Vote dulu yuk sayang-sayang kuHappy reading
Bel pertanda berakhirnya pembelajaran sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, Naomi yang sudah selesai dengan tugas piketnya pun bergegas untuk pulang, ia berjalan dengan malas menuju mejanya untuk mengambil tas, lalu segera meninggalkan kelas, kepalanya menoleh Kekanan-kekiri untuk memastikan apakah masih ada murid yang belum pulang, namun nihil sekolah terasa sepi tak ada satupun manusia yang bisa ia lihat, ah kecuali dirinya sendiri.
Masih dengan langkah malas Naomi berjalan menuju parkiran, rasanya sangat lelah, hari ini terasa begitu menyakitkan untuk Naomi, bibirnya tersenyum sendu saat mengingat Laskar yang menampar pipinya hingga sudut bibirnya robek, tangan mulus itu meraba pipi yang saat ini masih terasa sakitnya, lalu turun ke sudut bibir meraba luka yang ada di sana, mengingat kejadian itu membuatnya kembali mengingat sang ayah, orang yang sangat ia sayang meskipun sang ayah selalu berbuat buruk padanya.
Tangan yang semula menyentuh sudut bibir tiba-tiba saja ditarik paksa oleh seseorang dari balik dinding itu, seseorang tersebut membenturkan tubuh Naomi hingga menghantam tembok, Naomi meringis kala punggungnya menghantam tembok cukup keras, matanya melihat sang pelaku yang tersenyum kearahnya, "berani banget ya kamu nyiram kak citra, sekaligus mempermalukan kak citra" Ucap seseorang tadi, "owh ini sifat asli lo, kemaren di bully, sekarang mau labrak gw dengan cara ini?" Ucap Naomi dengan wajah datarnya.
Mendengar apa yang di ucapkan Naomi apalagi dengan ekspresi yang amat sangat datar itu, Bunga, perempuan itu mengepalkan tangannya hingga membuat gerakan spontan menampar pipi Naomi, luka dari tamparan yang belum sempat kering itu menjadi semakin parah, darah segar keluar secara perlahan, Naomi memegang pipinya yang terasa panas ia akui tamparan dari bunga cukup kuat, dengan gerakan perlahan ia menyeka darah di sudut bibirnya mengunakan ibu jari lalu menatap bunga nyalang.
Tangan Naomi terangkat lalu dengan cepat mendarat tepat di pipi bunga membuat perempuan bernama Bunga itu tersungkur ke lantai, keadaan Bunga saat ini hampir sama dengan Naomi, sudut bibirnya sobek hingga mengeluarkan darah segar, "jangan coba usik gw kalau lo gak mau mati Bunga" Ucap Naomi dengan raut wajah andalannya.
Namun ini terasa aneh, Bunga yang tersungkur akibat tamparan Naomi tidak langsung berdiri dan malah menangis ditempat, Naomi heran kemana semua keberanian yang tadi ia lihat, apakah hilang terbawa oleh udara? "Kak nau, aku nggak bisa jauhi kak sadewa, aku cinta sama kak sadewa, tolong jangan paksa aku untuk jauhi kak sadewa" Ucap tiba-tiba dari Bunga dengan diiringi sesegukan membuat Naomi semakin merasa aneh.
"Sekalinya antagonis akan tetap menjadi antagonis, julukan itu akan tetap melekat di diri lo, entah hilang ingatan lo itu cuma pura-pura atau apapun itu gw nggak pernah percaya, buktinya tanpa sepengetahuan gw lo masih bully Bunga kan?, lo mungkin berubah dalam wujud tampilan tapi hati lo tetaplah hati seorang antagonis, kenapa sih harus lo cewek yang suka sama gw kenapa?, lo pikir lo pantes bersanding sama gw?.... "Ucapan dari sosok yang tiba-tiba datang entah dari mana.
"Udah? Mau apapun sebutan yang lo kasih ke gw, gw gak peduli, sadewa asal lo tau gw nggak butuh kepercayaan lo, ingat satu hal kalau lo masih merasa gw cinta sama lo itu salah, karena saat melihat wajah lo bukan debaran yang gw rasakan namun amarah kebencian yang sangat besar, entah apa yang lo lakukan dulu tapi intinya gw benci sama lo"ucapan Naomi memotong ucapan sadewa hingga berhasil membuatnya bungkam.
Sadewa menatap lurus ke manik mata Naomi, sorot mata dari gadis itu tidak lagi sama seperti dulu, dulu mata itu selalu menatapnya dengan penuh cinta, namun sekarang seakan menatapnya benci, sadewa merasa aneh dengan dirinya, seperti ada sesuatu yang hilang dari hidupnya, detik berikutnya sadewa memutuskan tatapanya memilih untuk pergi dari tempat itu tak lupa membawa Bunga bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan antagonis
Fantasyfollow sebelum baca ya Arabella Valerie William gadis cantik yang harus bertransmigrasi ke tubuh Arasella Naomi Danendra gadis yang di benci oleh kakak laki-laki nya sang antagonis yang selalu merecoki kehidupan tokoh utama bagaimana hari-hari Valer...