tetap saja Leona menutup matanya karena kaget dan takut.
"L-lo liat dibawah Revan Fir." Lantas Fira mengedarkan pandangan nya ke Revan, seketika matanya melotot tak percaya melihat pemandangan yang sangat estetok dibawah Revan.
"HUWAA Anjirrr!!!!." Teriak Fira mendekap erat tubuh Leona. Jadilah mereka sama-sama takut.
"Kalian kenapa si, kaya liat hantu aja!" Ujar Ipul memutar bola matanya.
"Itu apa semprul? Kok ada yang nonjol dibawah baju Revan."
"Sempral semprul- sempral semprul, nama gue Saiful bukan semprul nyet!" Sarkas Ipul. Leona hanya memperlihatkan deretan gigi nya.
"Ini mulut punya siapa?" Tanya Leona menunjuk bibir nya sendiri.
"Mulut lo lah, yakali mulut gue!" Ujar Ipul.
"Yaudah dong terserah gue mau panggil lo apaan, kan ini mulut gue. Really?" Pintar nya sampai ke tulang, bener-bener bikin orang kicep.
"Yowes karepmu, aku melu wae. Angel ngomong Karo cah wedok." Ujar Ipul mengeluarkan logat Jawa tengah nya. Asal kalian tau saja, Ipul ini asli orang Solo.
"Ini gue beneran nanya goflok, itu dibawah baju Revan apaan si kok nonjol banget." Ujar Leona masih penasaran.
"Kepo amat jadi cewek." Sahut Lingga.
"Buka aja kali ah, bikin gue penasaran anying!" Semprot Fira geram. Matanya sudah melotot tak suka pada lingga.
"Ntar nangiss!" Ledek Lingga semakin membuat dua cewek didepan nya kesal bukan main.
"Sok tai! Cepetan buka!!" Sarkas Leona.
Revan sudah senyam-senyum sendiri melihat mereka berdebat hanya karena bawaan nya. "Beneran nih?"
"IYA!!" Teriak Leona dan Safira bersamaan, bahkan mukanya tampak memerah menahan marah.
"Wihh seloww, nih gue buka." Tangan nya membuka resleting jaket bomber nya.
Mata kedua gadis itu hampir saja keluar saat benda yang sedari tadi disembunyikan dibalik jaket sudah terpampang didepan mata mereka.
Bahkan seisi kantin dibuat heboh dengan kehadiran makhluk lucu didepan nya. Bukan nya jijik atau takut mereka malah tertawa melihat betapa lucunya makhluk itu.
"G-gue lagi nggak mimpi kan?" Gugup Fira masih dengan muka tanpa ekspresi.
"Bwahahaha komuk banget Lo Sapi!" Tawa Lingga akhirnya pecah juga yang selama beberapa menit dia menahan tawa melihat muka Safira yang melongo.
"Diem nggak!" Ucap Fira ketus.
"Enggak lah, yakali gue diem" masih dengan sisa tawa nya.
"Eh Lo dapet kaya gitu dari mana si Van? Ucul banget masa?!" Dengan keberanian yang sudah terkumpul, Leona mengelus perut yang titumbuhi bulu lebat itu.
"Uu Aa"
"Wah kayaknya nih dia mau temenan sama gue." Bangga Leona, Safira yang melihat teman nya dengan berani menyentuh makhluk kecil itu dia juga ingin merasakan nya.
"Huwaaa kok halus banget siii" Safira yang sudah merasakan nya jadi ketagihan sendiri. Tangan nya masih aktif mengelus makhluk didepan nya.
Bayi Ortan.
![](https://img.wattpad.com/cover/271854068-288-k42271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Sister!
Подростковая литература"Turutin apa mau gue atau gue perawanin lo sekarang juga!" -Gino "Ayo siapa takut!" -Leona *** -Kita dipisahkan oleh kenyataan dan keberadaan, namun disatukan karena sebuah kebenaran dan harapan. -We are separated because of reality and existence, b...