||20|| Alasan Laskar

1.1K 68 5
                                    

Bintangnya dulu dong

Happy reading
Semoga suka dengan ceritanya ☺️

Laskar, cowok itu terduduk diam di sofa kamarnya, tangannya memegang bingkai foto, dimana di sana terdapat foto dirinya, papa, mama dan aska, keluarga yang sempurna namun kelahiran gadis itu membuat hidupnya berubah, ayahnya hanya sayang kepada gadis itu, begitu juga dengan mama dan abannya.

Sungguh rasa benci itu kini sudah semakin besar, apalagi akhir-akhir ini sikapnya itu membuat aska begitu sangat menyayangi dan melindunginya.

"Kenapa lo ngak mati aja sih hah?, Kalo lo mati mungkin semuanya akan kembali ke tempatnya, gw benci lo naomi"ucapnya, kilatan amarah terpancar jelas di matanya "gw masih blom bertindak, kalo gw udah bertindak gw jamin lo mati ditangan gw"tangannya meletakkan kembali bingkai foto itu ketempat semula, kemudian mengambil handphone disaku celananya, dia hampir saja lupa kalau siang ini dia harus menemani kekasihnya citra untuk pergi ke mall.

Mengetikkan sebuah pesan untuk mengabari bahwa dia mungkin akan sedikit telat menjemput kekasihnya, dengan santay laskar pergi untuk mengganti pakaiannya dan segera turun untuk berpamitan dengan orangtuanya, namun saat keluar dari kamarnya laskar berpapasan dengan naomi yang sedang berjalan dengan pandangannya kearah handphonenya terlihat jelas raut wajah kesal diwajah adiknya, adik? bukan dia bukan adiknya.

"Mau kemana bang?"tanya naomi ketika ia menyadari laskar tengah menatapnya dengan tatapan tak terbaca, "bukan urusan lo"ucapnya dengan nada yang dingin, tak mau ambil pusing naomi hanya mengangguk lalu pergi mendahului laskar, "paling juga mau ketemu citra,bucin lo terlalu goblok laskar"gumam naomi ketika jarak antara dia dan laskar sudah sangat jauh.

Naomi melangkahkan kakinya menuju dapur karna mamanya tadi menyuruhnya untuk kedapur, "why mom"hana yang tadinya sibuk dengan kue nya pun menoleh ketika mendengar suara naomi, "mama buat chocolate cake kesukaan naomi nih"ucapnya memamerkan sepiring kue chocolate cake yang tersusun rapi, "woah, mama memang yang terbaik"ucapnya mengambil alih piring itu, hana tersenyum melihat tingkah putri semata wayangnya ini, naomi mendekat kearah Hana mencium pipi sebelah kiri mamanya, lalu dengan langkah cepat pergi meninggalkan dapur.

Naomi berpapasan dengan laskar ketika keluar dari dapur, dapat naomi lihat dengan sangat jelas tatapan laskar tadi saat berpapasan di depan kamar laskar sangat berbeda dengan tatapan nya saat ini, seperti ada kebencian yang sangat besar tersirat dari mata laskar, tapi apa alasan laskar menatapnya penuh kebencian dia tidak tau, mengabaikan tatapan laskar naomi berjalan begitu saja untuk kembali ke kamarnya.

Sedangkan laskar sendiri dia marah melihat interaksi antara naomi dan mamanya, kenapa tanpa naomi minta mamanya akan membuat sesuatu yang yang membuat naomi bahagia, contohnya chocolate cake itu, kenapa mamanya tidak membuatkan cheese cake yang dia sukai, kenapa hanya membuatkan untuk naomi? bukankah dia juga anaknya?

Laskar melangkahkan kakinya mendekat kearah hana, meraih tangan itu dan menciumnya, "laskar pergi dulu mau keluar sebentar"ucapnya, tanpa menunggu balasan dari mamanya laskar pergi begitu saja, "hum padahal bentar lagi cheese cake kesukaan laskar jadi, yaudah nanti aku taruh kulkas aja, moga aja gak dimakan lagi sama papa"gumamnya.

Setelah selesai menata rapi cake-cake itu hana memberikan selembar catatan disana 'jangan dimakan ini punya laskar' kira-kira itu yang tertulis dikertas, dengan perlahan hana menaruhnya dikulkas untuk laskar makan nanti.

Kembali ke naomi

Gadis itu saat ini tengah memakan cake nya dengan perasaan kesal, bagaimana tidak kesal jika terus diganggu dengan telfon atau pesan yang tidak penting baginya, siapa lagi pelakunya kalau bukan angkasa si jelangkung alay.

Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang