||12|| Pertunangan

2.9K 211 1
                                    

Happy reading

Gadis yang menggunakan gaun berwarna putih dengan beberapa mutiara dan bunga yang bertebaran di gaunnya, rambuatnya yang lurus di biarkan terurai dengan beberapa helai rambut yang dibuat bergelombang, terdapat hiasan bunga di kepalannya, menambah kesan cantik seorang arashella naomi danendra.

Hari ini adalah hari dimana naomi bertunangan dengan sadewa, hari dimana ia lebih rela disuruh lari keliling lapangan daripada harus bertunangan dengan dedemit ini, satu lagi bukankah ini hanya pertunangan kenapa dia harus memakai gaun yang bagus seperti ini, kenapa tidak dress biasa saja, lagian pertunangan ini tidak penting bagi naomi.

Acara sudah dimulai sejak tadi, naomi hanya diam menunggu seseorang yang akan datang, "Naomi, berdiri sayang, udah waktunya tukar cincin"ucap mama hana, naomi dengan malas berdiri berjalan kearah sadewa yang sudah menunggunya.

Sadewa memegang tangan naomi hendak memasangkan cincin ke tanggan naomi, namun sebuah suara menghentikan kegiatan itu, "hentikan, sadewa tega sekali kamu sama aku"ucap seseorang itu, "setelah apa yang kamu lakukan padaku, sekarang dengan sesuka hatimu kamu meninggalkanku dan bayi kita", keributan mulai terjadi, suara bisikan sana sini mulai terdengar, keluarga sadewa ataupun naomi sangat terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh seseorang itu.

"Lo apa-apaan sih dar, gw bahkan ngak pernah nyentuh lo"ucap sadewa membela diri, "pertunangan dibatalkan, kalian bisa pulang"ucap naomi, sedikit demi sedikit orang yang ada di sana mulai keluar dan hanya menyisakan keluarga naomi dan sadewa emh cewek itu juga.

Dara cewek itu menggambil sesuatu dari tasnya, mengeluarkan kertas dan memberikannya kepada sadewa, "disitu tertulis kalau aku positif hamil"ucapnya dengan raut wajah yang meyakinkan, "ngak-ngak, gw ngak pernah sedikitpun nyentuh Lo dara"ucapnya membuang kertas itu secara asal.

Arjun mengambil kertas itu dan membacanya, dia terkejut dengan ini semua, saat hendak melayangkan tamparan ke muka sadewa, dara langsung menghalanginya, "jangan sakiti sadewa om"ucapnya memegang tangan arjun, langkahnya mendekat membisikkan sesuatu di telinga arjun, 'ini semua hanya drama, jika tidak mau kerjasama antara om arjun dengan papa bima hancur maka diam dan nikmati' bisiknya kepada arjun, dara kembali ke posisi awal dengan wajah yang dibuat sedih.

"Saya kecewa arjun, lovly ,maaf tapi pertunangan tidak akan pernah terjadi, naomi ayo pulang"ucap daren, "kalian pulang dulu, naomi masih ada urusan"ucap naomi, keluarga naomi mulai pergi meninggalkan tempat itu, arjun juga ikut pergi karena tidak tau apa yang harus dilakukan, begitu juga lovly, kini hanya menyisakan mereka bertiga.

"Gw yakin ini semua pasti ulah lo nau, segitu ngak maunya lo tunangan sama gw"ucapnya, "dan lo, kenapa lo mau bantu dia?"tanyanya dengan menunjuk dara, dara tersenyum "karena aku ngak mau kamu tunangan sama naomi, ya meskipun naomi itu lebih baik daripada bunga tapi sadewa kan hanya untuk dara"ucapnya dengan nada yang lembut.

"Udah jangan banyak bacot, ada yang mau gw tanyain sama lo"ucapnya kemudian pergi meninggalkan ruangan itu, dara jelas tau betul, dia berpamitan kepada sadewa dan menyusul naomi.

Naomi dan dara kini sedang berada disebuah ruangan, hanya ada mereka berdua disana, "meskipun endingnya gw ngak jadi tunangan sama sadewa, tapi kenapa ada sedikit perubahan sama rencananya?"tanya naomi, "lo tau kan bokap gw lagi sakit jadi urusan perusahaan diserahin sama abang kenan, nah gw kemarin habis main ke perusahaan bokap niatnya mau gangguin abang, gak sengaja gw lihat berkas kerjasama dengan perusahaan om arjun, nah gw tanya sama bang kenan, dia bilang kalau misal kerjasama itu di batalkan perusahaan om arjun akan rugi besar, trus gw berfikir ngancem dia aja pas udah kelar rencana kita"jelasnya.

"Kenapa ngak dari kemarin-kemarin lo nemu tuh berkas, kan kita bisa langsung ngancem dan gw ngak perlu ekting setuju di depan mama papa gw"ucap naomi, "ya kan gw kesana aja baru-baru ini"ucapnya dengan sedikit nada kesal, "btw makasih , berkat Lo gw ngak jadi tunangan sama dedemit"ucap naomi, naomi jadi mengingat kejadian di lap komputer itu.

Flashback on

Kedua gadis itu duduk bersebelahan di salah satu bangku yang ada di lap komputer, "jadi apa yang mau lo bicarain?"tanya naomi, "ekhm, kemarin pas pulang sekolah gw liat lo sama sadewa pulang bareng, karena gw penasaran jadi gw ikutin lo, kan kemarin pas lo nolongin bunga Lo udah bilang ngak tertarik sama sadewa, tapi kenapa kalian pulang bareng kan gw jadi curiga, oke back to topik ,setelah gw ikutin diam-diam ternyata kalian masuk ke toko perhiasan, gw liat disana kalian akh lebih tepatnya sadewa lagi asik milih-milih cincin, dari itu gw udah curiga, jadi setelah pulang dari sana gw langsung nanya ke laskar, sempet adu bacot sih tapi syukur dia ngasih tau kalau lo mau tunangan"jelasnya.

Dara tersenyum kecut, "gw jelasin panjang kali lebar kali tinggi lo cuman diam aja"ucapnya kesal, "trus gw harus ngomong apa?"tanyanya, dara menatap naomi kesal, "lupakan, jadi lo sebenarnya mau ngak tunangan sama sadewa?"tanya dara, naomi menggeleng sebagai jawabannya, "ngomong ngak bayar naomi, ngak bayar, astaga ngomong kek dari tadi gw mulu yang nyerocos"ucapnya kesal, lawan bicaranya ini sebenarnya manusia atau kulkas, rasanya dara jadi kesal sendiri.

Naomi sendiri binggung mau ngomong apa, "jadi intinya apa?"tanya nya, dara menghela napas kasar, "gw mau bunuh lo, gak ya bercanda, jadi gw mau bantu lo batalin pertunangan lo"ucapnya, Naomi sedikit tersenyum, "serius ngak, gw ngak punya uang buat bayar lo","demi sempak pak maman, gw ngak butuh bayaran, karena disini kita sama-sama diuntungkan" benar bukan jika naomi dan sadewa batal bertunangan maka dia masih ada banyak kesempatan untuk membuat sadewa bisa meliriknya.

"Jadi apa rencana lo?" Tanya nya, dara tersenyum "Lo tenang aja sampai dimana acara tukar cincin, pura-pura aja lo nerina pertunangan ini, nah setelah itu tepat saat tukar cincin gw bakal masuk dan menghentikan, gw bakal pura-pura jadi pacarnya sadewa, gw bakal bilang kalau gw mengandung anak sadewa"jelasnya, "tapi bukankah jika lo bilang seperti itu, harga diri keluarga sadewa bakal tercemar"ucap naomi, dara tersenyum mendengar perkataan naomi, "selagi ada uang semua akan terselesaikan ,semua tamu undangan yang hadir di pertunangan kalian udah gw bungkam"ucapnya, "naomi naomi Lo tuh kaya kenapa ngak gunain kekayaan lo"ucap dara.

Naomi menghela nafas, "bukan uang gw, uang papa mama gw itu, btw ide Lo bagus dar, trus kalau misal om arjun ngak percaya kalau lo hamil anak sadewa gimana?"tanya naomi, "gw ada kenalan dokter kandungan, gw bisa minta laporan palsu ye kan"ucapnya dengan sedikit tawa.

"Benar-benar Lo tau dari mana tamu undangan yang bakal ada di pertunangan gw?"tanyanya lagi, apa mungkin kalau dara ini cenayang, "dari aska, gw bilang kalau mau bantuin gagalin pertunangan Lo sama sadewa, dan dia dukung"jawab dara dan diangguki oleh naomi.

Flashback off

"Udah gw bilang kan kalau kita sama-sama diuntungkan"ucapnya, "oh ya nau, jadi temen gw"ucapnya dengan mengulurkan tangannya, naomi menerima uluran tangan itu, "berteman"ucapnya dengan tersenyum, "pulang dah malem, ayo gw anterin, bukannya malam ini lo mau ngepet"ucap dara disertai dengan tawa, "maaf uang mama papa gw masih banyak dan masih cukup untuk makan anak cucu gw"ucapnya menjitak kepala dara, dara meringis kesakitan, "baru jadi temen gw udah di jitak, gak bisa mikir kalau udah jadi makin deket bisa dimutilasi gw"gumamnya yang masih di dengar oleh naomi.

****

Eeee yooo
Selamat malam kalian
Gimana kabarnya?

Semoga suka sama ceritanya dan terima kasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca cerita ini
Jangan lupa vote dan comment ya karena itu penting banget
Yok bisa yok menghargai cerita orang lain
Share juga ke teman-teman kalian

Tetap jaga kesehatan ya kalian
Makasih yang udah vote comment and share cerita ini.

Sampai jumpa di part selanjutnya






Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang