||8|| Tragedi Kantin ✔️

3.3K 267 4
                                    


"Sekeras apapun kamu menjauh dariku jika kamu memang ditakdirkan untukku kamu bisa apa?"
Angkasa~








Vote nya dulu dong







Happy reading


Sore tadi saat naomi tengah asik membaca novel yang baru ia beli, naomi dibuat geram dengan tingkah angkasa yang terus menelponnya hingga membuat konsentrasi membacanya buyar, akhirnya dengan berat hati naomi mengangkat telephon dari angkasa, yang membuatnya lebih kesal angkasa hanya mengatakan bahwa dia akan ke mansion danendra untuk membawa naomi jalan-jalan.

Jadilah malam ini naomi memutuskan untuk pergi keluar, hanya untuk menghindari angkasa, ia terlalu malas untuk meladeninya, langkahnya tak menentu hingga tanpa sadar ia sudah terlalu jauh dari mansion. Disinilah ia sekarang disebuah tempat yang hanya ada beberapa bangunan, suasana di sana juga sangat sepi tidak ada satupun orang yang berlalu lalang, ah maksudnya hanya ada naomi yang berdiri linglung di tepi jalan.

Naomi melihat ke sekeliling, pandangannya tertuju kearah bangunan yang paling besar, bangunan yang dijaga oleh dua orang berpakaian hitam berbadan kekar, entah apa yang ada di dalamnya.

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di bangunan itu, detik berikutnya seorang laki-laki berumur kira-kira empat puluh keatas keluar dari mobil tersebut disusul dengan seorang perempuan, tunggu sepertinya Naomi mengenal perempuan itu, yah dia Citra pacar laskar, Naomi yakin itu.

Mulut Naomi menganga ketika melihat Citra yang begitu agresif, buru-buru Naomi mengambil handphone yang berada di tasnya dan merekam semua kejadian itu, setelah selesai Naomi segera pergi dari tempat itu entah menuju kemana yang terpenting dia bisa menemukan tempat yang ramai pejalan orang.

Saat tengah melamun memikirkan kejadian Citra tanpa sadar handphone Naomi sudah berbunyi berkali-kali, Naomi melihat daftar panggilan terlihat di sana angkasa yang sudah sepuluh kali lebih menelponnya, sesaat berikutnya handphone itu kembali bergetar dengan nama penelpon yang sama, Naomi menghela nafas namun tak urung mengangkat telpon dari angkasa.

"Tuan putri kok telpon aku dari tadi di reject, tuan putri dimana sekarang hmm, tadi aku udah kerumah loh tapi kamunya nggak ada, sekarang dimana coba, kamu kan lupa ingatan kalau tersesat gimana? "Ucap angkasa dengan nada khawatir, aiss tunggu angkasa tau kalau Naomi lupa ingatan?, apa kabar itu tersebar dengan cepat di seluruh sekolah hingga angkasa yang terkenal bodo amat dengan gosip sekolah sampai mengetahuinya.

"Maaf anda salah sambung, saya bukanlah tuan putri dan saya juga tidak mengenal anda"

"Sharelook sekarang tuan putri naomi, ini bukan waktunya main-main ya sayang, kalau kamu ketemu orang gila gimana hmm? " Ucap angkasa.

"Nggak usah nakutin deh, gw lagi dimana gatau, bay"Naomi menutup sambungan telepon dengan kesal, kalau begini dia kan jadi takut jika benar bertemu orang gila.

Naomi mengembalikan handphone kedalam tasnya, mengambil permen yang sengaja ia taruh di sana lalu memakannya, kalau dipikir-pikir naomi sudah seperti anak hilang, kakinya mulai merasa capek karena terlalu lama berjalan, jadi Naomi memutuskan untuk mengistirahatkan dulu kakinya dengan duduk di pinggir jalan, mengabaikan orang yang menatapnya heran.

Motor ducati berwarna hitam berhenti tepat dihadapan Naomi, sang pengendara turun dengan tergesa-gesa menghampiri Naomi, "tuan putri kemana aja sih, udah tau gak paham jalan sini masih aja kesini" Ucap angkasa dengan raut khawatir. Naomi menghela napasnya kasar kenapa harus bertemu dengan jelangkung satu ini?

Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang