I Love You, Sister! #28

1.1K 37 21
                                    

Di part Ini flashback nya si ehem sama si ekhem yap!

Mas mbak nya vote dulu yap, nggak bayar kok, nggak rugi juga.🌻
_________________

Flashback On.

Musim ketiga pada bulan Juni ini terasa sangat dingin sampai terasa  menembus tulang. Malam ini seorang gadis masih setia menunggu seseorang di dalam sebuah Cafe yang sudah dihias dengan cantiknya.

Mata hitam nya selalu saja memperhatikan pintu masuk cafe yang kadang berbunyi, dia masih berharap bahwa kekasih nya lah yang datang tapi ternyata itu pengunjung lain.

Senyuman manisnya selalu terpancar di setiap detik, membayangkan betapa romantis nya nanti acara anniversary yang ke-1 tahun dengan sang kekasih. Apa kalian tau bagaimana perasaan gadis itu? Bahagia, cemas dan deg-degan selalu menyelimuti perasaan nya.

Sudah terhitung 3jam dia menunggu didalam Cafe, sampai-sampai Cafe ini akan ditutup pada jam 12malam. Ada apa dengan kekasih nya itu? Dia tidak mengingkari janji nya kan?

"Maaf kak, Cafe sebentar lagi akan ditutup." Ujar pelayan sedikit tidak enak, kesan nya itu seperti mengusir secara halus.

"Ehh iya mbak, kalo gitu saya pulang saja." Ucap nya mengambil tas serta dompet nya.

"Baik, kalau begitu saya permisi." Ujar pelayan tadi kembali ke belakang.

Tak mau menunggu lagi akhirnya gadis itu memutuskan untuk pulang ke rumah, mood nya sudah hancur sekarang.

Diperjalanan pulang, matanya tak sengaja melihat kekasih nya sedang mengendari motor Sport hitam dengan sangat kencang seperti sedang terburu-buru. Sebenarnya apa yang terjadi? Gadis itu sangat bingung sekarang. "Alea, pasti gadis itu yang membuat Arlan seperti itu. Hufhh."

15menit akhirnya gadis itu keluar dari mobilnya, tak lupa mengunci mobil serta membawa barang nya yang masih didalam mobil.

"Darimana kamu?" Tanya Ferdi yang melihat mobil anak semata golek nya sudah terparkir di halaman rumah.

"Cafe pah." Jawab nya sambil menunduk takut.

"Calista, kamu ini gadis. Nggak baik main malam-malam dan sampai jam segini kamu baru pulang?" Tanya Ferdi dengan nada lembut.

"Maaf pah."

"Papah nggak ngelarang kamu main diluar sana Ta, tapi papa cuma pesan sama kamu. Main boleh tapi harus ingat waktu dan batasan. Apalagi kamu anak gadis yang sangat cantik, pasti banyak lelaki yang tergoda." Ujar Ferdi sedikit memberi candaan pada akhir kalimat nya.

"Ih apaan si pah, lagian aku disana nunggu temen. Tapi sampai sekarang mungkin nggak dateng."

"Temen apa temen?" Ledek Ferdi mencubit hidung mancung Calista.

"Au ah gelap!"

Ferdi hanya cekikikan di tempat nya. Putrinya sudah besar, sudah mengenal cinta dan kasmaran. Memang susah merawat anak sendirian tanpa adanya seorang istri, sejujurnya dia sudah ikhlas perihal istrinya pergi demi amanat sahabat nya. Tapi mengingat Calista tumbuh tanpa adanya perhatian seorang ibu itu yang membuat Ferdi sakit hati.

Ditempat lain tepat nya dikamar bercat abu-abu, seorang lelaki sedang menyusun buket bunga serta cokelat untuk gadis nya. Malam ini adalah malam ke-1 tahun hubungan mereka.

Arlan POV.

Malam ini gue  berniat pergi ke cafe, mungkin sedikit telat karena gue ketiduran. Segala buket bunga maupun coklat udah gue siapin, walaupun hubungan gue sama Calista termasuk hubungan terpaksa tapi jujur gue udah cinta sama Calista.

I Love You, Sister!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang