I Love You, Sister! #01

6.7K 195 9
                                    

Pernikahan mewah yang diadakan oleh pengusaha Sukses bernama Barahim Ariz.  Orang-orang memanggilnya Bara, sangatlah ramai apalagi kerabat mempelai wanita. Ramah dan tegas menjadi ciri khas seorang Bara. Walaupun sudah berkepala empat pria ini masih terlihat gagah. Bara ini duda anak 1, istrinya meninggal karena sakit. Alhasil Bara yang merawat Gino sendiri yang waktu itu masih berumur 10 tahun.

Hari ini seorang janda cantik yang sudah berkepala tiga bernama Dzelila Faisha Lois sudah sah menjadi istri kedua nya. Janda anak 1 ini sangat lah baik, apalagi jika menyangkut putri satu-satunya.

"Pokok nya Ona nggak mau pindah rumah!" Seorang gadis cantik yang masih memanyukan bibirnya ke depan, dia sedang  adu pendapat dengan sodara  barunya.

Dia, Leona Daizy Lois. Panggil saja dia Ona,  gadis ceria dan mempunyai muka yang imut membuat para cowok manapun terpukau melihat nya.

"Gue juga ogah pindah rumah titik!" Kekeuh cowok yang berada dihadapan Leona.

Dia, Gino Arsene Lenadro. Panggil saja dia Gino, cowok mesum dengan kepribadian yang kurang baik.

Bara dan Zelil yang melihatnya jadi pusing sendiri, kedua putra putrinya itu sangat lah keras kepala.

"Sayang kita kan udah ada kepala keluarga, jadi kita nurut aja yah sama Papah." Ucap Zelil mengelus rambut coklat Leona.

"Tapi Bun aku nggak mau ninggalin semua kenangan kita sama ayah." Ujar Leona.

"Gino juga nggak mau ninggalin kenangan kita sama Ibu." Mereka semua menengok ke arah Gino yang sudah bersedekap dada.

Leona maju mendekati Gino, menatap matanya penuh kekesalan. "Seharusnya lo ngalah sama yang lebih muda dong!"

Tak ingin merasa kalah di depan Leona, Gino juga mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah cantik Leona. "Seharusnya lo yang lebih muda nurut sama yang lebih tua paham?"

"Mana ada kaya gitu. Pokok nya gue nggak mau!" Kekeuh Leona menatap tajam Gino.

Wajah Gino semakin mendekat ke wajah Leona membuat Leona gerogi bukan main. Ingin sekali Leona memukul wajah tampan didepan nya tapi dia tak tega melihat sodara nya kesakitan.

"Turutin mau gue, atau gue perawanin lo sekarang juga!" Ancam Gino mendekat ke telinga Leona,  dengan sengaja  Gino menjilat pelan daun telinga Leona.

Mata Leona hampir keluar saat benda hangat itu menjilat daun telinga nya membuat sensasi yang belum pernah ia rasakan.

"Ayo siapa takut!" Tantang Leona dengan setengah keberanian nya. Cemen dong kalau dia takut sama cowok tengil di depan nya.

"Berani juga lo. Suatu saat nanti lo buktiin omongan lo itu Ona." Ujar Gino membuat Leona takut bukan main, bahkan bulu kuduk nya terasa merinding ketika Gino mengecup pipinya lembut.

Baru kali ini ada lelaki yang mencium nya selain Almarhum Ayahnya.

"Jadi gimana Gino, Ona?" Tanya Bara.

"Terserah kalian aja." Jawab Leona melirik ke arah Gino, begitupun dengan Gino yang tak mau kalah ikut melirik Leona tajam.

Bara bernapas lega melihat Leona dan Gino  sudah tidak berdebat lagi. Bara juga ingin anak nya ini menyayangi Leona seperti adik kandung nya sendiri.

"Kalau begitu besok Ona sama bunda pindah ke rumah Papah ya?" Putus Bara dibalas anggukan lesu dari Leona.

Gino tersenyum penuh kemenangan melihat wajah Leona yang lesu. Enak saja dia ambil keputusan sendiri, rasain kan.

"Ngapain lo liat-liat?" Desis Leona yang tak sengaja pupil matanya menangkap basah Gino yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Nggak!"

Setelah itu Bara dan Gino mengantarkan Zelil dan Leona sampai rumah. Mereka juga ikut menginap di rumah Zelil untuk beristirahat.

•|| To be Continued ||•

Gimana? Masih mau lanjut atau Stop? Koment dong!😳🐣

I Love You, Sister!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang