||3|| Dedemit? ✔️

5.6K 435 6
                                    

Vote nya dulu yuk

Happy Reading

"Woh rekor baru nih bu mariati langsung mingkem, emang salah sih dianya ngeremehin kelas ini dan selalu maki-maki bodoh, noh noh cuma si pespa aja yang diperhatiin" Puspa yang di sangkut pautkan melirik fahmi tajam, nama saya puspa mas bukan pespa.

"Btw thanks ya, berkat lo bu mariati minggat" Ucap fahmi diangguki setuju oleh teman sekelasnya,"Tidak semudah itu ngatimin, ada yang harus kalian bayar"ucap naomi yang membuat seketika suasana kelas menjadi sepi kembali, mereka semua menatap kearah Naomi dengan tatapan seakan bertanya-tanya.

"Maksudnya apa nih" Ucap bagas, naomi meletakkan tangannya di atas meja lalu memposisikan pipinya di atas telapak tangan, matanya menatap kearah teman-temanya dengan ekspresi datar, "Ke kantin cuy beli makanan, kita makan bersama di kelas, ntar kalo kita makan di kantin yang ada malah di hukum sama guru bk" Ucap naomi masih dengan ekspresi yang sama datar.

"Iya juga ya, pak botak nyeremin, yaudah biar gw kemal, aldi, sama rama aja yang ke kantin kalian nitip apa"teriak siswa yang bernama bagas, naomi mengubah posisinya melipat tangannya dan meletakkan kepalanya diantara lipatan tangan, belum sempat ia memejamkan matanya siswa bernama bagas kembali mengajaknya berbicara.

"Eh tapi lo mau pesan apa nau, ini gw kan bingung jangan tidur dulu woyy" Ucap bagas, naomi mendongak menatap bagas, tangannya merogoh saku mengambil beberapa uang berwarna merah lalu meletakkannya di tangan bagas, "Roti coklat dan susu coklat, pakai uang gw aja" Bagas menerima uang itu dengan linglung, ia kira naomi akan menyuruh mereka mentraktir naomi, tapi apa gunanya keluarga naomi saja termasuk keluarga kaya.

"Roti sama susu doang kan? Pakai uang gw aja" Saat bagas berniat mengembalikan uang itu naomi menatapnya dengan tatapan tajam, "bangunin gw kalau udah ada" Ucapnya lalu kembali menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangan.

****

Gadis cantik itu tengah memainkan kukunya lantaran bosan, ia ingin pergi ke kantin namun tak tau dimana letak kantin, matanya menatap sekitar mencoba mencari seseorang untuk membantunya, hingga tatapannya jatuh kearah gadis rambut sebahu dengan jepit rambut panda menghiasi rambutnya, "Eh lo yang pakai jepit rambut panda, kesini " Orang yang merasa dipanggil menatap naomi, lalu dengan ragu menunjuk dirinya, naomi mengangguk untuk mengiyakan, detik itu juga gadis bernama nayla berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampirinya.

"Nama?"tanya naomi, untung saja lawan bicaranya faham dengan apa yang dimaksud naomi, "Vanaya Nayla Samandra panggil aja nayla"Jawabnya, dan diangguki oleh naomi, "tolong bantu gw keliling sekolah, boleh?"gadis bernama nayla menganggukkan kepalanya antusias.

"Maaf banget ya nau, apa kabar kalau lo lupa ingatan itu benar? Atau cuma... " Naomi mengangguk mengiyakan bahwa kabar tentang dirinya yang lupa ingatan itu benar benar nyata, "atau cuma apa?" Tanya Naomi saat mendengar nayla menggantungkan kalimatnya, namun nayla hanya menggeleng sebagai tanda bahwa ia menyuruh naomi untuk melupakan perkataanya tadi.

Nayla membawa naomi mengelilingi sekolah mengenalkan segala tempat, ruangan dan fasilitas lainnya, satu tempat yang naomi sukai yaitu taman, nayla bilang taman belakang sekolah adalah tempat yang jarang didatangi orang dan jarang juga didatangi guru karena letaknya yang jauh dari kelas, taman itu cukup indah berbagai macam bunga cantik ditanam di sana, pohon pohon besar nan kokoh sepertinya cukup nyaman untuk tempat bersandar.

Mari lupakan dulu tentang taman, nayla kini mengajak naomi untuk pergi ke kantin mengisi perutnya yang sudah kelaparan, "mau pesan apa nau?"tanya nayla, "Eumm bakso mungkin enak sama susu coklat"ucap naomi, Nayla mengantuk lalu menyuruh naomi untuk menunggunya dimeja dan dia yang akan memesan makanan.

Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang