Bintangnya dulu
Typo bertebaran
Happy Reading
Harap baca dengan teliti agar kalian tidak bingung
"Naomi" Teriakan dari seseorang membuat naomi spontan membuka mantannya mencari asal suara itu, matanya menyipit kala melihat sosok yang sangat dia kenal.
"Lo ngapain kesini" Ucapnya santay, "maaf nau, maaf gw mohon maafin gw" Jika kalian menebak dia adalah laskar maka tebakan kalian salah besar, gadis cantik dengan kemeja kotak-kotak dipadukan dengan rok pendek berwarna hitam berlari mendekati naomi, "gw nyerah sama semua ini nau gw nyerah, tolong maafin semua kesalahan gw maupun adek gw bunga" Wajah sayu dan mata yang terus mengeluarkan air mata, sorot matanya yang terakhir kali naomi lihat sangat berbeda dengan sekarang, dari matanya naomi bisa melihat keputus asaan.
"Lo kenapa citra? " Tanya naomi, yah gadis itu adalah citra, "pelaku sebenar_" Suara citra tiba-tiba saja berhenti ketika matanya melihat notif dari handphone miliknya, "gw pergi, abaikan" Ucapnya dengan tangan yang mengepal kuat, citra gadis itu berlari dengan cepat menghilang dari pandangan naomi, meninggalkan naomi dengan perasaan yang membingungkan.
_Bukan Antagonis_
Malam ini naomi dibuat bingung dengan perkataan yang yang sempat citra katakan saat ditaman, otaknya dipaksa berpikir untuk memecah teka-teki ini, datang dengan keadaan yang cukup memprihatinkan, meminta maaf dan menangis didepannya lalu tiba-tiba berbicara kalau naomi harus mengabaikan setiap ucapannya, sebenarnya apa yang terjadi?
Sebuah notif dari salah satu aplikasi di handphoneya membuat naomi reflek melihat kearah handphone, nomor tidak dikenal mengirimkan sebuah pesan.
+62895*********
Kalau lo penasaran datang ke gedung xx jalan xx sekarang!Spontan naomi melihat sekeliling kamarnya mungkinkah di kamarnya ada CCTV mengapa si pengirim pesan tau jika naomi sedang gelisah dan sangat ingin tau mengenai citra, ah tunggu kenapa dia bisa berangapan bahwa si pengirim membahas kejadian citra, siapa tau kalau kejadian yang lain, seperti penyebab meninggal nya naomi asli.
Naomi menampar pipinya pelan, ayolah otak berpikirlah menggunakan logika, saat citra mengatakan pelaku sebenarnya citra sempat menatap kearah handphone, mungkin saja kalau citra mendapatkan pesan ancaman dari seseorang dan memilih untuk kabur, lalu si pengirim pesan ancaman itu tau dan mengirimkan pesan untuk naomi, mungkin saja malam ini dia akan tau penyebab dan dalang dibalik ini semua, mungkin dia sudah lelah bermain dengan naomi dan memilih untuk muncul.
Baiklah naomi akan datang kesana, dengan cepat naomi berdiri mengambil jaket untuk ia kenakan dan segera menuju tempat yang sudah dikirim oleh si pengirim pesan.
Di gedung tua dengan pencahayaan yang minim, angin malam yang berhembus cukup kencang dan suasana yang sunyi, kalau bukan karna dia ingin semua masalah ini cepat selesai maka dia tidak akan sudi pergi kesini, dengan langkah pelan naomi mulai memasuki gedung tua itu, langkah demi langkah menuntun naomi memasuki gedung, aroma yang tidak sedap masuk ke indra penciumannya membuatnya semakin kesal sebenarnya tempat macam apa ini? hingga suara seseorang entah dari mana itu membuatnya menghentikan langkahnya.
"Gw kira lo ngak bakal datang" Suara yang familiar di pendengarannya, naomi mengingat-ingat suara itu hingga otaknya memikirkan satu nama, no bukan citra tetapi teman sebangkunya vanaya nayla samandra.
Naomi masih diam ditempat menunggu apa yang selanjutnya nayla katakan, "keknya cukup sampai disini nau, saatnya si pembunuh itu merasakan apa yang gw rasakan"si pembunuh siapa?, dan apa hubungannya dengannya, tiba-tiba dua orang berpakaian hitam dengan tubuh kekar dan wajah yang tertutupi topeng menariknya memasuki sebuah ruangan, percuma jika naomi meronta karena itu hanya akan membuatnya kehabisan tenaga, jadi biarkan semuanya berjalan sesuai alur yang nayla inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan antagonis
Fantasyfollow sebelum baca ya Arabella Valerie William gadis cantik yang harus bertransmigrasi ke tubuh Arasella Naomi Danendra gadis yang di benci oleh kakak laki-laki nya sang antagonis yang selalu merecoki kehidupan tokoh utama bagaimana hari-hari Valer...