I Love You, Sister! #14

1.7K 75 8
                                    

"Ini angkot pada kemana sih, masa daritadi nunggu nggak lewat-lewat!" Melangkah kakinya menuju halte, gadis itu selalu mendumel kesal.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu, tetapi seorang gadis masih saja berdiri seraya menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri. Matanya menelisik jalanan yang mulai sepi karena hari semakin sore tapi gadis itu belum beranjak dari situ.

"Akkhh kesel, seharusnya gue nebeng sama Fira tadi. Nyesel dah gue nolak niat baik dia." Gumam gadis itu mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

Flashback On.

Semua siswa-siswi SMA Garuda berbondong-bondong keluar kelas saat mendengar bel pulang berbunyi. Tak jauh dari itu tepatnya didepan kelas XI IPA 2 dua orang gadis masih saja berjalan kearah parkiran.

"Pulang naik apa lo?" Tanya Fira sudah mengambil motornya diparkiran.

Langkahnya berhenti ketika Fira bertanya padanya."Kayaknya naik angkot atau ojek deh."

"Sama gue aja ayo." Ajak Fira menepuk jok belakang nya.

"Emm nggak usah Fir, gue nggak mau ngerepotin lo."  Ucap nya menolak ajakan Fira, dia hanya takut merepotkan.

"Siapa juga yang kerepotan si Na, gue malah seneng kalo ada temen pulang." Fira terkekeh pelan, sebenarnya Fira sangat senang bisa mempunyai teman baru lagi.

"Nggak usah Fir, gue naik angkot aja." Tolak Leona halus.

"Beneran nih?" Dengan sengaja Fira mendekatkan wajahnya hingga didepan wajah imut Leona.

Dengan pelan Leona memegang dahi Fira dan mendorongnya memakai tenaga slowwmo. " Iya bener, udah sana pulang nanti keburu hujan."

Fira mencebikkan bibirnya kesal, enak sekali Leona main dorong-dorong. "Ish iya-iya gue pulang, hati-hati didalem angkot. Siapa tau ada preman."

"Iya Sapiiii."

"Dasar singa!" Ucap Fira pelan tapi masih bisa ditangkap jelas oleh Leona yang berada dusamping nya. Leona hanya mengendikkan bahu nya acuh.

"Gue duluan dahhh!"

"Byee..."

Flashback Off.

"Akkhhh nyesel gue. Terus sampai kapan gue disini?" Ucap Leona frustasi.

Iya, gadis yang sedari tadi berdiam diri dihalte adalah Leona.

"Mau telfon Gino pasti tuh orang lagi sama Aqila." Memikirkan Gino hanya membuat nya marah, pasalnya dari istirahat sampai pulang Gino belum menyapa nya sama sekali.

Perlahan rintik-rintik hujan mulai berjatuhan membasahi jalan aspal didepan nya, pupus sudah semangat Leona. Tidak ada angkot, Ojek, semuanya sepi.

Kakinya mengayun-ayun menikmati dingin nya air hujan, melihat hujan Leona jadi teringat pada ayahnya yang suka pada hujan.

Sedang enak-enak nya melamun, sepasang kaki bersepatu sudah terpampang didepan kakinya. Leona mendongak untuk melihat orang didepan nya.

"Arga?"

Yang dipanggil hanya tersenyum seraya mengelus rambut Leona yang sedikit basah. " Kenapa masih disini?"

"Hehe nunggu angkot." Ucap Leona memasang cengiran nya.

"Aneh lo, jam segini mana mungkin ada angkot apalagi lagi hujan."

"Iya juga si."

"Emang lo nggak bawa mobil atau motor?"

"Hehe enggak."

"Yaudah lo bareng gue aja."

"Eh enggak usah."

"Yakin?"

"Iya yakin!" Ucap Leona, Arga melangkah menuju mobilnya yang terparkir didepan halte. Ketika akan menjalankan mobilnya, suara leona menghentikannya.

"TUNGGU! GUE IKUT LO!" Tanpa banyak cincong Leona langsung masuk kedalam mobil, tepatnya di samping Arga.

"Katanya yakin." Ledek Arga.

"Hehe, gue nggak mau ya pulang malem. Lo ikhlaskan gue nebeng?"

"Santai aja kali Le."

Setelah itu tidak ada yang berbicara sama sekali, hanya Leona saja yang menunjukan jalan rumah nya. 10 menit berlalu, mobil hitam Arga sudah berhenti tepat didepan gerbang bercet hitam mengkilap itu.

"Makasih ya Ga."  Ujar Leona yang sudah turun diikuti Arga disamping nya.

"Sama-sama Le." Balas Arga tersenyum manis, tak tau saja dia kalau Leona sudah baper ditempat.

"Plisss jangan baper Na hanya karena disenyumin Arga!!" Batin Leona berteriak.

"Emm gue masuk dulu yah, See you Ga!!" Ujar Leona berlari masuk kedalam rumahnya. Meninggalkan Arga yang masih memperhatikan punggung kecil Leona sampai menghilang dibalik tembok.

Sedangkan Leona? Dia masih saja berlari dan masuk kedalam rumahnya. Tapi langkahnya terhenti ketika melewati ruang tamu, karena suara seseorang.

"Bagus ya lo, pulang sore hujan-hujanan. Habis ngapain lo? Pacaran IYA?!!"

DEG!

==================
TBC.

Menurut kalian cast nya Gino cocok nggak sama kriteria sifatnya? Banyak yang komen lewat dm. Dan ada juga yang merekomendasikan mas Bright, Bonnadol buat jadi cast nya. Gimana pendapat kalian???😵😇

I Love You, Sister!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang