||5|| Naomi? ✔️

4.7K 378 3
                                    






Bintangnya dulu bestiee















Happy Reading



Gadis cantik itu terduduk di kursi sambil menatap lurus kearah langit yang kebetulan dihiasi banyak bintang, entah sudah berapa lama ia menghabiskan waktu di balkon kamar ini membiarkan angin malam menerpa kulit putihnya, ia begitu merindukan seseorang, seseorang yang belum tentu juga merindukannya.

"Vale rindu ayah" Lirihnya, tanpa ia sadari setetes air bening berhasil lolos dari tempatnya setelah dipaksa untuk tidak keluar, "bagaimana keadaanmu ayah?" Tanyanya namun siapa yang akan menjawab pertanyaan itu, "ayah rindu Vale? " Sungguh meskipun ayahnya tidak pernah memperdulikannya namun vale sungguh menyayanginya, vale rindu tapi apakah sosok yang dia rindukan juga rindu dengannya? Mungkin.

"Ayah sayang Vale kan? Vale sangat sayang ayah, Vale pengen peluk ayah, Vale pengen makan bareng ayah, Vale pengen ngobrol sama ayah" Ucapnya dengan suara parau, beberapa hari yang lalu valerie mencoba mencari alamat tempat tinggal nya , namun anehnya tidak ada mansion dengan alamat yang sudah ia tulis, kenapa bisa seperti itu?

"Naomi sayang, ini susu coklat kamu, habis ini langsung tidur, loh naomi kamu dimana?" Suara itu adalah suara mama naomi, buru-buru naomi menghapus jejak air mata di pipinya, "Dibalkon ma" Ucap naomi lalu menghampiri sang mama. "Malem-malem gini kenapa malah di luar, ngak tau dingin? Nanti kalau kamu sakit lagi gimana?" Nada khawatir yang keluar dari mulut hana, membuatnya merasa sedikit lebih tenang.

"Cuman sebentar kok ma" Ucapnya kemudian mengambil alih gelas susu yang diberikan hana, Naomi mendudukkan dirinya di sofa lalu meminum hingga habis segelas susu itu, Ngomong-ngomong soal minum, valerie jadi teringat dengan kejadian sebelum ia kecelakaan, niatnya ia keluar kamar ingin mengisi air, namun belum sempat ia minum sang ayah terlebih dahulu mengusirnya, ya dia tau itu kesalahannya, sialnya lagi karena terlalu larut dengan kesedihan ia tak sadar bahwa truk yang melaju kencang itu menabrak tubuhnya, dia mati kecelakaan sekaligus kehausan, tapi apakah ia benar-benar mati atau hanya koma?

Naomi berdiri dari duduknya menghampiri hana yang menatapnya penuh kasih, demi apapun ia juga ingin ditatap seperti itu oleh mamanya, sebagai Valerie bukan Naomi, "Naomi bawa ke dapur sendiri gelasnya, mama harus tidur ayo Naomi antar" Ucap naomi kemudian menuntun hana keluar dari kamarnya menuju kamar hana, setelah mengantar hana Naomi pergi ke dapur, ia akan mencuci gelas itu, namun maid yang kebetulan berada di dapur memaksa Naomi untuk pergi ke kamar dan membiarkannya untuk mencuci gelas, karena terlalu malas berdebat akhirnya Naomi mengiyakan.

Saat perjalanan menuju kamar aksa kakak Naomi bertanya mengapa dia belum tidur "Dek, dari mana kamu?,kok belum tidur?" Suara lembut itu mampu menghentikan langkah Naomi untuk beberapa saat, apa tadi dek? Apa dia pantas memanggilnya seakrab itu? , "Dapur" Jawaban yang sangat singkat namun jelas, Naomi kembali melanjutkan perjalanannya, dengan wajah datar ia meninggalkan aksa yang masih berdiri di sana.

Aksa menatap punggung Naomi yang mulai menjauh, ada rasa aneh yang menjalar ditubuhnya, ada rasa sakit saat melihat tatapan mata tanpa ekspresi milik adiknya padahal dulu tatapan mata penuh kasih sayang selalu terpancar di mata Naomi, aska sungguh sangat merindukan Naomi ia ingin memeluk adik yang sangat ia sayangi, sedikitpun aska tidak pernah membenci naomi, ia hanya sedikit kecewa adik kecilnya yang manis itu berubah karna dibutakan oleh cinta, dia tega menyakiti citra seseorang yang berusaha ia lindungi, tapi kini ia sedih saat melihat dan merasakan perubahan Naomi yang lebih parah, tak ada lagi senyum ramah, tak ada lagi tatapan sayang, tak pernah ia dengar lagi kata-kata manis atau 'abang' yang terucap dari bibirnya.

Citra adalah orang yang berusaha aska dan laskar lindungi, Citra juga merupakan kekasih dari adiknya laskar, tapi kejadian dimana saat naomi membully habis-habisan citra, sampai membuatnya masuk ke rumah sakit, saat itu dia mulai kecewa dengan naomi, mengapa adiknya bisa sejahat itu. Sedangkan laskar ia memang sudah membenci Naomi sejak awal, entah alasan apa yang membuatnya membenci Naomi.

Aska dan laskar mereka adalah saudara kembar namun memiliki sifat yang berbeda, aska adalah laki-laki yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, dia juga penyayang, sangat cool atau lebih terkesan kalem, sedangkan Laskar adalah laki-laki yang lumayan pintar namun dia pemarah, sangat mudah tersulut emosi, dan pendendam tentunya. Mungkin kalian akan bertanya-tanya mengapa aska dan Laskar memiliki nama yang berbeda?

Flashback on

"Nama abangnya aska adelion danendra trus adeknya saka adelion danendra, titik no debat, kan aku yang nglahirin"ucap sang istri. Entah sudah berapa lama sepasang suami istri itu berdebat soal nama bayi yang baru lahir itu, sehingga orang yang duduk di sofa rumah sakit itu mulai terasa jengah. "Bagusan juga sergio atlas danendra sama sergio laskar danendra, aku juga ikut buat kalo kamu ingat"ucap sang suami tak mau kalah.

Kedua orang yang duduk di sofa kini mulai merasa jengah dengan perdebatan mereka akhirnya ikut bersuara. "Cukup ya mama udah muak sama kalian"ucap mama dari sang suami. "Iya bunda juga, udah berapa lama kalian ribut soal nama"ucap bunda dari sang istri ikut menimpali.

"Gini aja abangnya aska adelion danendra dan adeknya sergio laskar danendra, nggak ada bantahan" Lanjutnya. "Nah ayah, setuju sama bunda"ucap pria yang kini ikut menimpali pembicaraan itu. "Mama juga setuju"

Flashback off






****





Kelopak mata gadis yang tengah tertidur di atas kursi panjang berwarna coklat dengan bunga-bunga cantik yang menghiasi kursi tersebut membuat kesan seperti putri dari negri dongeng yang bangun dari tidur panjangnya, mata sehitam langit malam itu kini mulan menelusuri tempat yang indah namun terkesan asing dimatanya, tempat apa ini? Tanyanya pada diri sendiri.

Gadis itu mulai memposisikan tubuhnya untuk duduk, bukankah tadi dia dikamar? Lalu kenapa sekarang ada ditempat yang indah namun asing ini, tangan halus seseorang yang berdiri di belakangnya perlahan menyentuh pundak valerie membuatnya reflek memutar tubuhnya melihat tangan milik siapa itu, "Halo kak valerie"ucapnya penuh nada kegembiraan. Valerie tak sebodoh itu sehingga tak tau siapa gadis cantik didepannya ini.

"Hay Naomi asli"ucapnya, gadis yang dipanggil Naomi kini tersenyum lalu menghampiri Valerie dan duduk disampingnya, "Aku tidak salah memilihmu menepati ragaku" Valerie hanya diam menantikan kata selanjutnya yang akan keluar dari bibir manis itu, "lihatlah pintu putih itu tak membiarkanku masuk, hatiku belum tenang aku masih belum merasa puas, aku belum bisa mendapatkan cinta dari Sadewa, kak Aska dan Laskar, aku juga belum tau alasan kematian seseorang, lalu juga merasa janggal dengan kematian ku sendiri"ucapnya dengan nada sedih.

"Maukah kau menolongku" Ucap naomi, "entah gw akan berusaha" Ucap Valerie menatap Naomi "tapi apakah gw akan balik ke raga gw yang asli setelah gw nolong lo?"tanya Valerie, " Entahlah, mungkin bisa atau mungkin tidak bisa"aku tidak akan memberitahu mu kak tentang ragamu yang masih ada atau sudah terkubur.

"Tapi untuk sekarang ragaku adalah milikmu kak vale"lanjutnya, "aish waktu berjalan cukup cepat di alam bawah sadar, aku harus kembali sekarang, kau sudah bilang akan membantuku jadi bantu aku, dan nanti aku juga akan membantumu, oh ya satu hal lagi ada lima kesempatan kita bertemu, ini adalah pertemuan pertama kita masih ada empat pertemuan"ucapnya Valerie hanya diam dengan satu pertanyaan apa yang bisa Naomi lakukan untuknya?

"Sampai jumpa di pertemuan kedua kita kak vale"perlahan tapi pasti punggung kecil milik Naomi menghilang seperti ditelan bumi.

Naomi membuka matanya perlahan, bukan lagi tempat indah itu yang ia lihat namun kamar Naomi, Valerie akan mencoba membantu Naomi perlahan, lagipula ada beberapa hal baik yang dia dapatkan dengan hidup sebagai Naomi, ia mendapat kasih sayang ibu, ia mendapat kasih sayang ayah dan masih banyak lagi.

Naomi mengambil handphone yang ada sampingnya, lalu menekan tombol untuk menyalakan handphone, masih sangat pagi namun dia sudah terbangun dari tidurnya, Naomi memutuskan untuk mencuci muka dan berolahraga sebentar sambil menunggu matahari terbit.









********



Eeeeee yooooo.
Halo gais,
Gimana part ini?
Semoga suka.
Jangan lupa vote dan komen,
Karna aku juga butuh kritik dan saran dari kalian.
Dan yahh jangan jadi pembaca gelap ya gess:)

Makasih sudah mau meluangkan waktu membaca cerita ini, dan makasih untuk kalian yang dengan senang hati mem vote cerita ini.

Tetap jaga kesehatan ya teman-teman.

See you.

Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang