I Love You, Sister! #03

3.5K 135 12
                                    

Leona sudah siap dengan kaos polos berwana putih di lapisi tunik tali spaghetti miliknya. 2 koper sudah dia sediakan untuk menaruh barang-barang​  yang dibutuhkan. Dari mulai baju, Hoodie, celana Levis, Jeans, tank top dan jangan lupa celana dalam dan Bra warna warni miliknya.

Merasa sudah semua Leona keluar dari kamar menuju ruang tamu karena mereka semua sudah berkumpul disitu.

"Kamu beneran bawa 2 koper besar Na?" Tanya Zelil membantu Leona yang kesusahan.

"Iya Bun."

"Banyak banget, satu koper juga cukup Ona."  Protes Zelil.

Leona memutar bola matanya malas, Bunda nya ini tidak tau saja kebutuhan anak Cewek yang super duper buanyaakk. Ya nggak?

"Bunda . . . . Punya aku kan banyak dari kaos, celana, hottpans, Hoodie, kerudung, baju muslim dll. Apalagi ada make-upnya Bun." Jelas Leona menyebutkan semua barang yang dia bawa.

Bara yang mendengar terkekeh pelan, Leona ini pintar sekali menjawab protes-an Zelil. Pada akhirnya Zelil yang mengalah. "Kamu ini ada-ada saja. Yasudah ayo kita jalan sekarang."

Leona masuk kedalam mobil, memasang aerphone kedalam kedua telinga nya. Dia tidak tau saja kalau Gino sudah duduk tepat di sampingnya. Jadi posisinya tuh Bara sama Zelil di depan nah kalo Leona sama Gino itu di belakang.

"Lumpuhkan lah ingatanku, hapuskan tentang dia . . .
Ku ingin melupakan nya . . .
Jangan sembunyi . . .
Kumohon padamu jangan sembunyi . . .
Sembunyi dari apa yang terjadi . . .
Tak seharusnya hatimu kau kunci . . .

Lumpuhkan lah ingatanku hapuskan tentang dia . . .
Hapuskan memori ku tentangnya . . .
Hilangkan lah ingatanku jika itu tentang dia . . .
Ku ingin melupakan nya . . . "

Mendengar lagu Artis favoritnya yaitu Geisha, Leona juga ikut menyanyi mengikuti alunan lagu. Gino yang berada di samping nya merasa terganggu dengan suara Fals Leona. Padahal kan suara Leona lembut dan bagus pula.

"Adohh suara lo tuh kaya kaleng rombeng tau nggak?" Sinis Gino melepas Aerphone yang dipakai Leona.

"Lo apa-apaan sih? Sirik aja lo sama Ona yang cantik ini." Bangga Leona mengibaskan rambutnya​ mengenai wajah tampan Gino.

"Lo kali yang sirik!" Jawab Gino ketus.

"Ihh Lo!"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo Ona!"

"Lo!"

"Kalian ada apasih? Selalu bertengkar. Nggak di rumah nggak di mobil kerjaan nya bertengkar Mulu." Lerai Bara menengok kebelakang Leona dan Gino  yang sedang menyilangkan kedua tangan nya di depan dada.

"Gino duluan Pah!" Adu Leona memajukan wajah nya agar bisa melihat wajah Bara.

"Eh lo jangan ngarang yah! Orang lo duluan yang nyanyi nya nggak bagus." Bela Gino menunjuk muka Leona menggunakan jari telunjuk nya.

"Suara Ona bagus kok No, kamu nya aja yang sensi mulu." Ucapan Bara membuat Gino malas berdebat dengan papahnya.

"Terus aja pah terus. Leona mulu yang di belain, heran deh!" Dumel Gino membuang muka kearah jalanan yang sangat ramai.

"Leona kamu minta maaf gih sama kakak kamu." Suruh Zelil mengelus rambut panjang Leona.

"Tapi kan Ona nggak salah Bun." Sangkal Leona melirik kearah Gino yang masih membuang muka.

"Salah atau enggak, kamu harus minta maaf yah." Kekeuh Zelil. Walaupun Leona berperilaku seperti ini, Zelil selalu mengajarkan nya untuk selalu meminta maaf pada siapapun dan selalu memaafkan kesalahan orang lain.

"Iya Bun, Ona bakalan minta maaf  kok." Ujar Leona kembali duduk di tempat nya.

Dengan jahil nya Leona menoel-noel pipi Gino dari samping. Tapi Gino tidak merespon nya sama sekali. "No, gue minta maaf yah."

"Hm." jawab Gino berdehem.

"Kenapa panggilnya No? Abang dong sayang." Koreksi Bara diangguki Leona.

"Iya, maaf yah bang." Ulang Leona malas.

"Hm."

I Love You, Sister!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang