Lingga dan Safira bernapas lega saat melihat Revan yang sudah kembali kewarasan nya. Mereka masih ada ditaman, menemani Revan yang masih mengelus kepala Cimong yang berada digendongan nya.
Mata Safira membola seketika mengingat sahabat nya sedang sakit di UKS, ini semua karena Revan!
"OMMO, GUE LUPA!" Teriak Safira mengagetkan kedua makhluk yang masih diam dengan pikiran nya masing-masing.
"Ngagetin aja lo, ada apa?" Tanya Lingga.
"Gue lupa kalo Leona masih sakit di UKS."
"Eh bener juga ya, Gino pasti ada disana." Sahut Revan.
"Kok lo jawab nya seakan-akan Gino deket banget sama Leona?" Tanya Safira menyelidik.
"Emang, kan Leona Ad--hmph."
Ucapan Revan terhenti saat Lingga membekap mulutnya menggunakan tangan, Lingga hanya melototkan matanya seakan memberi peringatan pada Revan agar tidak membocorkan rahasia Gino. Kecuali Gino yang meminta nya sendiri.
Revan yang mendapat pelotot-an dari Lingga hanya mengangguk mengerti. Lingga langsung melepas tangan nya pada mulut Revan, mengelapnya pada celana bahan yang dia pakai. Siapa tau tangan nya bau jigong.
"Ad apa maksud Lo?" Tanya Safira lagi.
"Nggak kok, gue salah ucap tadi." Sangkal Revan gugup.
"Kok gugup?"
Revan menggelengkan kepalanya, melirik kearah Lingga yang masih melototinya seakan ingin memakan nya hidup-hidup. "Siapa bilang? Gue biasa aja tuh."
"Iya ya gue percaya, gue duluan yah!" Ujar Safira langsung berlari kearah ruang UKS yang berada di samping perpustakaan.
"SAPI TUNGGUIN!!" Teriak Lingga menyusul Safira yang sudah jauh didepan nya.
Revan hanya melongo melihat Lingga yang masih berlari, dia masih mencerna ucapan lingga barusan. Apa Lingga suka pada Safira? Apa Lingga sudah melupakan mantan nya itu? Bagaimana bisa kalo Lingga masih menyimpan rasa pada mantan nya itu? Pertanyaan itu muncul tiba-tiba dikepala Revan.
Dia jadi sedih melihat Safira yang mesem-mesem sendiri kalau didekat Lingga. Apa mungkin Safira menaruh rasa pada Lingga? Ahh jangan sampai Safira jatuh hati pada Lingga. Karena dia tau Lingga masih cinta pada Mersi, cinta pertama nya.
"Orang tolol ya kaya mereka, jalan tikus ada malah lewat jalan Tol." Gumam Revan melangkah kan kakinya kearah samping sekolah yang tepat nya dibelakang UKS.
Tidak membutuhkan waktu bermenit-menit Revan sudah sampai didepan pintu UKS, dibelakang sana Lingga dan Safira masih berjalan beriringan.
Mata Revan hampir saja terlepas dari tempat nya saat melihat pemandangan yang sangatttttt mengUwwu kan didepan nya. Disana, tepat nya didalam UKS Gino dan Aqila sedang menatap satu sama lain. Semakin dekat .... Dekat.... Dekat.... Dan ....
"EHEM, DISINI MASIH ADA YANG JOMBLO YA MISKAH!" Teriak nya langsung masuk tanpa mengetuk pintu UKS.
Keduanya tersentak kaget dan langsung menjauhkan diri masing-masing. Aqila menatap Revan malu sedangkan Gino menatap Revan datar, mengganggu saja!!
"Diem Lo!" Desis Gino melirik Leona yang masih setia menutup matanya.
"Hehe maap." Ujar Revan menunjukan deretan gigi putih nya.
Daripada berdiri terus seperti patung manekin, Revan langsung duduk di sofa yang kebetulan disediakan didalam UKS. Dia juga menduduk kan Cimong disampingnya.
"Uu Aa"
"Iya gue tau lo juga sedih liat Leona sakit kaya gitu." Ucap Revan seakan mengerti maksud cimong.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Sister!
Teen Fiction"Turutin apa mau gue atau gue perawanin lo sekarang juga!" -Gino "Ayo siapa takut!" -Leona *** -Kita dipisahkan oleh kenyataan dan keberadaan, namun disatukan karena sebuah kebenaran dan harapan. -We are separated because of reality and existence, b...