||4|| Angkasa ✔️

5.2K 418 8
                                    

"Eee yooo angkasa, akunya ada rasa kamunya biasa aja"





Bintangnya dulu yuk





Happy Reading






Sedari tadi sadewa seakan tuli dengan berbagi umpatan dan rintihan yang keluar dari mulut naomi, nayla tadi sempat mengejar naomi namun Damian dan raka sudah lebih dulu mencegahnya, ia sudah mencoba untuk lepas dari Damian dan raka namun semua usahanya tidak membuahkan hasil, "Dedemit sialan, lepasin sakit bego" Entah sudah keberapa kalinya kata itu keluar dari mulutnya.

Sadewa membawa naomi masuk kedalam gudang, ia melepaskan cengkeramannya dari lengan naomi, lengan naomi memerah akibat cengkraman yang kuat dari sadewa namun sadewa seakan tidak peduli, sadewa berjalan kembali menuju pintu, membanting nya secara kasar dan mengunci ruangan yang sedang ia dan naomi tempati, entahlah hanya dia yang tau dari mana dia mendapatkan kunci gudang ini.

Kini hanya ada naomi dan sadewa, katakan naomi ingin sekali hidup tenang tetapi cobaan macam apa ini? Lagipula dia hanya ingin melihat drama dadakan kan, bukan ikut andil membully bunga, bel penanda pelajaran akan dimulai baru saja berbunyi namun sadewa seakan tuli.

Sadewa berjalan mendekati naomi, mencengkram bahunya lalu dengan kasar mendorongnya kearah dinding, jika kalian tanya sakit atau tidak?, maka pasti dengan ngegas naomi akan bilang ini sakit cuy.

"Shhss, lo pikir ini ngak sakit?"

"Lo pikir, gw bakalan diem aja saat lo ngehina gw?"jelas nggak lah, oke naomi menyesal, tetapi demi apapun dia tidak berniat menghina hanya menjawab dan berkata sesuai fakta.

"Lo bilang, gw ngak ganteng? Dedemit?coba ngomong sekali lagi"sadewa berjalan mendekati naomi mengungkung naomi diantara kedua tangannya, jika sadewa pikir dengan cara ini akan membuat seorang naomi takut jawabanya jelas takut, ayolah siapa yang tidak takut jika ada dalam posisi seperti ini.

"Sadewa lo jelek kek dedemit, udah puas lo" Ucap naomi dengan nada datarnya, mencoba tetap tenang dengan menguatkan ekspresi datarnya. "Berani bag.... " Belum selesai sadewa menyelesaikan perkataanya naomi terlebih dahulu memotong perkataan sadewa. "Tadi lo nyuruh gw bilang gitu kan sekali lagi, gw udah bilang, sekarang letak kesalahan gw dimana?" Saat dirasa sadewa sedikit lengah dengan sisa kekuatan naomi mendorong tubuh sadewa hingga menjauh darinya.

"Tuli lo?, bel pelajaran udah bunyi dari tadi, jadi sebelum pintu ini rusak tolong buka" Ucap naomi menunjuk pintu yang tertutup rapat, "Urusan lo sama gw belum selesai" Ucap sadewa. Naomi menghela nafasnya kasar, "Urusan apa lagi?, gw nggak bully tuh cewek, cuman ngasih motivasi " Cewek yang ia maksud adalah Bunga.

"Buka sadewa, gw males berdebat, jadi cepat buka" Ucapnya dengan nada yang sangat tenang, entahlah angin dari mana sadewa menurut membuka pintu lalu kembali duduk di kursi tua yang bisa dibilang kotor, Naomi tak peduli dan lebih memilih segera keluar dari ruangan itu.

Naomi berjalan menyusuri koridor yang sepi lantaran semua siswa sedang sibuk belajar dikelas, sebenarnya Naomi ingin masuk ke kelas namun sudah dipastikan kalau dia akan di hukum, pak somad tipikal guru yang tidak mau menerima alasan apapun keterlambatan dari muridnya, jika benar sakit maka harus ada surat dokter, jika ada kepentingan keluarga maka orang tua yang harus izin ke sekolah dan menemuinya secara langsung, terlambat masuk kelas hukuman atau keluar dan absen alfa, kejam kan?, mapel pak somad tidak pernah kosong beliau juga selalu tepat waktu memasuki kelas sungguh benar-benar tipe guru disiplin.

Sekali-kali alfa tidak masalah kan?, dia sungguh malas jika harus melaksanakan hukuman, maka dari itu dia memutuskan untuk pergi ke taman cukup jauh memang tapi tak apa, beberapa menit kemudian sampailah Naomi di taman sekolah, suasananya sangat sunyi sangat damai, Naomi berjalan kearah pohon besar lalu duduk dan bersandar di pohon itu.

Mata nya perlahan terpejam menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya sungguh suasana ini lah yang ia inginkan, namun baru sesaat Naomi menikmati suasana ini sebuah suara serak-serak basa memasuki indra pendengarannya, oh ayolah siapa orang yang begitu menyebalkan ini? "Ngapain disini ? ini tempat gw, tapi berhubung lo cantik jadi bisa gw pertimbangkan" Ucap laki-laki itu.

Tanpa membuka matanya Naomi berujar asal "Ngepet, tolong jangan ganggu gw" ucapnya dengan suara lirih, "suara lo merdu gw suka" Ucapnya diakhiri kekehan halus yang sialnya terdengar sangat sexy, ekhmm lupakan. "Ternyata kalau dilihat dari dekat cantiknya bertambah ya" Apa-apaan ini ingin sekali Naomi bertanya 'berapa cewek yang sudah kau baperin wahai jamal'.

Naomi memilih mengabaikan ucapan-ucapan dari laki-laki tersebut namun mengapa Naomi merasa sedikit aneh, ia merasakan deru nafas seseorang menerpa wajahnya, aroma mint ini sangat menenangkan sekaligus menyegarkan sangat cocok dengan indra penciumannya , naomi membuka matanya perlahan betapa terkejutnya ia saat melihat setan terkutuk yang lebih tepatnya pangeran tampan ada dihadapanya.

Rambut berwarna hitam yang acak-acakan, netra berwarna hitam pekat nan gelap segelap malam namun sangat indah, hidung yang mancung, bibir yang sexy, jangan lupakan rahangnya yang tegas, oh astaga dia sangat tampan. "Mata lo bagus ya, coklat madu, gw suka" Naomi akui laki-laki di depannya ini sangat tampan namun sepertinya dia playboy. "Bibir lo juga cantik, gw suka boleh gw cium ngak"ouh sungguh sopan sekali dirimu jamal, gerak reflek dari tangan dan kaki Naomi membuat laki-laki tampan itu tersungkur.

Plak

Bugh

Bukannya merasa sakit laki-laki itu justru terkekeh, lalu menampilkan sederet gigi putihnya, ia berdiri dari posisi itu dan duduk tepat dihadapan Naomi, "agresif banget sih gw suka" Ingin sekali Naomi memenggal kepala laki-laki itu.

Tangan laki-laki itu terulur mencubit pipi Naomi gemas, "lucu banget sih mau jadi pacar gw nggak?" Naomi menepis kasar tangan laki-laki tersebut "gila lo" Ucapnya raut wajah yang tadinya datar kini sedikit bercampur dengan raut kesal, sangat terlihat imut dimata laki-laki itu, "ya gila karena lo" Ucapnya dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

Memilih abay Naomi kembali bersandar di pohon dan memejamkan matanya kembali, "Angkasa saka rakaswara" Ucap menjabat tangan Naomi, ngomong-ngomong dengan angkasa Naomi jadi teringat dengan kata 'angkasa akunya ada rasa kamu nya biasa aja', ekhm abaikan.

"Nggak nanya" Ucapnya singkat lalu menarik tangannya kembali dari genggaman tangan angkasa, "Gw kan ngasih tau"ucapnya dengan wajah yang memelas, namun terkesan menggemaskan. "Nggak butuh" Ngomong-ngomong soal angkasa mungkin kalian harus tau bahwa dia ini anak pemilik sekolah ini.

Angkasa diam, ia tersenyum melihat wajah damai saat Naomi memejamkan matanya, wajah kesal Naomi masih terputar jelas di otak angkasa, sungguh mengemaskan, padahal angkasa tipikal cowok yang anti dengan cewek, namun saat melihat wajah damai Naomi, wajah kesal Naomi membuatnya merasa gemas.


****




"Lo nggak papa kan? , kok nggak masuk kelas?, nggak di apa-apain sama dedemit kan? Jawab dong gw khawatir sama lo, kenapa tuh muka lecek amat? " Beberapa pertanyaan terlontar begitu saja saat melihat naomi setelah sekian lama ia mencarinya

Sedikit cerita, ah Naomi sangat kesal dengan angkasa, ia memang menyuruh angkasa untuk membangunkannya saat jam pulang berbunyi, yah angkasa mang membangunkan Naomi tetapi mengapa dengan cara mencium pipinya, sangat tidak sopan bintang satu.

"Lo tau angkasa? " Tanya Naomi, nayla menggangguk sebagai jawaban, lalu menyerahkan tas Naomi, "dia anak pemilik sekolah ini kan, ganteng nau, cool abis, tapi dia anti cewek" Ucapnya.

Angkasa saka rakaswara adalah cowok yang paling berpengaruh di SMA ini, terkenal dengan ketampanannya, cowok cool yang anti cewek, tipikal cowok yang 'selagi lo gak ganggu hidup gw lo aman tapi kalo lo usik gw,gw pastiin hidup lo nggak akan tenang, angkasa merupakan cowok yang paling di segani di SMA ini, dia juga pintar, ketua basket pula.

Tim basket angkasa selalu menang melawan sekolah lain, kebanggaan sekolah nih bos senggol dong.



******




Eeeee yooooo
Gimana part ini
Semoga suka
Dan untuk kalian tetap jaga kesehatan
Satu lagi jangan lupa vote dan komennya
Jangan jadi pembaca gelap flisss:)

Follow akun ku dong kak
Oke kali ini tertampar kenyataan

Makasih yang udah vote dan comment
See your

Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang